Pagi ini di hari Senin, Senin terakhir di bulan November. Dira merasa jadi agak bersemangat. Kini hatinya merasa agak lega ketika tahu bahwa Abim kembali menghubunginya setelah senja waktu itu dimana ia yang berusaha menelepon lelaki itu berkali-kali.
Dira menceritakan semuanya pada Abim, masalah ia masih belum begitu kuat dengan Angkasa, dan juga perihal dirinya dekat dengan Darka. Dekat dengan Darka memang ia pikir berbeda dari dekat dengan teman lelaki lainnya. Pasalnya, hanya Darka saja yang selalu mengajaknya bertemu di dudukan semen tempat mereka ngobrol.
Senormalnya teman lelaki tidak akan begitu sering mengajak ngobrol berdua apalagi menemani makan siang. Kecuali hubungan Dira dan Abim, yang dapat Dira tahu bahwa Abim pernah mengungkapkan perasaan untuknya. Dan kini hanya lelaki itu yang mampu menjadi sahabat konyol baginya.
[Nadira POV]
Support your favorite authors and translators in webnovel.com