webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · สมจริง
Not enough ratings
279 Chs

Seratus Juta

"Tunggu aja, aku bakal siapin uangnya. Jangan sombong jadi orang," Bella yang sudah muak dengan Zetta pun pergi meninggalkan Zetta.

Zetta tersenyum remeh sambil menatap punggung Bella.

Mereka tidak tau jika Zee dari tadi mendengarkan ucapan mereka, kenapa Mamanya sangat jahat? Zee yakin kalo ucapan Bella bukan kebohongan, Neneknya memang sangat baik. Neneknya tidak segan-segan untuk menolong orang yang sedang kesusahan, mungkin dulu Alka sedang kesusahan uang dan Neneknya memberikan uang kepada Bella. Cuman Zetta menganggap Bella meminjam uang Suji.

Zee melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah.

"Habis dari mana aja kamu?" suara tegas Zetta membuat Zee menghentikan langkahnya.

"Zee kan tadi udah izin sama Mama, kalo Zee kerja kelompok buat ngerjain tugas."

"Kerja kelompok atau main? Gak usah bohong deh sama Mama, kerja kelompok lama banget. Zee kamu juga harus bantuin Mama dong, Mama ini lagi hamil! Jadi anak cewek sedikit berguna buat Mama, bisa gak sih?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com