"Manis, kenapa kamu menjauh, Ndhuk? Apakah kamu ndhak rindu dengan Kangmas?" tanyaku. Rasanya benar-benar sangat rindu melihat wajah istriku, rasanya aku ingin sekali melihatnya bermanja-manja denganku. Namun tampaknya, apa yang kuinginkan berbeda dengan apa yang diinginkan oleh Manis, sambil menangis dia diam. Bahkan seolah ndhak ingin berjanak dari tempatnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com