Kini Abim dan Nadira sudah berada di rumah Nadira. Duduk di kursi rotan yang tengahnya empuk di teras rumah Nadira. Sudah ada teh hangat dan setoples kue kering yang disuguhkan untuk Abim.
Tadi Risa sudah diantar sopir perusahaan menuju hotel. Dira sudah menenangkan Risa yang begitu khawatir dan bilang pada Risa bahwa tidak apa-apa namanya juga kesalah pahaman.
Di rumah, sedang ada Meisya dan seorang asisten rumah tangga. Ya, Pradipta menyuruh Meisya mencari asisten rumah tangga, karena akhir-akhir ini Meisya jadi cepat lelah kalau mengerjakan semuanya.
"Emm.. Mas.. ngapain sih kayak gitu?" Tanya Dira pelan sambil mengunyah makanannya perlahan. Gadis itu memang ingin segera mengisi perutnya lagi setelah ia meminum obat maag cair.
Abim berdehem. "Yaaahh.. saya kira kamu bisa cemburu. Bukannya kamu bilang kamu rindu sama saya?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com