Saat membuka mata, hanya lorong gelap yang tertangkap pandangan Pangeran Heydar. Dia mencoba bangun. Aneh, tidak ada lagi rasa sakit, padahal sebelumnya dadanya di tusuk dengan sadis.
“Kemarilah, Anakku!”
Suara familiar itu terus menggema. Bisikan misterius yang selalu mencoba menghentikan tindakan-tindakan kejam Pangeran Heydar. Asal suara berada lurus di depan. Pangeran Heydar mendongak. Dia seketika tersentak. Ada cahaya berkerlipan di ujung lorong, padahal tadinya hanya diisi kegelapan.
“Ikuti jalan yang kuberikan, Anakku,” bisik suara lembut itu lagi.
Kunang-kunang mendadak muncul di sekeliling Pangeran Heydar. Mereka tampak ingin mengajaknya pergi. Mengingat bisikan misterius itu selalu berlawanan dengan kehendak Ghumaysa, Pangeran Heydar pun memutuskan untuk mengikutinya. Lawan Ghumaysa berarti kawan untuknya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com