webnovel

Kehidupan Baru Alien

Hermes adalah pangeran termuda dari raja Zeus. Atas perintah dari ayahnya, ia pergi ke planet lain untuk meneruskan garis keturunan mereka. Karena kerajaan mereka sedang dilanda perang tanpa henti. Bagaimana Hermes menjadi kehidupan di planet yang baru? Akankah ia berhasil menyelesaikan tugas yang ayahnya berikan? saksikan kehidupan Hermes yang baru melalui novel “Kehidupan Baru Alien”.

Arya_Hafiz_Saputra · สมัยใหม่
เรตติ้งไม่พอ
8 Chs

Chapter 5 Hisako

"Ehmm" Aku terbangun dan melihat atap yang berbeda. Sepertinya tidak ada yang terjadi tadi malam. kami berdua tidur lelap tanpa sempat melakukan hal yang tidak-tidak. Meskipun aku berharap akan ada sesuatu yang terjadi. Namun melihat tingkah laku dari Hikaru, kemungkinan itu terjadi cukup kecil.

Wajar saja, karena Hikaru baru saja mengalami kejadian yang cukup luar biasa kemarin. ia sempat ingin melakukan bunuh diri akibat konflik dengan mantan pacarnya, Takeo. Untungnya cowok ini cukup brengsek sehingga aku sama sekali tidak merasa bersalah berencana untuk merebut mantan pacarnya ini. Aku juga sudah memutuskan untuk mendekati wanita ini sebagai istriku.

Setelah aku selamatkan kemarin, sepertinya ia sangat terbuka dengan kedatanganku. Entah ini karen efek jembatan gantung atau memang Hikaru mulai benar-benar menyukai diriku. Hanya waktu yang bisa menjawab semuanya. Tidak perlu terburu-buru, ras Yars memiliki umur yang cukup stabil. Beberapa dari kami bahkan bisa hidup sampai ratusan tahun.

Namun menurut informasi dari Pixie, kaum manusia hanya memiliki rekor umur tertua dengan jumlah umur 100 tahunan. Tidak ada yang mencapai 200, bahkan tidak ada manusia yang saat ini bisa hidup sampai umur 150 tahun. Kemungkinan besar hal ini karena teknologi manusia yang bisa kurang mendukung energi kehidupan manusia.

Ras Yars yang mampu dengan tepat mengontrol energi kehidupan bisa hidup dengan sangat lama. Bahkan konon katanya, tetua kaum Yars masih hidup di suatu tempat dalam planet kecil yang tersembunyi. Entah kabar itu benar atau tidak. Kalau ada kesempatan, mungkin aku akan menyelidiki hal itu.

Mungkin saja mereka bisa membantu menyelamatkan kaum Yars dari perjuangan tanpa henti ini. Atau mungkin bisa membantuku cara untuk hidup berdampingan dengan ras lain. Karena tidak banyak informasi tentang hal ini dari database ilmu kaum Yars yang aku miliki.

Ketika aku hendak melihat ke arah Hikaru, mukanya dekat sekali dengan diriku. Bahkan sedikit lagi kami bisa berciuman. Aku merasakan nafasnya dengan jelas melalui wajahku. Wangi tubuhnya juga terasa jelas ke hidung. Hal ini membuat satu bagian tubuhku bersemangat.

'Loh, kenapa HIkaru sangat dekat sekali mukanya denganku? Tunggu sebentar, badanku terasa ada yang memeluknya?' Benar saja, saat aku melihat badan Hikaru. Terlihat bahwa ia memeluk diriku dengan erat. Kalau aku memaksa bangun dari kasur, pastinya itu akan membangunkan cewek itu. Bisa gawat kalau ia menyadari ada salah satu bagian dari tubuhku yang juga ikutan bangun karena pelukan ini.

Melihat mukanya secara dekat kembali menguatkan bahwa HIkaru memiliki paras yang cantik. Dengan rambut panjangnya yang terurai dan pakaian nya yang lega namun tidak mampu menutupi bagaimana seksinya badan cewek jepang ini.

Apalagi dengan keluarganya yang kaya raya, pastinya banyak cowok yang akan berusaha setengah mati untuk menjadi kekasihnya. Sayangnya mereka semua tidak akan memiliki kesempatan. Karena Hikaru itu milikku seorang. Tidak mungkin aku membiarkan cewek yang akan mengandung anakku jatuh ke tangan orang lain.

'Haah, karena tidak bisa bergerak. Aku akan memproses informasi bersama dengan pixie saja' Meskipun tidak bergerak sama sekali, aku masih tetap bisa melakukan kontak dengan pixie. Karena cukup dengan pikiran kita saja, Pixie akan memperlihatkan data, dokumen, ataupun video dan hal lainnya langsung ke otak kita.

"Hooh, jadi negara Jepang ini cukup canggih dalam bidang sains. Sepertinya keputusan tepat untuk menetap di negara ini. Aku juga sudah menemukan calon istri sebagaimana misi dari ayahanda. Tinggal secara bertahap saja untuk meningkatkan keakraban kami berdua."

Setengah jam setelah aku terbangun dan memproses data Pixie. Tiba-tiba ada suara wanita dengan kencang menggedor pintu kamar Hikaru.

"Hikaru! kamu di dalam!? Apakah kamu baik-baik saja? Kamu tidak berbuat nekat kan!? Hei, ayo cepat buka pintunya! Atau akan kudobrak pintu ini!"

Suara itu pastinya membuat Hikaru yang masih tidur membuka matanya. "Suara itu, Hisako. Kenapa ia panik begitu...Ah!" Hikaru yang baru bangun tiba-tiba langsung menyadari alasan manusia bernama Hisako datang ke apartemen miliknya.

"Aku lupa mengirimkan pesan bunuh diri kepada Hisako. Ba.Bagaimana ini!? Haah.. Hermes-sama. Kenapa kamu di sini!? Oh iya, kita semalam tidur bersama" Hikaru panik karena teman baiknya itu datang karena pesan bunuh diri yang ia kirim. Saking kagetnya, ia sampai lupa kalau semalam kami tidur bersama. Bahkan secara reflek dia kembali memanggilku dengan sebutan -sama.

Aku memegang kedua bahu HIkaru untuk menenangkan wanita itu "Tenanglah, Hikaru. Sekarang kamu jawab saja temanmu itu dan bukakan pintu untuknya. Setelah itu, biarkan ia masuk dulu ke ruang tengah sambil kamu mengganti piyamamu."

"Ba..baiklah"

Hikaru langsung menuruti perkataanku dan menjawab ketokan dari temannya. temanya bernama Hisako itu langsung menangis terharu dan memeluk HIkaru dengan erat.

"Hwaa.. Aku kira kamu sudah tidak ada. Bayanganku kamu sudah gantung diri di ruang tengah. Sudah kubilang, Takeo itu cowok yang jahat. Kenapa malah kamu harus menjadi korban dan ingin bunuh diri. Hikaru bodoh...dasar bodoh"

"Iya, iya aku memang bodoh. Terima kasih sudah mengkhawatirkan diriku, Hisako." Jawab Hikaru sambil memeluk kembali teman baiknya itu.

Meskipun nadanya terdengar kasar, namun kasih sayangnya kepada Hikaru sangat terlihat dari raut muka dan ekspresi miliknya. Aku hanya bisa melihat pemandangan indah saat kedua wanita cantik saling berpelukan. Sayangnya pemandangan itu langsung hilang ketika Hisako menyadari keberadaanku.

Dengan muka kaget Hisako bertanya "Hah? siapa kamu? kenapa ada cowok di kamarmu? Apakah kamu telah ditipu oleh cowok baru lagi. Bahkan kalian tidur sekamar semalaman!?" Sepertinya Hisako salah paham melihat ada cowok di dalam apartemen Hikaru saat pagi hari.

Mendengar jeritan Hisako itu, Hikaru berusaha untuk memasukkan Hisako ke dalam apartemen. Karena tidak enak kalau tetangga mendengar hal ini. Setelah berusaha menenangkan Hisako selama beberapa menit. Akhirnya wanita itu memahami hal yang terjadi kemarin dan menjadi tenang.

Setelah mendengarkan cerita kami, Hisako segera berdiri kemudian membungkuk untuk meminta maaf "Ma...Maafkan aku karena telah salah paham. Aku sangat khawatir melihat pesan dari Hikaru. Makanya aku.."

"Tenang, santai saja. Aku paham maksud dari perbuatanmu. Memang situasi tadi sangat rentan untuk orang salah paham."

Situasi akhirnya menjadi tenang. Melihat hal itu, Hikaru memutuskan untuk pergi membeli sarapan untuk kami semua. Aku dan Hisako hendak membantunya membeli makanan. Namun ia menolaknya dan memaksa kami berdua untuk ngobrol berdua saja.

"Tidak perlu mengantar. Aku hanya akan ke supermarket sebentar. Bagaimana kalau kalian ngobrol saja dulu berdua. Pastinya kalian ingin ngobrol sesuatu bukan?"

Hikaru menutup pintu dan terdengar suara kakinya menuju lift apartemen. Mendengar Hikaru sudah turun dari lift, Hisako tanpa basa basi langsung mengambil pisau dari dapur dan mengarahkannya ke leherku "Katakan padaku dengan jujur/ Apa tujuan kamu mendekati Hikaru?" Ia melihatku dengan tatapan dingin. Orang biasa tidak mungkin melakukan hal ini.

'He, menarik sekali. Sepertinya Hisako ini memiliki sebuah rahasia penting. Orang biasa tidak mungkin mampu melakukan hal ini' Gerakan mengambil pisau dan mengarahkannya tanpa ragu ke orang lain tidak bisa orang biasa lakukan. Ia seperti sudah sering melakukan ini dan tidak segan untuk mengancam nyawa orang lain. Aku jadi penasaran apa cerita di balik orang ini.

"Kenapa kau diam saja? Cepat jawab pertanyaanku!" Meskipun nada bicaranya pelan. Namun niat membunuhnya yang besar tidak luput dari perhatianku. Kaum yang peka terhadap energi.

"hahaha, kamu wanita yang menarik. Dedikasi sebesar apa yang membuatmu tanpa ragu melakukan hal ini terhadap orang yang baru kamu kenal? Apakah kamu juga melakukan hal yang sama kepada Takeo?" Tanpa ragu aku berusaha untuk mengorek informasi mengenai sosok asli wanita ini.

"Kesalahan terbesarku adalah membiarkan nyonya muda Hisako bertemu dengan pria itu. Aku seharusnya langsung membunuhnya setelah mengetahui ia mendekati nyonya muda!" Dengan nada marah, ia mulai menceritakan kisahnya.

Chapter 5 selesai. Sebentar lagi waktu kontes akan berakhir. Semoga saja sebelum waktunya tiba. Novel ini sudah akan mencapati 10.000 kata

Arya_Hafiz_Saputracreators' thoughts