Mendengar kalimat Pradipta yang sudah selesai, jantung Abim benar-benar tidak bisa ia kondisikan. Keringat dingin juga sudah menguasai dahi dan lehernya. Waktu seolah berjalan begitu sangat lambat sekali dan sakral.
Di detik selanjutnya, dengan satu tarikan napas dan membatin kata 'bismillah' Abim langsung mengucapkan ijab qobulnya dengan cepat dan tegas. "Saya terima nikah dan kawinnya Nadira Aisyah binti Pradipta Ari Wibowo dengan mas kawin tersebut, tunai."
"Alhamdulillah.. Bagaimana para hadirin, sah?" Tanya Penghulu dengan mikrofonnya.
Langsung saja semua orang yang ada di situ berteriak "SAAAAAHHHHH..."
Perasaan Abim seketika langsung plong dan ia merasa peredaran darahnya kembali lancar dan kedua tangannya menghangat.
"Dipersilakan, mempelai wanita untuk memasuki ruangan." Ujar pembawa acara.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com