Plak!!
Aku, dan Manis nyaris kaget. Saat ada seseorang memukul kepala Manis. Dan yang paling membuatku kaget adalah, seseorang itu ternyata adalah Bulik Sari. Dia membawa satu, kain lap juga kemoceng. Yang aku sama sekali ndhak tahu, untuk apa dia berada di sini.
"Lelembut-lelembut gundulmu itu!" marah Bulik Sari yang berhasil membuatku tertawa. Manis tampak meringis kesakitan. Tapi dia memilih mendengus tanpa mengatakan apa pun.
"Lagi pula, Sayang. Mana ada toh, lelembut bisa bersih-bersih. Bawa sapi, kain lap, sama kemoceng," kataku yang masih sekuat tenaga menahan tawa. Bulik Sari hanya mencibir kemudian dia memandang ke arahku dan Manis bergantian.
"Saya itu ke sini diutus oleh Ndoro Larasati. Untuk selalu menjaga dan merawat gubug ini. Biar bagaimanapun, gubug ini adalah gubug kenangan. Yang Ndoro Larasati sering menghabiskan waktu tatkala Juragan Nathan pergi untuk bekerja."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com