"Bisa saja Jeni menyangkal! Mana ada maling ngaku, Mas. Apalagi Jeni saudara Mas Jeremi, dia pasti enggan untuk bicara yang sebenarnya karena dia malu!" Lagi-lagi Wili membantah ucapan Jeremi dengan tegas. Sesekali mendengus kesal sepertinya Wili benar-benar enggan membahas lagi masalah ini dengan Jeremi.
"Ya ampun, Wili! Bagaimana bisa kamu tak percaya dengan istri kamu sendiri? Sementara saya melihat wajah Jeni yang berbicara dengan jujur," kata Jeremi sambil menggelengkan kepala.
"Bukannya begitu, Mas. Saya bingung, saat bukti di depan mata begitu jelas diperlihatkan kepada saya. Saya tak bisa menyangkal itu," elak Wili. Ia seolah tak terima saat disindir Jeremi.
"Kamu harus berusaha mencari tahu yang sebenarnya, Wili. Feeling saya berkata kalau ada yang tidak beres dibalik kejadian ini," saran Jeremi.
"Maaf, Mas. Pikiran saya sudah buntu akan hal itu." Sepertinya Wili menolak saran dari Jeremi.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com