webnovel

Aku Satu-satunya Anak Muda (2)

บรรณาธิการ: Wave Literature

Rong Huai memicingkan matanya. Lalu, tatapannya bertemu dengan mata Xiang Yi yang tersenyum. Rong Huai pun meremas-remas celananya. Dia berkata dengan nada bicara yang angkuh, tapi suaranya sangat rendah, "Bukan aku yang makan terlalu banyak. Roti yang kamu buat terlalu kecil…"

Jika mengambil satu roti sudah langsung habis dalam dua gigitan, memangnya kenapa jika delapan roti?! pikir Rong Huai, membela diri dalam hati.

Mata Xiang Yi sangat jernih hingga dipenuhi cahaya bulan yang jernih dan berkilauan. Dia tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa jika kamu ingin makan sedikit lebih banyak. Makan banyak baru bisa membuatmu tumbuh lebih tinggi."

Begitu Rong Huai mendengar apa yang Xiang Yi katakan, anak muda itu diam-diam menegakkan punggungnya.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com