Bara membungkam bibir Dila dengan ciuman panas nan menggelora. Dila menolak ciuman itu seraya memukul dada Bara agar melepaskan tautan bibirnya. Bara menciumnya antara amarah dan rindu. Marah karena Dila meninggalkannya begitu saja tanpa memberi tahu ancaman Defri dan Iqbal. Rindu karena sudah hampir empat tahun tidak memeluk tubuh ramping yang ia rindukan selama bertahun-tahun.
Sejak ingatannya kembali Bara sudah tak tahan ingin berduaan dan memeluk Dila seperti malam-malam sebelum mereka berpisah. Ada rindu yang harus ia tuntaskan. Makanya Bara melakukan modus ketika mereka terdampar. Sengaja bersandiwara hilang ingatan karena ingin memancing Dila dan melihat sejauh mana wanita itu berpura-pura.
"Lepasin aku Bar," ucap Dila suara tidak jelas karena mulutnya kembali disumpal mulut Bara. Meski merindukan ayah dari ketiga anaknya namun Dila tak ingin rindu ini dilepaskan bersama dengan amarah.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com