webnovel

Ketenangan Hati

┄┅••═•⊰ Season 1 ⊱•═••┅┄ Husna adalah seorang gadis cantik yang sholehah, dimasa hidupnya banyak sekali rintangan dan cobaan yang menghadang. Tetapi karena tekadnya yang kuat, ia berusaha dan berdoa kepada Allah SWT. Saat awal masuk kuliah Husna bertemu dengan Zahra yang sekarang sudah menjadi Sahabatnya, dan cobaan yang dilalui Husna menjadi lebih mudah diselesaikan karena dibantu oleh Zahra. Zahra adalah seorang gadis berkacamata yang cantik dan sholehah, ia merasa selalu kesepian semenjak ibunya meninggal, tetapi sekarang sudah tidak lagi. Zahra bertemu dengan Husna dan menjadi Sahabat. Sejak Husna hadir dalam kehidupannya, hari-harinya menjadi berwarna lagi seperti dulu. Zahra yang tadinya pendiam dan jarang tersenyum sekarang menjadi seorang yang selalu tersenyum dan ceria. Bagaimanakah kisah dua sahabat ini? Husna dan Zahra? Apakah mereka akan menjadi sahabat selamanya? Selamat membaca (✿◕ᴗ◕)

ys_zzhr · วัยรุ่น
Not enough ratings
5 Chs

Sahabat Baru

Setelah melihat beberapa tempat yang ada di sekolahnya, Bila harus pergi karena ada beberapa urusan yang mendadak.

"Dah Husna aku pergi dulu ya, sampai bertemu lagi nanti di jam istirahat", kata Bila yang sambil melambai-lambaikan tangannya.

"Iya, nanti langsung ketemu di kantin sekolah saja ya, dah", kata Husna sambil melambai-lambaikan tangannya.

"Ok", jawab Bila lalu pergi meninggalkan Husna.

"Yah sendiri lagi deh", kata Husna dan pergi menuju taman yang berada dekat dengan kelasnya untuk membaca beberapa buku.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Husna", sapa seorang laki-laki.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, maaf anda siapa ya?", tanya Husna sambil melihat laki-laki tersebut yang sepertinya tidak asing bagi Husna.

"Husna, masa kamu lupa sih sama aku, aku yang dulu tinggal di samping rumah kamu", kata laki-laki tersebut yang tak lain adalah sahabat masa kecil Husna.

"Rafi, kok kamu bisa ada disini?", tanya Husna yang merasa bahagia.

"Ayahku ditugaskan ke sini lagi jadi aku pindah kesini, aku senang karena bisa bertemu kamu lagi dan sedih karena harus meninggalkan teman-temanku yang ada di sana", kata Rafi dengan wajah sedih.

Rafi adalah sahabat masa kecil Husna. Rafi merupakan sahabat yang paling dekan dengan Husna, tetapi saat SD, Rafi harus pindah sekolah sekaligus rumah karena ayahnya harus pindah karena urusan pekerjaan.

"Maaf ya Rafi aku jadi membuat kamu sedih", kata Husna.

"Iya gpp kok, aku juga senang karena bisa bertemu dengan kamu lagi", kata Rafi sambil tersenyum

"Nah gitu dong senyum", kata Husna sambil membalas senyum Rafi.

Husna melihat jam yang ada di lengan tangannya yang menunjukkan kelas akan segera dimulai.

"Rafi aku masuk ke kelas dulu ya, sudah mau mulai kelasnya", kata Husna.

"Ouh ya sudah sana, semangat belajarnya ya", kata Rafi

"Iya terima kasih, kamu juga. Assalamu'alaikum", salam Husna dan pergi meninggalkan Rafi.

"Iya. Wa'alaikumsalam", jawab Rafi yang juga meninggalkan Husna.

Husna masuk ke dalam kelas dan duduk di kursi paling depan karena ia ingin bersungguh-sungguh belajar. Jadi, Husna duduk di depan supaya lebih jelas dalam memahami pelajaran yang dipelajarinya. Kemudian Husna menyapa perempuan yang ada di sebelah tempat duduknya.

"Assalamu'alaikum, hai namaku Husna, nama kamu siapa?", salam Husna dan memperkenalkan diri.

"Wa'alaikumsalam, hai Husna namaku Zahra", jawab perempuan tersebut dengan malu-malu.

Sebenarnya waktu Husna melihat beberapa tempat yang ada di sekolah Husna sesekali melihat Zahra sendirian. Husna tidak menyangka bahwa ia akan sekelas dengan Zahra dan duduk di sampingnya pula. Menurut Husna, Zahra adalah orang yang misterius karena ia selalu sendirian dan pendiam. Husna penasaran dengan Zahra, ia ingin menjadi sahabat Zahra, supaya Husna bisa mengenal Zahra lebih baik.

"Zahra nanti jam istirahat kamu ada acara tidak?", tanya Husna yang ingin mengajak Zahra pergi bersama.

"Sepertinya tidak, memangnya kenapa", jawab Zahra ragu.

"Nanti ke kantin yuk", kata Husna yang berharap Zahra mau.

"Em, baiklah tapi...", belum sempat melanjutkan bicara Husna langsung memotong pembicaraan.

"Hore Zahra mau". kata Husna dan tiba-tiba ada dosen masuk, kelas pun dimulai.

Saat kelas dimulai Zahra selalu dengan siap menjawab pertanyaan yang diberikan dosennya dan menjawabnya dengan baik dan benar. Husna merasa Zahra itu perempuan yang sangat pintar, tetapi ia cukup pendiam sehingga Zahra sulit mendapatkan teman. Kalaupun ada teman yang bersamanya pasti karena ingin bertanya masalah pelajaran.

Setelah kelas selesai Husna mengajak Zahra pergi ke kantin

"Zahra, ayo kita pergi ke kantin", kata Husna yang telah selesai merapikan buku pelajarannya.

"Sebentar", kata Zahra yang sedang memasukan buku ke dalam tasnya.

Setelah Zahra selesai merapikan bukunya, Husna dan Zahra menuju kantin. Husna melihat Bila sedang duduk di salah satu tempat yang ada di kantin.

"Zahra mari kita duduk di sana", kata Husna sambil menunjuk tempat yang Bila duduki.

"Tetapi ada orang disana", jawab Zahra dengan malu-malu.

"Itu adalah temanku tadi aku sudah janjian, saat jam istirahat bertemu di kantin. Ayo kita kesana", jawab Husna sambil menarik tangan Zahra.

"Assalamu'alaikum", salam Husna dan Zahra bersamaan.

"Wa'alaikumsalam hai Husna, siapa perempuan yang bersamamu", jawab Bila sambil melihat Husna dan Zahra.

" Oh iya aku lupa memperkenalkan, Ini Zahra dan Zahra ini Bila teman SMA ku", kata Husna sambil memperkenalkan temannya.

"Hai Zahra", kata Bila sambil tersenyum.

"Hai juga Bila", kata Zahra malu-malu.