webnovel

Kehidupan Baru Alien

Hermes adalah pangeran termuda dari raja Zeus. Atas perintah dari ayahnya, ia pergi ke planet lain untuk meneruskan garis keturunan mereka. Karena kerajaan mereka sedang dilanda perang tanpa henti. Bagaimana Hermes menjadi kehidupan di planet yang baru? Akankah ia berhasil menyelesaikan tugas yang ayahnya berikan? saksikan kehidupan Hermes yang baru melalui novel “Kehidupan Baru Alien”.

Arya_Hafiz_Saputra · สมัยใหม่
เรตติ้งไม่พอ
8 Chs

Chapter 6 Rahasia Hisako

Hisako masih dalam posisi menodongkan pisau ke leherku. Ia mulai menceritakan mengenai jati dirinya sebenarnya. Midori Hisako hanyalah nama samaran yang ia gunakan. Nama ini telah melekat kepadanya sejak misi yang ia dapatkan. Misi itu adalah menjaga keselamatan Hikaru dari segala marabahaya.

Sebagai putri dari keluarga kaya, Hikaru cukup alergi dengan pengawalan bodyguard yang terlalu jelas terlihat. Ada suatu ketika ia pergi jalan-jalan dengan teman-teman, namun momen tersebut kacau karena kehadiran bodyguard. Banyaknya kejadian ini membuat Hikaru menolak segala macam bodyguard yang keluarga Kei berikan.

Pada akhirnya, sebagai senjata rahasia keluarga Kei, Hisako dengan nomor kode 010 mendapatkan misi untuk mengawal Hikaru secara rahasia. Berpura-pura sebagai teman baik Hikaru adalah salah satu cara yang ia gunakan. Dengan identitas ini, ia bisa dengan wajar hampir selalu ada kemanapun Hikaru pergi.

Meskipun mereka sedang tidak janjian, identitas ini juga mempermudahnya saat melakukan pengintaian. Ia bisa membuat banyak alasan saat Hikaru menemukannya saat sedang mengikuti dirinya. Kegiatan ini sudah berjalan kurang lebih 4 sampai 5 tahun. Saat Hikaru memasuki pendidikan perguruan tinggi.

Karena kampus merupakan tempat yang sangat rawan untuk Hikaru masuk ke tempat yang salah. Hisako secara halus selalu mengarahkan Hikaru untuk terhindari dari hal-hal buruk di dunia kampus. Sudah banyak sekali orang yang Hisako singkirkan secara diam-diam karena mengancam keselamatan dan pendidikan Hikaru sebagai putri dari keluarga Kei.

Sayangnya kemunculan Takeo ada di waktu yang tidak tepat. Saat pria itu mendekati Hikaru, Hisako sedang dalam misi yang menyebabkan dirinya harus pergi keluar kota selama satu minggu. Hanya dengan hitungan minggu saja, Takeo sudah berhasil mencuri hati Hikaru. Karena itulah saat Hisako sudah kembali, ia tidak bisa melakukan tindakan ekstrim karena nanti akan ketahuan oleh Hikaru. Hubungan mereka sudah cukup terjalin dengan baik.

Hisako hanya bisa berharap Takeo merupakan pria yang baik dan cocok untuk Hikaru. Sayangnya penyelidikan yang ia lakukan membuktikan bahwa Takeo harus dibawa pergi jauh dari kehidupan Hikaru. Namun nasi telah menjadi bubur, ketika ia baru akan bertindak. Hikaru keburu patah hati dan mengirimkan pesan bunuh diri kepadanya.

Melihat pesan tersebut, ia langsung berusaha untuk mencari keberadaan Hikaru dengan melalui ponsel miliknya. Sayangnya, karena pada saat itu Hikaru berada di wilayah Aokigahara. Sinyal yang jelek membuat posisi Hikaru sulit untuk terlacak. Karena itulah Hisako baru menemukan Hikaru setelah diriku membawanya kembali ke apartemen.

"Sejak saat itu, aku selalu mengawasi gerakmu. Setelah memastikan kamu tidak melakukan apapun kepada nyonya muda Hikaru. Aku masih menantikan keputusan keluarga Kei untuk tindakanmu. Namun aku pribadi berharap bahwa kamu jauh-jauh dari kehidupan nyonya Hikaru. Aku tidak ingin ia sakit hati lagi dalam waktu berdekatan"

Jadi hawa orang yang aku rasakan berasal dari dia. Kemampuan mata-mata yang ia miliki cukup hebat. Kalau menggunakan skala kaum Yars, kemampuanya berada hampir pada level menengah. Sayangnya dengan radar Pixie yang canggih, keberadaan Hisako sangat jelas terlihat.

"Namun aku menemukan hal aneh, identitas mu seperti baru saja dibuat kemarin. Tidak ada data keluarga, riwayat pendidikan, bahkan tidak ada riwayat pekerjaan. Bagaikan hantu yang baru muncul di permukaan. Siapa kamu sebenarnya?"

Untung saja dengan Pixie, aku sempat membuat beberapa data pribadi diriku secara resmi. Namun pastinya kalau ada orang yang melacak diriku lebih jauh, mereka akan menemukan kejanggalan seperti ini.

'hmmm, kira-kira apa yang sebaiknya aku lakukan terhadap wanita ini?' Kalau wanita ini tidak segera aku bereskan, akan merepotkan tugasku ke depannya. Sepertinya, tidak ada cara lain. Aku harus melakukan hal ini'

"Jadi, apa yang berniat kamu lakukan? aku tidak bisa mengungkapkan siapa diriku. Lagipula kamu juga tidak akan percaya. Saat ini aku hanya ingin menjadi pasangan yang baik untuk Hikaru. Karena aku sangat menyukainya dan ingin membahagiakan dirinya." Tidak mungkin akan ada manusia di bumi percaya tentang alien seperti diriku. Kecuali mereka masuk ke dalam kapal milikku dan melihat teknologi yang ada di sana.

Hisako mengeluarkan hawa membunuh yang tinggi dan menggorok leherku tanpa basa basi. Dengan cepat aku menepis tangannya sehingga membuat pisau tersebut terlempar ke udara. Kemudian aku ambil pisau itu dan mengganti posisi sebelumnya dengan Hisako yang saat ini tertodong oleh pisau.

"Keadaan sepertinya sudah berbalik, aku kaget sekali kamu tanpa ragu akan membunuhku. Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?"

".." Hisako hanya diam saja namun gerakan kecil dalam bibirnya tidak luput dari perhatian diriku.

Tanganku langsung memasuki mulutnya yang lembut dan mengeluarkan racun dari sela giginya. "Waduh, kalian loyal sekali. Langsung memilih mati daripada membocorkan rahasia. Memang tim rahasia keluarga Kei sangat hebat."

Tanpa menunggu balasan darinya, aku langsung membuatnya pingsan kemudian melakukan modifikasi ingatan terhadapnya. Tidak hanya membaca ingatan, aku juga mampu mengubah ingatan seseorang seperti yang aku mau. Bahkan aku bisa membuatnya menjadi orang bodoh tanpa arah dan tujuan. Namun sebisa mungkin aku tidak akan menggunakan hal ini. Karena terdapat resiko otak menjadi rusak akibat modifikasi.

Untuk melakukan hal ini. Lebih bagus kalau aku bisa langsung menyentuh bagian yang menyimpan ingatan. Karena itu akan lebih bagus kalau aku bisa melakukan ini sambil menyentuh bagian kepala dari korban. Semoga saja cara ini akan berhasil dengan baik.

Hisako sendiri akan ku ubah sedikit ingatannya tentang diriku. Dalam ingatan ini, ia tidak akan menemukan hal yang aneh berdasarkan catatan kependudukan ataupun riwayat pendidikan dan pekerjaan. Pastinya aku akan menyuruh Pixie untuk menyiapkan dokumen itu nantinya. Setelah itu aku juga mengubah pandanganya terhadap diriku dari orang mencurigakan,menjadi orang yang pantas untuk Hikaru. Semoga saja sudah cukup perubahan seperti ini.

"!" Aku merasa kalau Hikaru sudah kembali dan keluar dari lift.

Pertikaian kami dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan modifikasi memang memakan waktu yang cukup lama. Sampai Hikaru telah pulang dari kegiatan belanjanya pagi ini. Karena sudah tidak ada waktu lagi, aku langsung pura-pura menggendong Hisako dan hendak membawanya ke sofa.

Hikaru membuka pintu dan heran melihat apa yang kulakukan " Apa yang terjadi? kenapa Hisako pingsan?"

Dengan senyuman kecil aku berkata "Ia lega karena telah melihat kamu selamat. Hisako sangat khawatir dengan keadaanmu, Hikaru. Kamu harus berterima kasih padanya nanti. Saking cemasnya, ia sampai pingsan setelah lega melihat keselamatan dirimu." Aku telah mempersiapkan dialog ini sebelumnya. Tidak boleh ada kecurigaan yang muncul antara aku dan Hikaru.

Hikaru memiliki wajah yang unik. Senang bercampur sedih. Senang karena Hisako mengkhawatirkan dirinya dan sedih karena membuatnya cemas. Setelah menaruh Hisako di atas sofa, aku dan Hikaru melakukan makan pagi bersama.

"Apa yang akan kamu lakukan setelah ini, Hikaru? apakah kamu akan kembali bekerja seperti biasanya?" Hikaru bekerja di perusahaan milik ayahnya sebagai peneliti. Ia bertugas untuk membuat teknologi baru yang berguna untuk umat manusia. Tentunya ia masuk dengan usahanya sendiri. Tidak bergantung kepada koneksi ayahnya.

"Maunya sih aku libur, tapi karena aku sudah minta izin kemarin untuk bunuh diri. Aku harus masuk hari ini. Tidak enak kalau aku izin tanpa keterangan dua hari berturut-turut" Jawab Hikaru dengan nada sedih.

Melihat raut muka Hikaru, tanpa ragu aku menggenggam tangannya dengan erat untuk menghiburnya. "Jangan takut. Aku akan selalu disini bersamamu. Kalau kamu nanti dimarahi atasan, kamu boleh menangis di pundakku seperti kemarin." Hikaru tidak menolak genggamanku, malahan ia semakin memegang tanganku dengan erat.

Kamu berdua saling bertatapan satu sama lain. Dunia bagaikan hanya milik kami berdua. Hikaru menutup kedua matanya dan memajukan sedikit bibirnya. 'A..apakah ini artinya aku harus menciumnya. Kamu berani sekali, Hikaru.' Sebagai pria sejati, tentunya aku tidak akan mungkin menolak pemberian seperti ini. Namun saat bibir kami hampir bersentuhan.

"Ehem" Suara batuk seseorang membuat kami terkejut dan melepaskan tangan masing-masing. Tentunya aku sudah menyadari kalau Hisako sadar, namun aku harus berakting terkejut pada saat seperti ini.

Hisako memasang muka jahil dan menggoda Hikaru "He, padahal baru saja putus. Tapi kamu sudah mendapatkan cowok baru ya, Hikaru-chan… Kamu cepat sekali move on"

:..." Hikaru tidak berkata apa-apa saking malunya. Melihat tidak bagus kalau situasi begini terus, aku berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.

"Cukup lah menggodanya, Hisako. Ayo cepat bergabung bersama kami untuk makan pagi. Hikaru juga harus berangkat ngantor hari ini."

"Hahaha, baiklah kalau begitu. Aku akan menggodanya lagi nanti." Jawab Hisako sambil duduk bersama kami dimeja makan.

Setelah selesai sarapan. Hisako pergi untuk bekerja sedangkan aku kembali ke kamarku terlebih dahulu. Hari ini aku akan membeli banyak perabotan. Tidak mungkin aku akan menumpang terus tidur di tempat Hikaru setiap hari. Meskipun aku tidak akan menolak kalau wanita itu menawarkan hal tersebut.

Chapter 6 akhirnya selesai. Sebentar lagi akan mencapai target 10.000 kata. Mungkin setelah sampai target aku akan selingi update novel ini dengan renkarnasi goblin. Sampai jumpa pada chapter berikutnya

Arya_Hafiz_Saputracreators' thoughts