webnovel

107 Kasmaran sendiri

Wili tampak mengepalkan tangan, wajahnya kembali sinis namun kemarahannya tak bisa dikeluarkan. Apakah Wili cemburu?

Lelaki yang kini menjabat sebagai seorang CEO di kantor almarhum papahnya terlihat mengerutkan bibirnya penuh kemarahan.

"Bisa-bisanya mereka bermesraan di depan kantor ini! Apa memang mereka sudah menjadi pasangan kekasih?" Wili bertanya-tanya dalam kemarahannya. Seperti cemburu tapi lebih terlihat emosi yang tengah meledak.

Dari raut wajahnya, sepertinya Wili tak akan membiarkan kemesraan antara Jeremi dan Jeni berlangsung lama. Dia kemudian masuk ke dalam mobil mewahnya dan segera melajukan kendaraan roda empat itu dengan perasaan yang panas.

Berbeda dengan perasaan Jeni, wanita berbulu mata lentik itu terlihat bahagia saat Jeremi memberikannya kado ulang tahun. Mereka kini sudah duduk di kursi yang ada di restaurant amerika, tempat pertemuannya sore ini.

Jeni kembali diberikan surprie oleh lelaki yang juga perhatian kepasanya yakni Jeremi.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com