webnovel

Turut berduka

setelah akad nikah,,nenek Arif tersenyum kecil kepada kami semua dan saat itu pula ia mulai sesak nafas dan di iringi oleh sang kakek yg membantu nenek mengucapkan kalimat syahadat,,, dengan jelas aku melihat kakek meneteskan air mata saat melihat nenek yg sudah terlelap untuk selama lamanya,,bunda ana yg mempunyai fisik yg lemah seketika itu pula langsung jatuh pingsan,,pak Samid membopong istrinya ke arah sofa yg ada di sana di bantu oleh ibu,,aku melihat ke arah Arif yg menundukkan kepalanya dan berjalan keluar ruangan itu...

aku mengikutinya,,ia terduduk di sebuah kursi taman yg ada di rumah sakit menatap ke arah langit dan sepertinya ia menangis,,mungkin tadi di kamar ia malu mengeluarkan uneg-uneg perasaannya...aku berjalan ke belakang kursi yg didudukinya Tampa ia sadari,,, terlebih yg membuat aku sakit hati saat ia mengatakan

"nenek kenapa pergi meninggalkan kami,,aku udah rela menikah dgn orang yg sama sekali gak aku ciantai bahkan kami nggak terlalu kenal tapi karena nenek aku rela ngelakuin semua ini nek,,kenapa?" ia teriak frustasi,,,aku menundukkan kepalaku menghapus air mata yg tiba-tiba mengalir di pipiku aku tidak tau kenapa hatiku bisa sakit sekali saat mendengar ia mengungkapkan itu

"aku turut berduka atas kematian nenek"lirihku,,,ia terlonjak kaget saat mendengar suara ku yg tiba-tiba ada di belakangnya

"sejak kapan kamu disitu,? kamu ngikutin aku?"tanyanya dingin

"maaf,,aku cuma mau bilang kalo kmu gak nyaman dengan pernikahan ini dan ngelakuinnya karena terpaksa kamu bisa cerain aku,,lagi pula pernikahan kita gak banyak yg tau hanya pihak keluarga,, untuk keluarga ku nanti aku yg menjelaskan kepada mereka!!kamu tenang saja kmu bisa menikah dgn perempuan yg kamu cintai"ucap ku sambil berlalu pergi namun lenganku di tahan olehnya,,sakit sekali saat mengatakan itu semua,, namun aku harus terlihat tegar....kenapa aku gak kebawa emosi saat dia ngomong kayak gitu karena aku menghargai dia sebagai suamiku Sekarang..

dia menatapku tajam aku menundukkan kepalaku dan menghapus air mata ku yg sejak kapan menjadi lebih deras...Ia tiba tiba memeluk ku dgn erat

"maafin aku,,aku gak bermaksud ngomong kaya gitu sama kamu please jangan ucapin kata cerai lagi"ujarnya,,aku mendorong badannya agar menjauh,,aku mundur selangkah

"bukankah kamu sendiri yg mengatakan sudah menikah dgn org yg bahkan tidak kamu cinta?? bukankah kamu menyesali itu?"sahutku dengan masih terisak,,aku berlari menjauh,,dia masih berdiri di tempatnya...

aku memasuki kembali ruangan dimana keluarga kami tadi berkumpul,,,mayat nenek sudah di evakuasi oleh pihak rumah sakit dan mungkin akan di makamkan esok hari karena sekarang sudah larut malam,,,aku berjalan kearah ibu,,,aku tidak menutupi mataku yg sembab karena mereka juga tidak tau bahwa yg aku tangisi adalah ucapan Arif 'Dasar Keyla bodoh'rutukku pada diri sendiri...aku duduk di samping ibu

"suami kmu mana sayang?"tanya ibu,,, menoleh sekilas ke arah ibu lalu membuang kembali pandangan ku ke arah depan

"gak tau Bu"jawab ku,ibu membuang nafas panjang,,ia lalu mengelus kepalaku

"awalnya mungkin masih canggung namun lama kelamaan juga kalian akan terbiasa bersama"ucap ibu sambil tersenyum kepadaku,,aku menoleh kearahnya dan memeluknya erat..

"cari suami kamu ajak dia pulang dulu,, mungkin dia lelah"ujar ibu,,aku cuma menganggukkan kepalaku lalu beranjak pergi

aku kembali ke tempat yg tadi dan melihatnya masih terduduk di bangku itu..lalu aku berjalan mendekati nya

"kamu pulang aja dulu,,mungkin kamu capek sedari tadi disini besok pagi baru kita kembali lagi disini"ucapku dingin,,dia menoleh kearah ku dan tersenyum kecil

"aku tidak apa-apa kamu gak usah khawatir aku bisa jaga diri"sahutnya kembali memandang kedepan ,,aku membuang nafas kasar lalu menarik tangannya aku paling gak suka perhatian ku diabaikan

"kamu tuh yaa,,udah di bilangin juga pulang ya pulang,,, pokoknya kamu harus pulang titik"omelku menarik lengannya untuk mengikutiku berjalan,,ia memandang ku rumit dan tersenyum aku meliriknya

"apa??? senyum senyum gak jelas"ketusku

"loh kok cuma senyum aja di omelin sih"tanyanya polos,, sepolos pantat sapi

"gak kamu gak boleh senyum ngerti"aku menatapnya dgn tatapan galak,,ia tersenyum jahil 'aku senang dia gak terlalu terpuruk atas kematian nenek 'batinku

"huuuuu takuttt,,,sama istri sendiri kok di larang dri pada nanti aku senyum sama cewek lain"katanya aku berhenti seketika,,lalu memandangya,,dia salah tingkah dan menggaruk lehernya

"hmmmmk maksud aku cewek itu kamu gak ada yg lain lain gitu"tambahnya

"terserah kamu"kataku lalu meninggalkannya sendiri,,dia terbengong-bengong melihat ku berjalan duluan dan berteriak

"yaudah aku gak mau pulang kalo kamu ninggalin aku"ia teriak sambil cemberut,,,aku berjalan kembali kearahnya dan menarik telinganya,,,ia meringis kesakitan sambil memukul Mukuli tanganku yg menarik telinganya

"awww aww key sakit tau,,,KDRT nih namanya masa sama suami sendiri sih kok kejam banget"ucapnya dgn memanyunkan bibirnya dan mengusap telinganya yg memerah,,aku memutar bola mataku malas

"kamu sih dari tadi bawel terus"sahutku lalu meninggalkannya tampa peduli,,ia berlari kearah ku dan masuk kedalam mobil,,,dia menyetir mobil,, kami pulang ke rumahnya karena rumahku terkunci dan ibu membawa kuncinya...

🌚🌚🌚

Maaf yah up nya cuma dikit 🙏🙏🙏

Moga di kasi waktu yg luang biar bisa up yg banyak lagi☺️☺️