webnovel

Pikiran Keluarga Wei

Editor: Wave Literature

Seperti yang dikatakan Xiaoqi, Chen Fan sudah dalam perjalanannya.

Kali ini, Xiaoqi tidak mengendarai Land Rover, melainkan Audi A6, yang harganya tentu saja tidak semahal Land Rover. 

Tapi dengan melihat plat nomor lama dan dekorasi baru di dalamnya, seseorang pasti segera mengetahui bahwa mobil ini jauh lebih berat daripada Land Rover.

Xiaoqi mengendarai mobi, sesekali melihat Chen Fan dari kaca belakangnya, kemudian mengucapkan sesuatu: "Tuan Chen pasti sudah tahu kekuatan dan kedudukan status sosial Tuan Wei."

Chen Fan hanya mengangguk, sebab dia tahu kedudukan sosial laki-laki tua bernama Weifu itu. 

Pantas saja namanya tak asing di telingaku, ternyata dia adalah tokoh penting di Kota C

Kota C terletak di bagian Utara Provinsi Hudong. Perkembangan ekonomi di kota ini adalah hal penting. Tapi yang terpenting di Kota C adalah kedudukan sosial dan latar belakang yang tinggi seperti yang dimiliki Weifu dalam waktu terakhir

Dikatakan bahwa Weifu berasal dari keluarga misterius dengan latar belakang yang kuat. Ketika dia masih muda, dia mulai dan menjadi orang terkaya, kemudian dia membuka bisnis pada 1980-an. Bisnisnya berkembang dan dapat mengakumulasi modal yang banyaknya tak pernah diduga orang. 

Dengan latar belakang yang begitu kuat, maka bagaimana mungkin bagaimana mungkin Zhou Tianhao tidak bergidik. Tetapi, dengan memerhatikan ketakutan Zhou Tianhao sepertinya dia tidak memiliki hubungan yang dekat dengan Keluarga Wei?

Weifu adalah pemilik kerajaan bisnis, dan tidak mungkin baginya untuk mengenal Zhou Tianhao yang hanya seorang bos kecil semata. 

Xiaoqi paham bahwa Chen Fan masih belum tahu apa-apa tentang Weifu, sehingga dia berniat untuk memberi penjelasan: "Tuan Wei memiliki tiga orang putra dan dua orang putri. Aku tak akan bahas anaknya yang telah meninggal dunia. 

Anak sulungnya adalah anak yang paling memiliki kemampuan, anak keduanya pun tidak kalah dari anak sulungnya. 

Namun, berbeda dengan dua anak tadi, anak ketiga sifatnya tidak baik: tak mau bekerja, malas, dan kerjanya di rumah hanya makan saja, benar-benar malas. Anak ketiga ini sempat membuka perusahaan, tapi kemudian dia menipu orang lain dengan membawa-bawa kedudukan sosial keluarga besarnya.

Akan tetapi, orang yang ditipu itu masih bisa untuk memaafkannya, dikarenakan orang itu masih memandang Tuan Wei dan Kakak Sulungnya. Akhirnya, anak ketiga ini dibiarkan saja oleh keluarga Wei, dan Zhou Tianhao adalah salah satu anak buahnya."

Xiaoqi sebagai orang luar saja tidak senang dengan Tuan Ketiga, dan memang demikian adanya: Tuan Ketiga tidak memiliki potensi apa-apa, berbeda dari saudara laki-lakinya yang lain. 

Chen Fan mengerti. 

Di sepanjang Danau Yangui mobil melaju hingga ke kedalaman Gunung Yunwu dan berhenti di depan sebuah batu bata hijau dan halaman hijau.

"Kondisi kesehatan Tuan Wei sedang tidak baik dan dia juga terlalu lama tinggal di panti jompo kelas eksklusif," kata Xiaoqi sambil masuk ke tempat tersebut bersama Chen Fan.

Mereka berdua berjalan di jalan yang sepi, sambil sesekali melihat para perawat berpakaian putih saling berkomunikasi. Dalam panti ini dapat diperkirakan bahwa identitas para orang tua di sini adalah orang-orang luar biasa ketika mereka masih muda. Saat ini, mereka berusia 70/80 tahunan, dan hanya menghabiskan masa tuanya selama bertahun-tahun di panti jompo. 

"Lingkungan di sini memang sangat bagus, cocok untuk menikmati masa tua," kata Chen Fan.

Chen Fan melihat sekelilingnya dan tampak sebuah kaligrafi yang terpajang di bangunan Kamar Weifu. Tapi, kaligrafi itu tak sebagus yang ada di rumah Bibi Tang.

"Tuan Chen Fan juga paham tentang kaligrafi?" tanya Weifu seraya tersenyum.

Pada saat ini, Wei Fu mengenakan baju olahraga Tai Chi yang sedikit lebih longgar dan mudah daripada pakaian sebelumnya. Selain itu, tempat tinggal Weifu sangat baik untuk mengurangi cederanya, karena di sana orang lebih bisa merasakan sebuah ketenangan.

"Saya tidak mengerti yang ini."

Chen Fan di kehidupan sebelumnya tidak mengerti mengenai kaligrafi, lukisan, ataupun musik. Kalau Chen Fan harus kembali turun ke dunia ini selama, sesuatu yang pasti dipelajari olehnya adalah Kebudayaan masa depan. 

"Kamu mau mengobati kakekku, kan? Mengapa kamu tidak membawa jarum suntik dan lain sebagainya?" tanya Wei Ziqing.

Perempuan muda ini mengenakan pakaian santai, kaos oblong, berwarna putih. Terlebih lagi, kedua pahanya sangat elok bentuknya.

"Aku tidak perlu menggunakan suntik jarum dan sejenisnya," jawab Chen Fan dengan menggelengkan kepalanya.

"Coba kamu lihat ini." Chen Fan memberi sebuah buku, 'Pikiran Keluarga Wei', kepada Weifu. 

'Pikiran Keluarga Wei', ini adalah cara Chen Fan untuk melakukan perbaikan dan optimalisasi berdasarkan latihan kekuatan batin yang dipraktikkan oleh Weifu. Buku itu juga merupakan buku pengolahan pikiran.

"Ini adalah?" Weifu terkejut, lalu mengambil buku itu. 

Sekali saja Weifu melihat buku itu, wajahnya dengan cepat langsung berubah. Bahkan, dia semakin terkejut.

"Ada apa, kek?" Cucunya khawatir. 

Setelah Weifu selesai membaca, menutup kembali buku itu, dia juga menutup kedua matanya dalam waktu yang cukup lama, kemudian dia pelan-pelan mengeluarkan napasnya.

Weifu kemudian berdiri, menghadap Chen Fan dan memberinya hormat: "Tuan Chen terima kasih atas jasa dan kebajikan yang Anda berikan. Weifu tidak bisa melupakannya."

"Tidak apa-apa, Tuan Wei. Pertemuan kita memang sebuah kecocokan. Kalau ada orang minta bantuan dariku, aku pasti menolongnya," balas Chen Fan dengan sopan.

"Kakek, mengapa kakek memberi hormat kepadanya?" Ziqing tampak tidak senang. 

Chen Fan tertawa dan berbicara dalam hati: perempuan ini sangat lucu. Waktu aku ingin mengobati kakeknya, dia bersikap baik. Tapi sekarang malah penuh rasa amarah. 

"Tuan Chen tolong jelaskan kepada cucuku," Weifu minta tolong. 

Chen Fan menjawab: "Cedera kakekmu terutama ada di dua aspek: pertama, lukanya terjadi akibat memaksakan kekuatan batinnya dan tidak diobati atau menunda-nunda. Akibatnya, cedera paru-parunya semakin parah, bahkan bisa jadi tidak akan pernah bisa terobati. 

Kedua, saat kakekmu latihan kekuatan batin ada sedikit masalah, jadi menyebabkan sampai ke paru-paru, setiap kali latihan pengaruhnya sangat kecil, tapi kemudian bisa menjadi besar dan rasanya akan lebih menyakitkan."

"Jadi, paru-paruku juga ada masalah?" tanya Weifu. 

"Seperti yang aku katakan, paru-paru Anda memang bermasalah. Beruntung, latihan Anda masih belum mencapai tingkat tertentu, sehingga belum terlalu parah," jawab Chen Fan. 

Dari kata-kata Chen Fan itu, apakah dapat disimpulkan bahwa kekuatan Weifu belum besar?

Weifu mengangguk dan membalas lagi: "Latihan ini diwariskan dari keluargaku, dan sayangnya malah menimbulkan masalah. Saat itu, mempelajari kekuatan batin adalah sebuah berkah, yang dengan demikian aku tak begitu peduli pada kesehatanku sendiri. Karena kutahu mengenai masalahnya, aku tak mewariskan ilmu ini pada anakku. Aku mewarisi ilmu bela diri pada Ziqing karena dia sendiri yang memintanya, bukan atas kemauanku sendiri."

"Buku itu, buku apa?" tanya Ziqing.

"Buku ini adalah kekurangan dari keluarga kalian dalam latihan kekuatan batin," jawab Chen Fan. 

"Ini lebih tinggi dari kami dan kami sendiri tidak tahu sudah berada di tingkatan berapa kekuatan batin kami. Namun, Tuan Chen adalah ahli yang mengerti betul mengenai dunia seni beladiri. Keahliannya membuat orang yang bertemu dengannya sangat bahagia.

Kekuatan batin yang diwarisi Keluarga Wei sudah berjalan selama puluhan abad, tetapi saya tidak tahu bagaimana cara untuk mengubah kekurangan ini. Orang lain juga pernah mengubah kekurangannya, tetapi apa yang dimiliki oleh Tuan Chen lebih lebih baik puluhan kali lipat, kemampuan seperti inilah yang sangat jarang ditemukan." Weifu menimpali dan memuji. 

"Tapi, aku juga ingat, kakek tidak menunjukkan kekuatan batin kakek. Dan bagaimana Tuan Chen bisa tahu?" Ziqing merasa kebingungan.

Weifu membalas perkataan cucunya seraya menggeleng, "Jadi, setiap orang pintar selalu dipanggil dengan sebutan 'Guru', itulah kelebihannya. 

Tuan Chen melihat kita dan langsung mengerti sudah sampai mana tingkatan kita dan latihan apa yang kita jalani. Kalau dia tidak punya kemampuan yang lebih, dia juga tak berani dipanggil dengan sebutan 'guru'. 

Chen Fan membalas: "Aku ini hanyalah seorang Bhikkhu, bukan Guru."

"Kemampuan Tuan Chen kalau bukan Guru, berarti sudah melebihi Guru." Weifu tertawa terbahak-bahak. 

"Aku tak menyangka ternyata Tuan Chen sangat pintar," balas Ziqing. 

Chen Fan tersenyum, sebab dia heran, ternyata perempuan sedingin gunung juga bisa memberi pujian pada orang lain.

"Oh ya, ini adalah 'Xiao Pei Yuan Dan', yang totalnya ada sepuluh kapsul." Chen Fan memberikan kapsul itu pada Wei Ziqing. "Kamu harus kasih ini pada kakekmu, dibarengi dengan air putih. Kemudian, lakukan juga latihan batin, dan kakekmu juga akan segera sembuh."

Chen Fan melanjutkan ucapannya: "Oh ya, obat herbal ini harganya sangat mahal, jadi aku hanya bisa membelinya sedikit saja. Kalau memang bisa berlatih dengan Pei Yuan Dan dengan sungguh-sungguh, masalah paru-paru kakekmu bisa berangsur sembuh. Terlebih lagi, satu kapsul ini bisa mengobati ratusan jenis penyakit, bahkan orang yang telah meninggal dunia bisa dihidupkan kembali dan bisa menjalani kehidupan untuk beberapa tahun lagi."

"Sungguh hebat! Tapi, kamu tidak sedang berbohong kan mengenai satu kapsul bisa mengobati ratusan jenis penyakit?"

"Percaya atau tidak, itu urusanmu," jawab Chen Fan.

"Laki-laki ini sungguh membuatku jengkel," ucap Ziqing dalam hati. 

"Aku sendiri sangat mempercayai apa yang diucapkan Tuan Chen. Bagaimana kalau tuan memberitahu saya apa nama obat herbal ini, biar aku bisa menyuruh orang lain untuk membelinya," balas Weifu. 

"Sesungguhnya, ini bukan perkara obat herbal saja, tapi juga harus ada orang yang membaca mantra agar khasiat obat itu muncul. Dan orang itu adalah aku," Chen Fan memberitahu.

Chen Fan mencari sebuah kertas dan menulis resepnya. 

Pei Yuan Dan, sebuah obat yang hanya bisa dibacakan mantra oleh Dewa. Sedangkan, orang yang belum mencapai tingkat Kedewaan tidak akan mengerti, bahkan dengan melakukan latihan itu sebanyak sepuluh kali pun akan gagal sebanyak sepuluh kali pula. 

Weifu langsung membaca resep yang ditulis oleh Chen Fan, dan memang harganya sangat mahal dan sulit sekali untuk ditemukan. Pantas saja Chen Fan merasa berat untuk membelinya. 

Meskipun Keluarga Wei memiliki kedudukan sosial yang tinggi, untuk mendapatkan obat ini mereka juga harus bekerja keras. 

Kemudian kertas resep itu diberikan kepada Xiaoqi untuk disimpan, nanti Xiaoqi-lah yang akan mengaturnya. 

Chen Fan berkata lagi, "Persoalan obat sudah selesai, ya. Nanti kalau aku ke sini lagi, aku mau tanya-tanya mengenai seni bela diri."

Tuan Wei mengangguk dan membalas, "Sudah kuduga, Anda pasti mau bertanya mengenai seni beladiri. Apapun pertanyaan yang Anda simpan, mohon langsung tanyakan saja."