Hari ini adalah hari ujian masuk perguruan tinggi. Sekar hanya memilih satu universitas untuk tujuannya. Universitas yang sama dengan Dhino. Berbeda dengan Dhino yang memilih masuk jurusan Manajemen, Sekar memilih jurusan Seni. Sekar dengan tenang masuk ke ruang ujian. Dia melihat banyak siswa yang sudah menempati masing-masing tempat duduk. Tenang, susah, sedih, banyak ekspresi yang dimiliki setiap siswa.
Dengan tenang, Sekar mengambil salah satu tempat duduk. Dia melihat lingkungan yang tidak jauh berbeda sebelum dia mati. Sebelum mati, dia tidak tau apakah nilainya cukup memuaskan untuk bisa masuk ke perguruan tinggi. Sekarang, meskipun jurusan yang dipilih berbeda, dia harusnya bisa melihat hasil akhirnya.
Disana Sekar dengan tenang menunggu ujian. Disini, Sistem begitu kebingungan. Semenjak aksesnya masuk pikiran Sekar diblokir, dia tidak bisa mengetahui ide yang dia miliki. Sekar sangat pandai, untuk mengubah persfektif ornang lain padanya, dia hanya harus belajar, belajar dan belajar. Selain itu mengembangkan kasih saying dengan Dhino.
Tapi sebenarnya dia masuk ke jurusan Seni. Masih bisa menghibur? Dengan wajah seolah-olah mengatakan orang lain memliki hutang 10 juta padanya.
[Tuan Rumah….]
"Hee, masih hidup."
[….] Meski sitem merasakan ketakutan yang belum pernah terjadi, dia masih dengan tegas bertanya. [Mengapa anda mengambil jurusan seni. Seharusnya jurusan Pendidikan umum dapat membuat anda menonjol]
"Bodoh. Bagaimana kamu menyelesaikan tugasmu selama ini."
Sistem yang dikatakan Bodoh oleh tuan rumahnya: […] Kamu yang bodoh! Seluruh keluargamu yang bodoh.
"Aku sedang dalam suasana baik. aku akan memberimu clue. Protagonis dunia."
Sistem langsung diam dan tidak mengatakan apa-apa. Dia terlalu tertekan akhir-akhir ini sehingga dia melupakan alur dunia ini.
Dalam alur asli, meski tidak dikatakan secara jelas. Sekar adalah salah satu siswa dari jurusan seni yang menyukai pahlawan wanita. Dia mengetahui tentang bagaimana pahlawan wanita berjuang dan berpikir untuk mendapatkan hati protagonist dunia. Pengetahuan itu cukup untuk membuatnya menghormati pahlawan wanita. Dia merasa, jika dia bisa seperti pahlawan wanita, orang tuanya tidak akan memiliki kehidupan yang buruk dan renggang dalam rumah tangga mereka. Dia tidak memikirkan Dhino, hanya orang tuanya dengan banyak penyesalan. Karena itu, ketika penculikan, Sekar tidak segan untuk turun tangan.
Untung saja, kedatangan Sekar membuat hubungan suami istri itu semakin baik. hari pertama dia menginjak Villa seharusnya menjadi hari dia kabur dari rumah. ketika di Villa. Setelah di jemput Dhino, dia akan mendapat omelan dari ibu dan ayahnya. Membandingkannya dengan Dhino, kemudian dia akan marah. Kemarahannya disambut dengan berita orang tuanya akan pergi ke luar negeri esok harinya. Karena itu, dimalam hari dia melarikan diri. Di pelariannya, dia akan berusaha hidup sendiri dan mengabaikan orang tuanya. Sebagai akibat, orang tuanya saling menyalahkan.
Hubungan mereka semakin renggang dan perceraian bisa terjadi kapan saja. Sekar yang akan mengikuti ujian menyesal saat itu. kemudian melihat pahlawan wanita yang ceria dan berani, dia merasa rasa bersalahnya bertumpuk.
Kedatangan Mei kedalam tubuh Sekar membuang kejadian itu. Sikap masuk akal Sekar yang tiba-tiba membuat orang tua itu enggan meninggalkannya. Akhirnya, setelah 5 minggu ini, kedua orang tua Sekar belum pergi ke luar negeri dan menangani masalah di perusahaan mereka.
Kecelakaan itu akan terjadi 2 tahun lagi. Mata Sekar menyipit. Dia tidak terlalu memperhatikan alur cerita dunia. Dia hanya memiliki sebuah pemikiran yang akan dia coba. Memberitahu sistem? Bahkan dia tidak memikirkannya.
Ketika guru pengawas masuk, ujian secara resmi dimulai. Sekar mulai duduk dengan baik dan menyesuaikan dirinya. Wajahnya masih dingin seperti sebelumnya.