Ian tersenyum kecut setelah mendengar ucapan Aarun yang bilang jika dia sudah lengkap sekarang. Ya, memang dia sangat lengkap semua yang ia inginkan terpenuhi, harta, jabatan, wanita semuanya.
Aarun kembali melirik photo di meja besar di sana, photo yang terlihat bahagia sekali antara Ian dan Hannha "Ian apa aku boleh memukulmu?" Tanya Aarun kini melihat pria berjas tersebut.
Ian tersenyum miring "Kau ingin memukulku. Pukullah, aku mengerti perasaanmu." Ian pikir Aarun tidak akan melakukannya namun ia salah setelah semua pembicaraan itu ia langsung di hantam dengan pukulan hingga Ian hampir saja terjatuh.
Pria itu memegang pipinya bekas di pukul "Kau ini kenapa?"
Aarun tersenyum tanpa dosa, ia melihat tajam pria itu "Kau sendiri yang menyetujuinya, kau tanya kenapa aku pikir kau tahu jawabannya!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com