webnovel

Pengepungan

"A-ayah!"Ellia terkejut.

"Tidak sama sekali tuan Ber Koint!"Kata Diablo tersenyum kecil masih memeluk Ellia."Nona Ellia kalau begitu saya pamit terlebih dahulu terima kasih untuk yang tadi!"Lanjutnya membuat Ellia malu."Tuan Ber Koint saya pamit dulu!"

"Tentu tuan Diablo!"Kata laki-laki tua tersebut menatap kepergian Diablo.

Diablo pun memasuki kembali ruang pesta di belakangnya Alfa mengikuti."Jadi bagaimana apakah kau sudah menemukan tuan Erland!"

"Seperti yang tuan muda katakan,dia membuat pesta ini untuk dirimu.Sekarang dia sudah menyiapkan 300 orang untuk menangkapmu!"

"Lalu bagaimana dengan tuan Ber Koint apakah dia juga terlibat!"

"Benar sekali tapi aku bingung dia menggunakan putrinya untuk mendekatimu!"Ujarnya dengan wajah kesal.

"Kalau begitu mari kita pulang sudah saatnya membereskan para sampah itu!"Di luar kereta kuda milik Diablo pun datang dan juga seorang laki-laki paruh Bayah mendampingi Diablo dan lainnya."Tuan Erland kalau begitu saya pamit dulu!"Kata Diablo setelah Alfa dan Salia masuk ke dalam kereta.

"Hati-hati tuan Diablo terima kasih telah mau hadir ke dalam pesta saya!"Kata pria tersebut yang di panggil Erland.

"Sama-sama saya juga menanti kedatangan anda di pesta ulang tahun saya nantinya."

"Pasti tuan Diablo saya akan hadir."Katanya tersenyum ramah.Diablo pun masuk ke dalam kereta.

"Kalau begitu kami berangkat!"Kata Diablo menutup pintu kereta.Keretapun berjalan di belakangnya terdapat 15 orang dan 5 orang berkuda mengikuti.

"Maaf tuan Diablo sepertinya malam ini kau tidak akan sampai ke rumah!"

Di dalam kereta semenjak mereka meninggalkan tempat pesta.Alfa dan Salia telah berganti pakaian dengan pakaian hitam yang ketat.

Alfa dan Salia yang menggunakan pakaian serba hitam.Dengan Alfa yang menggunakan sebuah pedang di punggungnya.Pedang tersebut adalah senjata sihir tingkat menengah yang Diablo dapatkan setahun lalu dan diberikan kepada Alfa yang seorang pengguna pedang.

Sedangkan Salia dia membawa dua buah belati besar yang diselipkannya di pinggang. Saat menatap keduanya Diablo merasakan sesuatu dari dalam dirinya bergetar karena melihat penampilan mereka yang sangat menggoda terlebih lagi kedua aset milik mereka yang terus bergoyang akibat getaran,di tambah Diablo juga masih merasakan dirinya mabuk akibat cukup banyak minum anggur.

"Kakak kami sudah siap!"Kata Salia tidak menyadari pandangan Diablo.

"Bagus sebentar lagi pasti-"

Dhuaaar! Sebuah ledakan terjadi mengakibatkan salah satu roda kereta hancur.Salia dan Alfa yang tidak siap langsung terjatuh menimpa Diablo.

"Kalian tidak apa-apa?"Kata Diablo menyadarkan keduanya yang saat ini tengah di peluk.

"Tuan muda/Kakak!"

"Hmmm mereka sudah bergerak ternyata."Kata Diablo mendengar suara teriakan."Kalian berdua pastikan mereka semua mati kecuali pemimpin mereka."Lanjutnya memandang Salia dan Alfa.

Sedangkan di luar para prajurit segera bersiaga .

"Semuanya bagaimana pun lindungi tuan muda!"Teriak komandan pasukan tersebut memberi perintah ketika mereka melihat banyak musuh yang mengepung mereka.

"Dasar sekelompok orang tidak berguna kalian semua habisi mereka!"

"Serang jangan biarkan mereka mendekat!"

Pertempuran sengit pun terjadi tapi karena jumlah musuh yang sangat banyak pihak Diablo banyak yang mati hingga tersisa empat orang termasuk sang komandan.

"Habisi mereka!"

Braaakk! Pintu kereta di tendang secara paksa lalu Alfa dan Salia keluar membuat pihak musuh bingung.

"Seorang wanita!"Kata para musuh masih berdiam diri.

Tidak menyia-nyiakan kesempatan Alfa dan Salia segera mengeluarkan senjata mereka dan selanjutnya beberapa pihak musuh langsung terbunuh.

Melihat banyak anak buahnya yang dengan cepat terbunuh komandan musuh segera mengeluarkan perintah."Semuanya cepat segera habisi kedua wanita itu!"

Semua pasukan musuh segera menyerang Alfa dan Salia tapi dengan mudah dibunuh oleh keduanya.

"Rasakan ini!"Teriak Alfa mengangkat pedangnya yang berselimut petir tinggi-tinggi."Ledakan guntur!"

Puluhan guntur besar turun dan menyambar pasukan musuh dengan ganas hingga banyak dari mereka yang mati terkena sambaran.

"Giliranku!"Kata Salia menyelimuti dirinya dengan mana kemudian maju menyerang.

"Aaa!"

"Selamatkan aku aaa!"

"Lari!Semuanya lari!"Teriak para prajurit sebelum mereka terbunuh oleh Salia.

Dua menit kemudian seluruh pasukan musuh telah mati di bunuh tersisa komandan pasukan yang telah tertangkap.

"Baiklah sekarang apa yang harus kulakukan kepadamu!"Kata Diablo menghampiri komandan musuh yang telah terikat.

"Bangsawan sialan lepaskan aku!"Teriak seorang laki-laki paruh baya dengan luka di wajahnya.

"Hah tak kusangka ternyata orang tua itu mengirim seorang pembunuh bayaran yang saat ini di takuti!"Kata Diablo mengeluarkan senjata api miliknya.

Dhuar! Dhuar! Dhuar! Diablo dengan senyum di wajahnya menembak kedua bahu dan paha orang tersebut hingga berteriak kesakitan.

"Baiklah jawab pertanyaanku dan aku akan melepaskanmu!"

"Cih kau pikir aku akan percaya padamu!"

"Terserah dirimu aku adalah orang yang tidak suka basa-basi,lagi pula tidak ada untung jika aku membunuhmu!"

Setelah berpikir cukup lama orang tersebut mulai berkata."Baiklah aku percaya padamu!Jadi apa yang ingin kau tanyakan?"

"Beri tahu aku selain viscount bodoh itu siapa lagi yang mengincar diriku!"

"Huh ternyata cuma itu!"Dengus pembunuh itu."Baiklah dengarkan baik-baik!"Pembunuh itu mulai menceritakan semua yang dia ketahui.

Setelah Diablo mendengarkan seluruh cerita dia tersenyum licik."Hahaha tak kusangka ternyata mereka pun juga terlibat benar-benar mengejutkan!"Pikirnya memandang pembunuh di depannya.

"Baiklah karena aku sudah mengatakan semuanya sekarang lepaskan aku!"Kata pembunuh tersebut.

"Lepaskan dia!"Kata Diablo kepada para pengawal.

"Tapi tuan muda-"

"Cepat lepaskan dia!"Kata Diablo menatap tajam komandan miliknya.

"Baik tuan!"Dengan segera pembunuh tersebut melepaskan tali yang mengikat pembunuh tersebut.

"Terima ka-"

Dhor! Diablo langsung menembak kepala pembunuh tersebut saat dia ingin berdiri.Para pengawal yang melihat itu terkejut dan tidak ada yang berani bersuara.

"Cepat perbaiki roda keretanya!"Kata Diablo sambil mengisi peluru senjata apinya.

"Baik!"Dengan segera para pengawal segera berlari menuju kereta kuda.Mengabaikan mereka Diablo menatap Salia dan Alfa.

"Kalian berdua baik-baik saja!"

"Hai tuan kami baik-baik saja!"Jawab Alfa semangat.

"Benar kak mereka tidak ada apa-apanya!"Timpal Salia tidak kalah semangat.

"Baguslah kalian baik-baik saja sebagai hadiah kalian akan kuberi libur seminggu!"

"Benarkah kak!"

"Tentu saja lagi pula kapan aku pernah berbohong pada kalian,lagi pula bukankah tiga hari lagi adalah perayaan satu tahun toko kalian!"

"Tuan muda anda mengingatnya!"

"Tentu saja Alfa lagi pula aku sangat senang toko kalian benar-benar ramai dan menarik para bangsawan lainnya."

Sesampainya di kediaman keluarga De Valin Diablo segera menuju ke kamarnya sambil mengajak Alfa.

"Tuan muda emmh....!"Kata Alfa di sela-sela ciumannya dengan Diablo.

Tangan kanan Diablo yang bebas mulai meremas-remas payudara besar Alfa sedangkan tangan kirinya meremas-remas pantatnya.

Ciuman berlangsung sangat lama dan panas hingga banyak air liur yang menetes membasahi keduanya.

"Mendesahlah!"Kata Diablo mencium leher putih Alfa dan menghisapnya.

"Kyaa tuannhhh ah mudaaaah!"Desah Alfa takala lehernya di hisap dan di gigit.

Ciuman Diablo mulai turun hingga ke payudara besar Alfa yang masih di balut pakaian.Karena menghalangi Diablo langsung merobek pakaian Alfa hingga sekarang nampak payudara Alfa yang menggoda.Diablo langsung melahap payudara tersebut dan menghisapnya kuat-kuat.

"Kyahh tuan muda.....!"

Setelah puas menghisap payudara Alfa Diablo menatap Alfa."Alfa sepertinya aku ingin melakukan hal itu aku sudah tidak bisa lagi jika harus menunggu sampai ulang tahunku!"Katanya sambil mencium bibir Alfa."Apakah kau sudah siap!"

"Tentu tuan muda ha....aku sudah lama menunggu saat-saat seperti ini!"Jawab Alfa mencium Diablo.

"Kalau begitu coba kau lepaskan celanaku!"

Sambil mengangguk Alfa mulai berjongkok dan melepaskan ikat pinggang Diablo.

"Besar!"Takjub Alfa bersemu merah ketika telah melepas boxer Diablo dan melihat penis Diablo yang besar dan keras telah mengacung di wajahnya.Dengan ragu-ragu Alfa membuka mulutnya dan memasukkan penis tersebut ke mulutnya.Saking besar dan panjang penis Diablo hanya sebagian yang masuk ke mulut.

Perlahan dia mulai memaju mundurkan wajahnya,lama kelamaan Alfa mempercepat gerakannya.

Sedangkan Diablo saat ini menutup matanya menikmati apa yang Alfa lakukan pada penisnya.Kurang puas Diablo menekan kepala Alfa hingga seluruh penisnya masuk ke mulut membuat Alfa tersedak.

Lima menit kemudian Alfa merasakan penis Diablo di mulutnya mulai berkedut tak lama kemudian cairan kental mulai menyembur keluar memenuhi mulutnya hingga mengotori sekujur badannya.

Alfa segera menelan cairan tersebut seperti meminum sesuatu hingga habis.