webnovel

Kerajaan Valerian

“Tapi dia pria yang baik,” dia membantah dan melihat matanya menyipit karena perkataannya. “Dan aku bisa saja seorang pria yang jahat,” dia memperingatkan, “Sampai kamu berada di bawah perlindunganku, aku harap kamu jaga sikapmu dan patuh akan perintahku. Jangan biarkan seorang pria manapun menciummu, Katherine. Kami tidak ingin kamu jatuh ke tangan yang salah seperti sebelumnya, jadi ikuti saja perkataanku.” “Aku bukan milikmu, jadi aku tidak harus mendengar perkataanmu,” dia keceplosan dan merasa wajahnya memerah karena malu untuk yang kedua kalinya di malam itu, “Maksudku, kamu tidak bisa.” “Dasar bandel,” dia bergumam sebelum tangannya bergerak dari pinggangnya ke punggungnya, menariknya mendekat dan berbisik, “Apa kamu ingin menjadi milikku?” Tahun 1834 Sebuah masa kegelapan dimana mahluk-mahluk bayangan turun ke tanah manusia yang damai dan secara perlahan menunjukkan keberadaan mereka. Waktu dimana kerajaan-kerajaan diatur oleh persekongkolan, penghianatan, dan kebencian manusia tetapi tidak sadar bahwa mereka hanyalah para wayang. Dalang-dalang asli yang berada di balik layar adalah para mahluk bayangan, yang memiliki kekuatan untuk menghancurkan apapun yang ada di depan mereka. Apakah yang terjadi ketika seorang gadis kecil menarik perhatian salah satu Raja berdarah murni? Akankah dia selamat dari urusan politik antara kerajaan ketika ada seorang Raja tampan yang ikut serta, dan juga yang tidak bisa dilupakan adalah adanya hantu yang mengikutinya kembali ke rumah.

ash_knight17 · แฟนตาซี
Not enough ratings
125 Chs

Hallow- Bagian 3

Editor: AL_Squad

Dorthy dan Matilda melihat Katie sedang berbincang-bincang akhirnya pergi tanpanya untuk mengambil kotak,

"Hmmm."

"Ada apa?" Matilda bertanya saat mereka berjalan.

"Katie sangat menyukai raja," Dorthy berkata sambil menatap ke belakang.

"Memang sangat banyak tetapi kebanyakan dari mereka," wanita keriting itu menjawab.

"Mereka cocok bersama-sama. Lebih cocok daripada Caroline," Dorthy meringis.

"Aku setuju. Tetapi kuingatkan kau bahwa raja tidak pernah punya hubungan serius."

"Raja tampaknya tertarik padanya. Maksudku raja kita yang sedang kita bicarakan," Dorthy berargumentasi, "aku yakin kau melihat dua hari yang lalu bagaimana raja memandangnya saat mereka berada di satu ruangan. Sungguh mencurigakan."