webnovel

BAB 97

"Dik, bisa ndhak kamu membuka pintu sebentar?" kataku.

Ini adalah kali ke lima, aku mengetuk pintu kamar Rianti, dan ini ke lima kali juga Rianti ndhak menjawabi ucapanku. Apa dia benar-benar marah? Apa aku telah menyinggung hatinya?

Aku berjalan mondar-mandir di depan kamarnya, sembari mengelus daguku, kemudian kulihat Manis mendekat. Setelah ia menyiapkan sarapan di atas meja.

"Ada apa, Kangmas? Sepertinya kamu tampak risau? Bukankah saat ini kamu ada beberapa jadwal penting di Ngargoyoso? Ndhak pulang, toh?" tanyanya, yang agaknya dia sedikit bingung, dengan apa yang telah kulakukan sekarang.

Kemudian aku tersenyum simpul ke arah Manis, mengajaknya untuk duduk di meja makan berdua. Kulihat lagi pintu kamar Rianti yang masih tertutup rapat-rapat, sepertinya dia benar-benar ndhak sudi melihatku saat ini.

"Aku hanya penasaran dengan Rianti, kenapa dia ndhak mau membuka pintu kamarnya untukku. Sepertinya, dia tersinggung dengan ucapanku kemarin,"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com