Darah merembes, lalu menetes di lantai marmer, meninggalkan bercak-bercak merah berbau amis. Asytaria terbelalak. Gulzar Heer pun tak kalah kaget.
"Ketua!" seru Asytaria.
Ya, saat genting tadi, Ketua Kelompok Mawar tiba-tiba datang dan melompat ke tengah pertarungan. Dia menghadang pedang pengawal putra mahkota, hendak menangkis, tetapi sudah terlambat. Akhirnya, perutnya menjadi korban.
"Ketua, kenapa ...."
Si ketua terkekeh.
"Seorang ayah akan selalu melindungi anak-anaknya," ucapnya sambil mengacungkan jempol dan menyengir lebar.
Putra mahkota mendecakkan lidah, lalu tertawa sinis. "Bodoh sekali!" ejeknya. "Matilah kalian bersama!" Dia mengangkat tangan, hendak memberikan isyarat penyerangan.
"Tidak semudah itu, Putra Mahkota."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com