setelah aku pulang ke rumah, aku menghabiskan waktu dengan melamun di sebuah jendela kamarku, membayangkan bunga yang terbayang diingatanku, ucap rama dalam hati.
siang telah menunju sore, siang telah menghilang, sore menggantikannya dengan diiringi awan yang mendung, sore itu rama pergi bersama wahyu menuju tempat nongkrong yang biasa mereka datangi, entah kebetulan atau tidak mereka bertemu dengan penyihir jahat, yaitu bunga, arum and the geng.
rama melihat bunga dengan senyuman dan di balas bunga dengan lemparan batu, lalu rama berteriak, "CEWEK GILAAAAAA !!",
bunga yang kesalpun berkata, "pergi, dasar setan",
rama yang terheran sambil tetsenyum aneh menjauhi bunga dan teman temannya.
wahyupun berkata, "gilo, benci nian cak nyo betino itu dengan kau ma",
( note : itu bahasa palembang yang artinya, gila benci banget perempuan itu kayaknya dengan kamu ma ).
rama yang sungguh merasa resah untuk menilai disuatu yang indah lalu berkata,
"keren yu, dia lempar batu aja cantik mempesona, apa lagi kalo dipeluknya yah",
wahyu yang heran mendengar jawaban temannya yang tolol itu lalu berkata,
"kamu sakit ya rama ?",
lalu wahyu memegang kepala rama dan berkata,
"panas banget kayak bokongku, pantes aja gila",
rama yang sadar akan ledekan temannya lalu berkata,
"diam kamu kotoran pembalut",
setelah sedikit berbincang, rama dan wahyu mulai duduk di sebuah meja yang cukup jauh dari jarak lempar batu dari bunga, langit yang mendung berubah menjadi hujan di langit sore yang berwarna kemerahan.
saat melihat hujan bunga berkata pada arum,
"rum, aku pulang dulu yah, jemuranku belom diangkat",
arum yang tertawa lalu berkata,
"udah, duduk aja disini dalemanmu pasti udah basah",
bunga yang memerah di bagian pipinya lalu berkata, "kalo aku gak pulang sekarang nanti besok ga pake daleman",
ucap bunga yang tertawa meninggalkan teman temannya yang masih tertawa girang mendengar ucapan bunga.
( note : rumah bunga berada tak jauh dari tempat nongkrongnya tersebut. )
Dilain sisi, rama yang melihat bunga berlari keluar sendirian akhirnya mengikuti bunga, namun hujan semakin menguat dan dibarengi dengan banyak petir, kemudian langkah bunga terhenti dan melihat ke atas awan yang mendung dan dibarengi kedatangan rama disampingnya.
"kamu gak berani sama hujan ?", ucap rama,
"ngapain kesini dasar cowo resek", balas bunga,
rama yang sedikit kesal lalu pergi menjauhi bunga, seakan cuek dengan perginya rama, bunga kemudian pergi melewati hujan dengan kaki kecilnya tubuhny mulai basah terkena tetesan hujan.
"Ini payung, dan ini kopi, pulanglah dengan santai, bila tersa dingin minumlah kopi ini", ucap rama samnil tersenyum dengan tubuhnya yang basah kuyup oleh hujan demi melindungi kopi panasnya agar tidak basah.
bunga yang terheran melihat tingkah rama lalu berkata, "aku gak butuh payung mu",
"kamu kedinginan kan ?, ambillah ini, tak ada niat lain selain menolongmu, cukup aku yang kehujanan, kamu jangan". Ucap rama.
Bunga yang sedikit luluh lalu berkata, "hoy anak setan jangan sok-sok an jadi Bucin lah",
"kamu bahkan tidak mengembalikan payungku kemarin, lalu mengapa menolak payungku hari ini", balas rama sedikit kesal.
bunga yang kaget mengetahui bahwa rama mengetahui bahwa iya wanita yang diberikannya payung lalu berkata, "kukembalikan besok !!",
kemudian bunga pergi berlari dengan wajah yang malu.
lalu rama tersenyum dengan basah kuyup sambil meminum kopi bercampur air dan berkata, "rasa kopinya aneh hahaha".