Mata Bara tak berkedip melihat gadis kecil dalam gendongannya. Ia melihat gadis kecil itu dengan intens. Ditatapnya gadis mungil itu. Mata, hidung, bibir dan wajah. Ada haru menyelimuti hatinya. Gadis kecil ini tak asing untuknya. Bara ingin terus mendekap si gadis kecil dan ingin bermain dengannya.
"Uncle bisa turunkan adik saya?" Hanin menarik lengan baju Bara.
Bara tak menggubris ucapan Hanin. Ia masih memandangi Salsa dengan takzim. Ia memberikan senyum terbaik untuk Salsa. Entah kenapa tak rela menurunkan gadis kecil itu dari gendongannya.
Hanin kembali menarik lengan baju Bara, berkacak pinggang memberikan tatapan menakutkan pada Bara.
"Uncle turunkan adik saya," pekik Hanin mengundang perhatian Tia yang baru keluar dari kamar mandi.
Bara pun kaget mendengar pekikan Hanin. Pria itu langsung menurunkan Salsa dari gendongannya.
"Ada apa Pak?" Tia menginterupsi. Heran melihat kemarahan Hanin.
"Anak ini hampir jatuh dan aku menggendongnya agar tidak jatuh."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com