webnovel

Meluruskan semuanya

"sayang ! nanti antar aku kerumah Dian ya ?" terdengar suara Dewi sedang menelpon Beni dari kamarnya, karna hari itu adalah hari minggu jadi baik Dewi maupun Beni libur kerjanya

"iya sebentar lagi aku akan menjemputmu" jawab Beni dari seberang telepon

beberapa jam kemudian nampak mobil Beni sudah berada di depan rumah Dewi, dan Beni pun segera turun dan masuk kehalaman rumah Dewi, nampak kedua orang tua Dewi dan Dewa sedang duduk duduk santai diteras rumah mereka

"pagi om ! tante ! kak Dewa !" sapa Beni yang sudah berdiri di depan mereka

"eh...nak Beni ! ayo sini duduk, gabung sama kita" ajak ibundanya Dewi dengan menarik tangan Beni calon menantunya, dan Beni pun segera duduk disebelah ayahnya Dewi

"mau ngajak Dewi keluar ya ?" tanya ibundanya Dewi

"iya tante, tadi Dewi nelpon saya, minta di antar kerumah Dian katanya" jawab Beni

"ooohhh....bentar ya, tante panggilkan Dewinya dulu" ucap ibundanya Dewi sambil berdiri dari tempat duduknya

"ehh...tuh anaknya sudah nongol" ucap ibundanya Dewi saat berniat mau pergi memanggil putrinya

"duuhh....yang mau kencan, so sweet banget" goda Dewa sambil mencubit dagu adik kesayangannya

"apaan sih kak Dewa" ucap Dewi sambil menatap sebal kearah kakanya karna keusilannya

kemudiaan Beni dan Dewi pun segera berpamitan kepada kedua orang tuanya dengan menyalami dan mencium kedua tangan mereka, lalu mereka pun segera masuk ke dalam mobil dan Beni segera melajukan mobilnya menuju rumah Dian

"sayang, emangnya ada apa sih kamu mau kerumahnya Dian ? bukannya tadi malam kalian barusan ketemu" tanya Beni dalam perjalanan menuju rumah Dian

"justru karna acara tadi malam itu sayang, aku merasa kalo ada yang aneh sama sikap Yusuf, sepertinya ia cemburu deh sama kak Dewa" jawab Dewi

"iya juga sih ! aku juga berpikiran seperti itu, aku juga melihat sikapnya Yusuf seperti orang yang sedang marah, gak biasanya kan dia acuh dan cuek seperti itu" ucap Beni sambil terua fokus menyetir

"maka dari itu, sekarang juga aku mau meluruskan semuanya, aku gak mau terjadi salah paham diantara keduanya karna sikap kakak aku" ucap Dewi dan nampak Beni mengangguk angguk tanda iapun menyetujui rencana Dewi

tak berapa lama kemudian sampailah mereka didepan rumah Dian, dan Beni pun langsung memasukkan mobilnya kedalam halaman rumah Dian

"Non ! den !, didepan ada non Dewi sama mas Beni" ucap bi Siti pada Dian yang saat itu sedang duduk duduk di gazebo belakang rumahnya bersama suaminya

"iya bi.....suruh mereka langsung kesini aja ya !" jawab Dewi yang saat itu sedang duduk menyandarkan kepalanya di pundak Yusuf

bi Siti lalu mengangguk, dan pergi meninggalkan mereka

"ada apa ya mas, Dewi ama Beni kesini ?" tanya Dian pada suaminya

"entahlah, mungkin juga ada hal penting yang akan mereka bicarakan sama kita" jawab Yusuf sambil tetap fokus membaca buku yang dipegangnya

"hallo bro !...jam segini udah main mesra mesraan aja, bikin iri orang aja" ucap Beni yang sudah berada didepan Dian dan Yusuf dan langsung duduk didalam gazebo bersama Dian dan Yusuf

"dasar kampret loe.....masuk rumah orang gak pakai salam, main nyelonong aja, lagian siapa juga yang nyuruh loe kemari, lihat orang bermesraan" jawab Yusuf yang masih dalam posisi semula

"enak aja, gue udah salam tadi diluar, loe nya aja yang gak denger, lagian gue gak akan kesini kalo gak diajak sama calon istri tercinta gue ini" ucap Beni sambil merangkul pundak Dewi

"apaan sih kamu.....main rangkul aja, kita ini kan belum sah jadi suami istri" ucap Dewi sambil melepaskan tangan Beni dari pundaknya

"tau nih !...halalin dulu anak orang, baru bisa loe mesra mesraan kayak gue ama istri gue ini" ucap Yusuf yang semakin mengeratkan merangkul Dian yang sedari tadi bersandar di pundaknya

"tunggu aja ya, bentar lagi gue akan halalin calon istri gue ini, dan gue bakal buktiin kalo gue bisa lebih mesra dari pada loe" jawab Beni yang lagi lagi tangannya akan merangkul Dewi tapi buru buru ditepis oleh Dewi dan spontan wajah Beni pun berubah menjadi kecewa

"udah....udah ! oh ya wi, emangnya kamu sengaja mau kesini ? tapi tumben kamu gak nelpon aku dulu kalo mau kesini" tanya Dian

"iya.....aku memang sengaja mau kesini, ada yang mau aku luruskan sama kalian masalah semalam" jawab Dewi sambil pandangannya mengarah ke Dian dan Yusuf

"emang ada masalah apa semalam ? apa masalah itu serius ?" tanya Dian penasaran sambil mengubah duduknya menghadap ke arah sahabatnya itu

"menurut aku sih serius, aku takut menimbulkan masalah dirumah tangga kalian, aku takut masalah itu bisa memicu pertengkaran diantara kalian" jawab Dewi dengan muka serius didepan Dian dan Yusuf

"emangnya masalah apa sih wi ?" tanya Yusuf yang ikut ikutan penasaran

"begini mas, tadi malam aku lihat sepertinya mas Yusuf agak sedikit marah atas sikap kakak aku terhadap Dian, dan aku lihat mas Yusuf sepertinya cemburu dengan kak Dewa" jawab Dewi dengan nada cangungnya

"oh masalah itu.....ya memang sih, aku sempat marah atas sikap kakak kamu terhadap istri aku, tapi sekarang semuanya sudah clear, kan kamu lihat sendiri kalo sekarang aku sama istri aku baik baik aja" jelas Yusuf

"iya wi.....aku sudah jelasin semua sama mas Yusuf, kalo semua perlakuan kak Dewa terhadap aku gak lebih seperti kakak terhadap adiknya sendiri, aku juga sudah jelasin kalo kak Dewa itu sudah aku anggap seperti kakak aku sendiri" jelas Dian sambil memegang tangan Dewi

"emang sih mas Yusuf sempat curiga kalo kesendiriannya kak Dewa selama ini karna aku, tapi aku juga jelasin kalo semua itu karna kak Dewa sendiri yang terlalu pilih pilih masalah calon istri" jelas Dian lagi

"ya syukur deh kalo gitu, sekarang aku jadi lega kalo diantara kalian gak ada masalah dan salah paham, yang aku takutin" ucap Dewi dengan sedikit senyum dibibirnya

"kamu tenang aja Wi....!! suami aku ini gak bakalan bisa marahan terlalu lama sama aku, bisa bisa dia mati berdiri, ya gak mas !!" ucap Dewi sambil mengelus pipi suaminya

"iya Wi.....aku ini kalo didepan dia, gak akan bisa marah, bawaannya pengen bermesraan terus" ucap Yusuf dan sambil mencium pucuk rambut istrinya

"mulai lagi deh kalian....!! mending kita pulang aja yuk sayang ! dari pada disini kita dipamerin kemesraan mereka berdua" celetuk Beni dan dibalas tawa oleh Dian dan Yusuf

"sudah.....sudah....kalian ini seperti anak kecil aja, oh ya Wi.....gimana rencana untuk pernikahan kalian ? satu bulan itu cepat lho, kalian harus segera action mulai dari sekarang" tanya Dian

"rencananya aku pakai jasa EO aja, biar gak terlalu ribet mikirnya" jawab Dewi

"kalo kalian mau, kalian bisa pakai aula AH corporation buat acara resepsi kalian dari pada sewa gedung, tempatnya lumayan luas, aku kira muat kalo untuk menampung ratusan tamu, lumayan kan bisa ngurangin budget kalian" ucap Dian menawarkan fasilitas milik AH corporation

"bagus juga tuh.....eh tapi tunggu dulu !!, beneran gratis ? ntar ujung ujungnya kena cash juga ?" tanya Beni

"tenang aja, untuk kalian berdua semuanya aku gratisin, kalo kalian berdua mau bulan madu sekalian, kalian juga boleh pakai fasilitas resort aku yang ada di Bali, nanti aku tinggal bilang sama manajer disana, dan kalian tinggal menikmatinya, dan aku jamin semuanya serba gratis" jawab Dian

"lantas kita kapan dong sayang bulan madunya ?" goda Yusuf pada istrinya

"ntar ya sayang ! nunggu kalo aku sudah lahiran, kita bulan madu untuk yang ke dua kalinya" jawab Dian sambil mengelus lengan suaminya

"makasih ya say ! kamu memang sahabat terbaik aku" ucap Dewi sambil memeluk Dian dan Dian pun membalasnya dengan mengusap punggung Dewi

beberapa lama mereka saling bercengkrama kadang terdengar tawa mereka saling menggoda sampai akhirnya waktu makan siangpun tiba, kemudian Yusuf dan Dian pun mengajak sahabatnya itu untuk makan siang bersama dirumah mereka