Entahlah ini sudah beberapa menit berlalu namun beberapa suster sudah mulai berlalu lalang di ruang operasi tersebut, mereka tidak berbicara apapun namun terlihat sekali jika mereka sangat kelelahan.
Namun Dokter yang mereka tunggu belum terlihat atau keluar sama sekali.
Tapi setelah beberapa saat kemudian, semua dokter keluar membuat mereka semua berdiri dan mendekati dokter tersebut.
"Bagaimana keadaan anak saya dokter?" tanya Riany.
"Operasinya berjalan dengan lancar, tapi— mungkin waktu untuk siumannya akan lama," ujar salah satu dokter.
"Sepertinya Aarun menghindar saat tembakan itu, dan untunglah karena dia sempat menghindar sedikit membuat peluru itu tidak sampai mengenai otaknya, jika sampai mungkin dia tidak akan selamat," jelas salah satu dokter perempuan.
"Jadi apanya yang kena Dok?" tanya Arin.
"Bagian frontal atau dahinya dekat pelipis ini," tunjuk dokter itu.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com