webnovel

5.NIKOLAS ISHO

Saya adalah Nikolas isho.

Saya saat ini berumur 14 tahun.

Saya adalah anak yatim piatu. Yang secara tidak sengaja di temui di sebuah lapangan saat masih bayi baru berumur 3 bulan.

Setelah itu selama 6 tahun saya tinggal di sebuah panti asuhan kecil yang terletak di sudut kota.

Saya meninggalkan panti asuhan itu bukan karena saya di adopsi sebuah keluarga, bukan karena panti asuhan itu mengalami kebangkrutan.

Tetapi panti asuhan itu mengalami sebuah tragedi.

Tragedi itu adalah tiba tiba terjadi.

3 gargoyle muncul dari ketiadaan menghancurkan apapun yang di lihat dan di laluinya.

Panti asuhan itu hancur ke ketiadaan dan berubah menjadi abu.

Semua biarawati tewas tanpa menyisahkan seorangpun.

Saya tidak mengetahui apakah ada anak anak yang selamat atas kejadian itu tapi yang ku tahu saya selamat dan saya menyaksikan semua dari awal hingga akhir.

Setelah kejadian itu saya tidak sengaja bertemu dengan kepala keluarga isho.

Walaupun keluarga isho bukanlah keluarga besar tetapi mereka tetap harmonis

Kepala keluarga isho mengadopsi dan membesarkanku hingga saya berumur 12 tahun. Semua anggota keluarga menerimaku sebagai anggota keluarganya.

Pada saat saya berumur 12 dia meninggal karena penyakit. Semua berduka karena kepergiannya, dan dengan kepergiannya tidak ada lagi yang mampu menopang keluarga itu.

Akhirnya saya bertekat untuk menjaga keluarga itu. Dan tanpa sengaja membangunkan stigmaku yang membuat harapanku semakin becahaya.

Setelah saya berumur 14 tahun saya kemudian mendaftar di akademi Milea dan beruntunnya, saya di terima.

Hari hari berlalu saya mendapatkan banyak pelajaran dari para guru yang mengajar disana.

Hingga suatu hari kami mendapatkan pemberitahuan bahwa kami akan ditempatkan dibawah pengawasan senior kelas tahun ke 3.

Pada saat mendengar itu awalnya saya tidak bersemangat karena meragukan apakah para senior akan seperti atau mampu melampaui guru guru akademi??.

Tapi semua keraguanku mulai pudar pada saat saya berkumpul dengan para senior.

Mereka mengajari kami dengan baik, saya, Fanny dan Trya sangat meningkat dibanding dengan pelajaran dari guru.

Mungkin itulah yang di namakan lebih baik belajar melalu pengalaman dari pada pengajaran.

Bukannya saya meremehkan pengajaran tetapi bagi mereka yang ingin cepat tumbuh kuat lebih memilih pengalaman dari pada pengajaran.

Tetapi ada satu orang yang menarik minatku. Dia adalah senior yang di tugaskan mengajari dan mengawasi kami.

Tapi dia hanya tidur dan makan. Namanya Rayhand Adinata, bukan berarti saya gay atau apalah.

Hanya, dia mengingatkanku tentang masa laluku dimana penghancuran panti asuhan.

Ya. Pada masa itu Saya sedang bermain sendiri di sebuah jalan yang lumayan jauh dengan panti asuhan.

Sebuah ledakan besar yang mengakibatkan getaran di jalan jalan membuatku tak mampu untuk berdiri.

Merasa penasaran saya kemudian berlari menuju asal ledakan.

Sesampainya di sana saya merasakan sebuah ledakan terjadi di pikiranku. Rasa sakit di dalam hatiku membuatku meneteskan air mata tetapi tak mampu melakukan apa apa.

Pada saat itu seorang anak lelaki yang hanya lebih tua dariku 3 atau 4 tahun berjalan di depanku.

Dia memiliki mata silver terlihat indah dengan wajah bundar, di pasangkan dengan Rambutnya yang juga berwana silver.

"Kau tak mampu menyelamatkan apa apa jika hanya tertekan dan menangis disudut, perhatikanlah hari ini dan jadikanlah motivasi untuk masa depan. Jadilah kuat untuk menjaga orang yang kau sayangi.

Balaslah hal yang menyebabkan kejadian ini.. ingat jadilah kuat karena itu adala tanggung jawab kita sebagai lelaki.. menjadi kuat untuk melindungi teman, sahabat ataupun keluarga yang kamu sayangi" itulah kata kata yang dia ucapkan kepadaku.

Mendengar kata katanya saya hanya menunduk. Kata katanya bagaikan pemadu sorak untukku. Kemudian dengan pikiran penuh tekad saya mengangkat kepalaku untuk melihat kembali anak itu.

Dan apa yang terjadi membuatku terkagum kagum.

Anak itu bertarung dengan Gargoyle, Kulihat tangannya bercahaya membuatku mengerti bahwa dia adalah penyihir.

Hanya beberapa menit dia mengalahkan Gargoyle yang menurutku sangat kuat dan tak terkalahkan.

Kini dia menjadi tujuanku, menjadi kuat seperti dia yang mampu dengan mudah mengalahkan monstwr kuat itu.

Tak lama seorang wanita dengan rambut putih yang menurutku sangat cantik. Dia kira kira berumur sekitaran 11 atau 12.

Wanita itu mendekati anak lelaki berambut silver dan memeluknya seakan semua hal yang di lakukannya harus di rayakan.

Tapi apa yang membuatku terkejut adalah ekspresi anak lelaki itu. Dia tidak senang atau bahagia dengan kemenangan atau perayaan yang di lakukan wanita itu.

Dia hanya diam menatap Gargoyle yang tidak lagi bergerak. Dia sempat menatapku sebentar setelah itu berjalan menjauh bersama wanita itu.

Setelah mereka menghilang saya berpikir lagi apa yang terjadi dengan tatapannya.

Di tatapannya mengandung ketidak berdayaan, rasa sakit, penyesalan dan putus asa.

Tidak lama setelah saya tinggal di keluarga Isho saya mengetahui bahwa lelaki dan wanita itu adalah anak keluarga Einstein.

Para jenius keluarga Einstein yang saat itu mendunia.

....

Tetapi setelah mendengar namanya saya merasa dia adalah orang yang berbeda. Nama keluarga anak itu Einstein sedangkan senior itu Adinata.

.....

Kemudian ini kami kembali di bagi dan saya di tempatkan di bawah pengawasan senior Ray.

Dan ini adalah hari pertama latihanku...