Sementara di dalam ruangan Instalasi gawat darurat, para petugas medis tampak tengah memeriksa keadaan Jefri.
"Bagaimana dengan, Mas Jefri? Mengapa lama sekali pemeriksaannya," desis Jeni bertanya pada Karin yang hendak menelepon Wili.
"Tunggu saja," balas Karin menanggapi. Ia kini telah menempelkan benda pipih itu pada daun telinganya dan sambungan telepon telah terhubung.
"Ya, Mas," sapa Wili dari dalam sambungan telepon. Mungkin lelaki itu mengira jika sang peneleponnya kali ini adalah Jefri, sesuai nomor kontak yang dilihatnya.
"Wili, ini Tante Karin," ucap Karin segera.
"Tante Karin! Mengapa harus memakai nomor Mas Jefri?" Wili terdengar keheranan.
"Oh, mungkin karena Mas Jefri sedang berada di rumah Tante kan," sambung Wili terdengar curiga.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com