webnovel

"JTT 04"

"apa ada yang bisa menjamin bahwa perasaanmu akan jadi milik siapa, apa ada yang bisa menjamin kamu akan jatuh cinta pada siapa, jika hati bisa memilih maka aku akan tetap memilih kamu sebagai pelabuhan terakhir hatiku"

Setelah keluar dari ruang kelas kami pun berjalan bersama menuju kea rah kantin tanpa menghiraukan tatapan-tatapan dari orang –orang yang berada dikoridor kelas. Sudah jadi hal biasa bagi kami selalu mendapatkan tatapan seperti itu, katanya karena kami berteman yang terdiri dari orang-orang yang cukup bisa dikatakan cantik bagi mereka, tapi kami tetap lah mahasiswa biasa yang akan risih jika di perhatikan terus setiap harinya, bahkan diawal awal masa kuliah kami aku sempat bertanya pada teman-temanku kenapa setiap kali kami lewat kok di perhatikan begitu banget dan yapp jawaban yang aku dapat karena kita cantik kata mereka.

Aku sangat beruntung bertemu dengan orang-orang ini yang kini menjadi sahabatku sekarang karena berkat mereka masa kuliah ku selama 6 semester ini tidak terasa terlalu menyiksa karena pada dasarnya kami saling membantu satu sama lain, tidak pernah terbesit dalam pikiran kami bahwa kami ada saingan dalam kelas kami tetaplah sahabat kini dan nanti.

Setelah aktivitas makan-makan dan nongkrong kami di kantin fakultas kamu pun segera bergegas untuk pulang kerumah masing-masing karena ada tugas yang harus kami kerjakan untuk persiapan perkuliahan esok hari, kamu bukan mahasiswa kupu-kupu yang kerjanya hanya kuliah pulang kuliah pulang kami juga anak organisasi akan tetapi saat ini kami sudah mulai fokus pada persiapan menuju tugas akhir jadi kami sudah tidak aktif lagi di organisasi yang kami ikuti

" chin, kamu langsung pulang ke kontrakan kan?" Tanya Vania memastikan

" iya dong, mau kemana lagi lagian aku pengen istirahat" jawabku sambil terus berjalan beriringan dengan mereka menuju parkiran

"loh feb, kamu langsung balik gak nungguin suami kamu dulu?" tanyaku ke Feby karena dia juga ikut kami ke arah parkiran

" iya aku pengen balik duluan soalnya aku pengen masak special buat makan malam suami aku" kata Feby dengan senyum malu-malu

" yang udah nikah mah beda ya,kalau kita masak buat diri sendiri lah dia masak buat suami" kata Bella dengan ekspresi sedihnya

" makanya buruan nikah, lagian nih ya kalau sudah nikah bahagianya nambah, kayak aku gini" kata Feby membanggakan dirinya

" iya iya tau kok kamu bahagia makanya doain kami biar cepat ketemu jodoh kayak kamu" kata Vania lagi

" oke deh hati-hati di jalan ya kalian semua sampai ketemu lagi besok" kataku sambil memakai helm karena kami sudah sampai di parkiran kendaraan kami kecuali Bella yang masih berjalan ke arah parkiran mobilnya

Kami pun pulang ke tempat tinggal kami masing-masing sesampainya di kontrakan ternyata mila juga baru pulang dari kampus

"Assalamualaikum, milaku sayang gimana hari ini?" tanyaku riang

"Waalaikumsalam ya seperti biasa dong, kalau pulang gini pasti banyak tugas kuliah" kata mila

" oiya Hp kamu gimana sudah di balikin sama orang yang nemuin kemarin?"Tanya mila penasaran

" iya Alhamdulillah nya sih sudah tapi tau gak ternyata orang yang nemuin Hp aku itu dosen di fakultasku, dan lebih parahnya lagi dia minta aku buat nemanin dia ke undangan nikahan temannya gitu besok siang, katanya sebagai ucapan terima kasih aku karena dia sudah nemuin Hp aku" jawabku dengan ekspresi sedih

" Haaaahhh kok bisa begitu, dia dosen baru di fakultas kamu ya, terus dia belum punya istri gitu kok ngajakin kamu? Tanya mila lagi

" nah itu dia waktu perkenalan di kelas tadi dia bilang kalau dia belum nikah, aku jadi takut banget mil, ini gimana ya?"tanyaku bingung

" yaudah sih kalau memang dia belum punya istri gak papa kamu temanin aja, setelah itu baru deh kamu menjauh dari dosen itu kalau kamu memang gak suka sama dia sih" saran mila

" iya juga sih, mau gimana lagi kalau aku gak datang pasti aku dianggap masih punya hutang lagi sama dosen itu" kataku akhirnya walaupun dalam hatiku masih bingung banget antara datang atau tidak

Sebenarnya aku cukup takut untuk menemani seseorang hadir di acara undangan apalagi ini undangan pernikahan temannya sendiri yang aku jelas tidak tau itu siapa dan aku juga tidak tau orang-orang seperti apa yang bakal aku temui saat aku ikut hadir di acara pernikahan seseorang yang tidak ku kenal, tapi aku berharap semoga segalanya lancer untuk besok aku cukup hadir dan menemani bapak dosen itu setelah itu pulang dan masalah selesai harusnya bisa seperti itu.

Malam hari ini aku berusaha berfikir bahwa semuanya akan baik-baik saja esok hari dan berusaha memejamkan mataku yang tak kunjung ingin terpejam juga, padahal besok aku masih memiliki mata kuliah pagi

Aku terbangun pagi ini setelah mendengar alarmku yang berbunyi, aku segera melaksanakan ibadah sholat shubuh dan bergegas untuk mandi pagi setelah itu menyiapkan sarapan pagi untukku dan juga mila karena hari ini kami sama-sama memiliki jadwal kuliah pagi.

Sesampainya di kelasku pagi ini aku berusaha untuk terus fokus pada dosen yang sedang menjelaskan materi perkuliahan kami hari ini walaupun mata terarah ke papan tulis tetapi fikiranku berkelana entah kemana, karena memikirkan apakah aku akan ikut ke undangan dengan dosen itu atau tidak, sungguh aku galau banget memikirkannya

Akhirnya setelah selesai perkuliahan hari ini aku dan teman-temanku segera keluar dari kelas akan tetapi tiba-tiba Hp ku berbunyi yang menampilkan nomor baru teman-temanku menatapku heran

" aku jawab telepon dulu ya kalian duluan aja mau ke perpustakaan kan? Nanti aku nyusul kesana" kataku pada teman-temanku

" iya ketemu di perpus ya chin"kata mereka akhirnya

akupun segera menjawabnya telepon itu

"Halo, Assalamualaikum" kataku dengan sopan

" Waalaikumsalam, ini saya Radit, kamu selesai kuliah jam berapa? Biar saya jemput di kampus?" Tanya tiba-tiba

"hemm iya pak, harus banget ya saya ikut bapak ke undangan itu?"tanyaku

" ya harus dong, kan sebagai ucapan terima kasih kamu, atau mau diganti aja kamu temanin saya makan malam, gimana?"tanyanya

"eeehhh jangan gitu dong pak, yasudah saya temanin bapak ke undangan nikahan teman bapak saja" jawabku akhirnya

"oke bagus, saya jemput kamu jam berapa?"tanyanya lagi

" sebenarnya saya tidak ada kuliah siang pak, tapi bapak bisa jemput saya dikampus nanti agak siang aja, biar saya ke kampus" akhirnya aku jujur juga

" dasar kamu ya, belum apa-apa sudah berani bohongin dosen, kelakuan anak zaman sekarang kok begini ya" gerutunya tanpa mematikan telepon

" yasudah kabari saya nanti biar saya jemput kamu, oke Assalamualaikum" katanya sambil menutup telepon

"Waalaikumsalam dasar dosen, pemaksa banget sih pantas aja belum nikah kelakuannya kok begitu" kataku dengan kesal

Next