Gadis bersurai di cepol atas dan beberapa helai rambut ia biarkan terjuntai begitu saja, ia tengah memilih milih snack di indomaret setelah ia rasa cukup ia ke kasir untuk membayar
"totalnya 250.000 kak" ujar wanita di kasir itu dengan sopan
gadis bernama Airin agatha itu sibuk merogoh seluruh kantong yang ia punya namun sepertinya uangnya tertinggal di meja riasnya
"eum, bentar ya mbak" ucapnya lalu keluar dari antrean
ia sibuk menelfon dan menspam chat Damar, sepupunya namun nihil tak ada jawaban ia coba menspam chat Vanya, sahabat dekatnya
Vanya memang membalas namun tiba tiba saja handphonenya mati "Yah,, yahh, mati mampus gue!" pekiknya bingung lalu kembali ke antrean itu
"ini mbak belanjaannya" ucap cewek di kasir itu seraya tersenyum
Airin menelan salivahnya susah payah bisa bisanya ia lupa! ck "Maaf mbak ga jadi aja deh mbak uang saya ketinggalan" Ujar Airin berharap tidak terkena siraman ilahi dari Cewek itu
"Tapi mbak semua belanjaan mbak udah di bayar sama pacar mbak" Airin mengernyitkan dahinya heran pacar? pacar dari mana?
"Loh, pacar yang mana ya mbak" ucapnya diiringi kekehan kecil
"bukannya mas itu dari tadi ngikutin mbak ya?"Airin membelalakan matanya sempurna, gila saja ada yang mengikutinya
"itu mbak baru aja masnya keluar" sambung mbak kasir itu, Airin menoleh ia langsung merampas pelastik belanjaannya lalu mengejar cowok baik yang mau membayarkan ciki cikinya
"Eh tunggu!" pekiknya saat cowok bertubuh tinggi itu ingin menyalakan mesin motornya
Airin memperhatian jaket yang di kenakan cowok itu, ada lambang tengkorang di belakangnya dan di atasnya kepala tengkorak itu jelas tercetak DTD, Airin sontak diam saja
"Kenapa?" tanya cowok berjaket berlambang DTD itu dari balik helm fullfacenya
Airin tersadar di angkatnya kepalanya dan ditatapnya mata hitam pekat itu dengan takut takut "Lo yang bayarin makanan gue kan?" ucapnya sedikit gemetar
"iya, terus?"Jawab cowok itu
"hem, makasih nanti uang lo gue ganti"
"gausa, buat lo aja" ujarnya menghidupkan motornya
"heh! nama, nama lo siapa?!" tanya Airin keras karena suara motornya sangat berisik
"Angkasa, Angkasa pramudya"mendengar nama itu membuat lutut Airin melemas Angkasa? Angkasa pramudya? artinya dia adalah ketua geng DTD
Airin buru buru menghidupkan motor matic kuningnya lalu bergegas pulang kerumah
di perjalanan Airin terus memikirkan cowok itu, apa lagi mbak mbak di kasir bilang cowok itu sedari tadi mengikutinya
Ais! menyeramkan sekali!
sesampainya di rumah Airin langsung mencharger handphonenya lalu ia membersihkan diri dan mengganti pakaian dengan daster saja, ya Airin seperti ini jika sudah di rumah
rambutnya ia cepol ke atas, mengenakan daster dan beralih profesi menjadi babu di rumah sendiri
di hidupkannya benda pipih itu padahal masi terisi 5 persen setelah menyala ia langsung menspam chat Vanya
Airin mengetuk pintu kamar papanya
"paa, papa" panggilnya
seorang pria parubaya itu keluar dengan hanya menggunakan kain rasung saja "Kenapa?" tanya papanya dengan rasa kantuk yang ia tahan
"Ai mau pergi kerumah Vanya bentar ya pa, Ai belum selesai tugas pa"Jelas gadis itu berbohong
papa Airin melirik jam di tangannya sudah menunjukkan pukul sembilan malam "Ai ga boleh keluar udah jam sembilan" Jawab papa Airin
"Tapi pa,"
"tidak! sana tidur aja"
Airin membalikan tubuhnya dengan malas kesal sekali rasanya huh!
ia kembali duduk di sofa itu lalu menchat Vanya bahwa ia tidak jadi datang kerumah
______________
Hari ini adalah hari senin, Airin bergegas ke sekolah dengan terburu buru pasalnya ia terlambat bangun hari ini, ck sial sekali
"Pa, Ai berangkat assalamualaikum" teriaknya seraya menyalakan motor matic kuning itu
Airin menancap pedal gas dengan kecepatan cukup tinggi terlihat di ujung sana gerbang SMA NUSA BANGSA akan di tutup Airin buru buru menancap gas lebih kencang lagi
"MANG SUPRI JANGAN DI TUTUP!" Teriaknya lantang, mang supri langsung minggir dan membiarkan Airin masuk
mang supri hanya menggeleng gelengkan kepalanya seraya mengelus dada "Neng neng, bikin kaget saja" kesal mang supri
Airin cengengesan saja "Dari pada Ai telat" ucapnya lalu berlari kecil sampai di koridor
"Vanya!" pekik Airin saat melihat Vanya berjalan seorang diri ke lapangan
"Lama banget lo! cepet gue tunggu disini" ucap Vanya dan langsung di angguki Airin
Airin berlari memasuki kelas membuka tasnya dan mengambil topi serta dasinya
Airin melihat Vanya tengah mengobrol dengan Elang dan teman teman Elang mungkin,
"Ayo Nya, kita telat" ujar Airin menarik tangan Vanya
"Angkasa mana?"Tanya seorang cowok yang di ketahui bernama Aksara itu, mendengar nama Angkasa langkah Airin terhenti
"heh! kenapa lo?" tanya Vanya saat menyadari raut wajah temannya ini berubah menjadi tegang
"Angkasa?" pekik Airin membalikan tubuhnya
"Angkasa mana?"tanyanya membuat Vanya heran
"Lo kenal?" bisik gadis itu dan Airin menggeleng saja
"Eum, lo Airin kan?" Tanya Aksa dan di anggukin Airin
"kenapa?" Aksara melempar tatapan dengan Deo dan di angguki Deo
"Angkasa mungkin masih di toilet Rin, kenapa lo cari dia?" Tanya Deo penasaran
"eh, eum, gue mau balikin uang dia" jelasnya
"Vanya adinda, Airin agatha! kenapa kalian masih di sini!" Vanya langsung menarik Airin ke barisan terdekat
Selama upacara berlangsung semuanya aman aman saja, Airin dan Vanya berada di barisan paling belakang entah barisan kelas mana pun mereka tak tau
tiba tiba ada seorang siswa bertubuh tinggi bertukar barisan dengan seorang siswi perempuan di sebelahnya
"Ekhem" dehem cowo itu membuat Vanya dan Airin menoleh ke asal suara
Cowok itu menoleh menatap manik coklat itu dengan lekat "Lo cari gue?"
DEGGG
Airin tak henti hentinya memandang setiap lekukan wajah pria di sebelahnya ini demi apapun, GANTENG BANGET!!
Cowok itu mengulurkan tangannya "Angkasa, Angkasa pramudya" Airin menyambut tangan itu dengan perasaan gugup "Airin" ucapnya dan di angguki pria itu
"rumor itu bener?ketua DTD adalah iblis berwajah malaikat? ya tuhan, indah sekali ciptaan mu yang satu ini" Ucap Airin dalam hati
Vanya menarik ujung baju Airin " Jangan bengong bego!" kesal Vanya membuat Airin gelagapan
"Ah iya" Airin merogoh saku di seragam sekolahnya lalu mengeluarkan uang 300.000
"Ganti uang lo yang semalem" tuturnya tersenyum
Angkasa tersenyum "Gausa, gue iklas" ucapnya
"eh ga bisa gitu"
"EKHEM, PACARANNYA NANTI YA AIRIN, NANTI" suara cempreng buk Minten membuat Airin memejamkan matanya kuat
buk Minten berdiri di tengah tengah Airin dan Angkasa ia melihat Airin dan Angkasa bergantian "Kamu tau aja yang ganteng ya rin" bisik buk Minten tepat di telinga Airin
"bukan pacar saya buk" jawab Airin balas membisik pada buk minten
"wah, bagus sekali! ibu aja deh yang gebet" bisik buk Minten membuat Airin hampir tertawa
emang dasar guru satu ini "Inget umur buk" jawab Airin lagi
"Ah kamu ini, sudah jangan ngobrol lagi!" Airin menatap ke arah depan saja sudah dia yang mengajak ngobrol malah Airin yang di marahin huh!
Angkasa meletakkan secarcik kertas di sela sela jari Airin, Airin menoleh sebentar lalu membuka kertas itu
"Pulang bareng gue" baca Airin lalu tersenyum