Jangan bingung Haekal kalau ngomong suka ngasal yang penting suka-suka dia, lagian dia sudah kelamaan hidup di Jakarta, jadi kalau ngomong terserah dia pake apaan.
"Udah lo matematika bareng gue aja." Ucap Ema biar gak ribut.
"Gak mau, terakhir lo ajarin malah salah. 3 kali 3 lo bikin 6, kan gue jadi malu di kelas."
"Lagian 3 kali 3 masih aja ditanyain." Bela Ema.
"Tungguin aja bang Dirga, kan biasanya lo juga diajarin bang Dirga." Arkhan menatap Haekal.
"Gak mauuuuu, bang Dirga gak tau pulang jam berapa."
"Emang Dirga katanya pulang jam berapa, Ma?" Tanya Jeffri.
"Gak tau deh, gue dah kek anak buangan ga dikabarin ga samperin ga ditanyain." Ucap Ema kesal kalau ditanya soal Dirga. Roman-roman pundung nih bocah.
"Ckckck sabar ya bro." Arkhan menepuk punggung Ema sambil memberikan senyum jahil karena dia menahan ketawanya.
"Sakit Arkhan lo nepuknya kekerasan, lembutan dikit dong." rintih Ema heboh sendiri.
"Lemahh"
"Gue sensitif"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com