webnovel

Jalan Sang Kesatria Naga

Novel ini bercerita tentang seorang pria bernama Jack Walker yang tiba-tiba terbangun di tempat asing di dunia lain. Dunia dimana sihir dan monster nyata. Sebuah dunia yang menawarkan sebuah petualangan kepada mereka yang ingin mencari kekuatan dan kebenaran yang sesungguhnya. Dunia itu bernama Terrenia. Di Terrenia tokoh utama menemukan kesempatan untuk mewujudkan cita-cita masa kecilnya untuk menjadi seorang Kesatria Naga. Berbekal pengetahuan yang didapatnya di bumi, ia pun berusaha untuk membuat jembatan antara dua dunia agar anak cucunya nanti dapat ikut merasakan petualangan tersebut. Tapi di balik kedamaian yang nampak di dunia tersebut, sekelompok orang berusaha membangkitkan kembali Iblis beserta pasukannya dan mengobarkan api perangan yang telah lama hilang dari kehidupan mereka. Dapatkah Jack mewujudkan cita-citanya menjadi seorang Kesatria Naga? Ikuti petualangan Jack di dunia Terrenia yang penuh dengan misteri, sihir dan keajaiban. Serta jadilah saksi perjalanannya untuk menjadi yang terkuat, seorang ‘Kesatria Naga’

skywalk3r · แฟนตาซี
Not enough ratings
276 Chs

Transaksi

"Ini..."

"Ini taring serigala fenris yang sudah sangat tua, kekuatannya bahkan setara dengan baja. Ternyata kau penuh dengan kejutan anak muda, Hahahaha. Aku semakin menyukaimu. Bagaimana kalau kau memberiku satu taring ini, sebagai gantinya akan kubuatkan sebuah tombak yang luar biasa. Dengan perpaduan antara kayu streaf dengan taring serigala fenris dewasa, akhirnya aku mendapat ide untuk membuat masterpiece ku yang baru, hahaha."

"Keunikan lain dari taring ini adalah karena ia dapat menyerap racun, jadi senjata yang dibuat dengan bahan ini akan menjadi ikut beracun. Sangat cocok untuk memburu monster yang memiliki peredaran darah yang bagus, kau bisa melukainya sedikit demi sedikit sambil menunggu racun yang ada pada senjatamu melemahkannya"

"Taring yang lain akan kubeli dengan harga 15 koin perak, kau juga bisa menjual kulitnya jika kau mau. Harganya cukup murah, hanya sepuluh koin perunggu jika kondisinya bagus"

Aku butuh sebuah senjata, tapi sebenarnya aku lebih memilih pedang sebagai senjata utama. Walaupun tombak bagus untuk melawan musuh yang jaraknya lebih jauh, aku tidak akan bisa apa-apa kalau ia bisa mendekatiku. Tapi tawaran Tarud sangat menggiurkan, kapan lagi aku bisa mendapatkan senjata dengan kualitas ini, walaupun aku punya uang belum tentu aku bisa mendapatkannya. Akan kucoba dulu, toh kalau akhirnya tombak itu tidak cocok dengan yang kuharapankan, aku bisa menjualnya lagi.

Jack berpikir sejenak sebelum memutuskan, "Baiklah, aku memutuskan untuk memesan tombak itu dan menjual sisa taringnya dengan 15 koin perak. Apa di sini juga menjual baju dan armor?"

"Ada. armor seperti apa yang kau mau?"

"Armor yang terbuat dari kulit lebih baik, tidak terlalu berat, dan tidak mencolok"

"Masuklah, akan kuperlihatkan koleksi armor-ku" Tarud membawa semua barang itu sambil menyuruh Jack masuk ke dalam tokonya.

Banyak armor dalam berbagai bentuk, warna dan ukuran di sana, di sebelah kiri ada armor besi, seperti yang dipakai para kesatria zaman dahulu. Terlihat keren, tapi ia tidak bisa bergerak bebas dengan itu.

Di sebelah kanan ada ratusan Armor ringan yang terbuat dari berbagai macam jenis kulit. Jack sampai kebingungan memilihnya.

Setelah setengah jam akhirnya ia menemukan armor yang ia cari. Armor itu terdiri dari 4 bagian, baju dengan pelindung dada dan pundak, sepasang pelindung lengan atas dan bawah beserta sarung tangan, sepasang pelindung lutut dan paha atas dan bawah, dan sepasang sepatu. Armor ini berwarna cokelat tua, dibuat dengan lapisan kulit yang ditempelkan pada pelat besi tipis di belakangnya. Hanya bagian punggung yang tidak dilapisi oleh pelat besi. Armor itu memiliki baju dalam berwarna hitam yang nyaman dipakai. Walaupun sedikit lebih besar dari ukuran tubuhnya sekarang, Jack merasa puas karena ia berniat untuk membuat tubuhnya lebih kekar.

Jack memakai armor itu dan melihat ke sebuah cermin. Ia melihat seorang pria berumur dua puluhan tahun yang memiliki rambut hitam pendek dan mata cokelat. Hmm, ternyata ini rupaku sekarang, cukup ganteng juga, hehehe. Cocok sekali memakai armor ini, seperti Hiccup di film How to Train Your Dragon.

Jack berpose dengan memakai armor-nya di depan cermin besar itu, saat melihat Tarud datang ia pun tersipu malu.

"Hahahaha, cocok denganmu hanya sedikit terlalu besar, apa mau aku kecilkan dulu Jack?"

"Cukup, aku yang akan membesarkan ototku untuk membuatnya pas".

"Bagus, bagus, anak muda memang harus begitu. Dengan pedang pendek dan tameng bundar kau siap untuk memulai petualanganmu. Hmmm, sepertinya aku punya set yang tepat untukmu di sekitar sini... Ah. ini dia" Tarud mengambil satu set pedang dan tameng dari dalam sebuah peti lalu menyerahkannya kepada Jack.

"Satu set armor, pedang,tameng bundar dan dua setel pakaian, berapa semuanya?" Saat mencobanya cak merasa set senjata itu cocok untuknya.

"Tidak usah bayar, anggap saja kutukar dengan semua taring tadi, hahahaha"

Jack sedikit kaget, sambil tersenyum ia berkata, "Benarkah? Baiklah kalau begitu. Apa kau juga punya tas atau semacamnya?"

"Ada, tas ada di ruangan lain. Ayo kita ke sana" Tarud membimbingnya ke ruangan lain.

Di ruangan itu ada berbagai macam tas, hanya saja setelah mengamati semua tas di sana Jack tidak menemukan apa yang ia cari.

Apa tas gendong seperti carier belum ditemukan di dunia ini? Kebanyakan hanya tas dengan satu selempang panjang saja, selain itu ada tas tenteng dan hanya beberapa tas gendong besar, seperti untuk membawa hasil panen yang panjang tali gendongannya tidak bisa disesuaikan.

Setelah melihat Jack memilih selama lima belas menit Tarud bertanya. "Apa tidak ada yang kau suka?"

"Bukan. Hanya tas yang kucari tidak ada di sini. Ah, bagaimana kalau aku memesannya, aku memiliki sebuah desain yang ingin coba kubuat. Aku akan membeli ini untuk kupakai sementara, berapa harganya?". Jack berkata sambil menunjuk ke arah sebuah tas selempang yang terbuat dari kulit.

"Itu dua koin perak. Beri tahu padaku bentuk dari tas itu, akan kubuatkan"

Jack menjelaskan bentuk tas yang ia mau beserta bentuk bagian yang menempel punggung agar lebih nyaman dan mekanisme untuk membuat tali gendongan itu dapat disesuaikan panjangnya serta mekanisme penutup dan pengunci sederhana.

"Hahahahaha, aku tidak salah menilaimu Jack. Idemu sungguh cemerlang. Kau tidak perlu membayar pesanan tas ini asal kau mempercayakan desain ini pada kami, akan kami patenkan dan kau akan dapat bagian 10% dari keuntungan penjualannya. Bagaimana? Kalau kau setuju aku akan membuatkan sebuah kontrak sekarang juga" Tarud terlihat sangat gembira dan bersemangat saat mengatakannya kemudian mengulurkan tangannya ke arah Jack.

Setelah memikirkannya, ia pun setuju dan menjabat tangan Tarud sambil berkata "Setuju"

Kurasa Tarud orang yang bisa aku percaya, memiliki hubungan baik dengan orang ini dapat membuat rencanaku menjadi lebih mudah. Kemampuannya membuat senjata dan armor juga bagus, armor ini sangat nyaman untuk dipakai dan beratnya pas. Aku akan mengecek stats-nya saat sudah di penginapan nanti. Hehehehe.

Setelah mendengar jawaban Jack ia bergegas menuju ke bagian administrasi, tapi beberapa saat kemudian ia kembali. "Jack, tolong jaga tokoku selama aku pergi, kalau ada yang datang bilang saja aku sedang ke bagian administrasi sebentar"

Jack menjawabnya dengan mengangkat tangan kanannya dan memberikan isyarat 'Oke', tapi Tarud malah terlihat bingung. Jack menggelengkan kepalanya lalu berkata. "Ini artinya Oke"

Tarud pun meniru isyarat itu lalu berlari keluar.

...

Satu jam kemudian Tarud kembali dengan membawa dua lembar kertas berwarna kuning kecokelatan. Senyumnya semakin melebar ketika ia melihat Jack, di tangannya yang lain ia memegang dua botol anggur berwarna ungu kehitaman.

Sambil meletakkan dua lembar kertas di atas meja ia berkata "Ini, setelah kautandatangani kontrak ini kita akan resmi bekerja sama, dan ini untuk merayakannya, hahaha" ia meletakkan dua botol di tangannya itu di atas meja.

Jack mengambil dan membaca kontrak itu, setelah ia yakin tidak ada yang salah dengan isinya ia menandatanganinya.

"Apa kau punya stempel Jack? Kalau belum kau boleh memakai cap jempolmu"

Jack pun menggunakan cap jempolnya.

"Hahahaha, selamat bergabung dengan kelompok kami Jack. Ini, simpan baik-baik" kata Tarud sambil menyerahkan satu lembar kontrak itu kepada Jack.

"Hahaha. Ayo kita rayakan" ia membuka botol anggur itu dan memberikannya kepada Jack.

Tapi Jack menolak, ia mendorong botol anggur itu ke arah Tarud sambil berkata, "Maaf sebelumnya, bukan karena aku tidak suka, tapi aku tidak bisa meminum minuman seperti itu, perutku akan berontak seperti kucing yang dimasukkan ke dalam karung. Apa ada minuman yang lain?"

Tarud terlihat kurang senang mendengarnya, beberapa saat kemudian ia berkata, "Sebentar" Ia pun masuk ke tokonya dan kembali sambil membawa sebuah termos dan cangkir tanah liat di tangannya.

"Minumlah, minuman ini dibuat dari jahe dan beberapa rempah lainnya, istriku yang membuatnya. Rasanya agak pedas tapi dijamin perutmu akan merasa lebih baik. Hahahaha"

Jack merasa lega saat meliatnya tertawa, ia takut telah menyinggung perasaannya dan berlaku tidak sopan kepada teman barunya itu karena menolak anggur yang sudah ia bawa dari jauh.

Mereka berdua pun tertawa dan mulai menceritakan pengalaman mereka seperti seorang teman akrab yang sudah lama tidak bertemu.

...

Setelah mendengar cerita Jack, Tarud merespons "Jadi begitu, kau kehilangan ingatanmu dan menjadi seorang Adventurer untuk mencarinya. Di mana kau tinggal sekarang Jack?"

"Di sebuah penginapan sebelah selatan Kota Alexandrium. Aku datang dari arah sana dan kebetulan mampir makan di situ, karena hari sudah cukup larut saat itu aku akhirnya menginap di sana" kata Jack sambil meminum minuman yang diberikan oleh Tarud tadi, rasanya sedikit pedas dan menghangatkan perut saat meminumnya, ia sangat menyukai minuman itu.

"Jadi kau belum punya tempat tinggal di kota ini? Bagaimana kalau tinggal di apartemenku, aku jarang sekali menempatinya karena aku sudah punya rumah sendiri. Kau bisa menempatinya sesukamu. Sebentar, akan kuambil kuncinya" ia berdiri lalu membuka laci di sampingnya dan mulai mencari kunci itu.

"Ini, di gedung Alex 01, kamar no. 208. Di lantai dua kamar nomor delapan, letaknya paling pojok. Kamar itu diberikan Guild kepadaku beberapa tahun yang lalu tapi aku jarang sekali memakainya jadi mungkin agak sedikit berantakan. Anggap saja rumahmu sendiri, hahaha. Oh iya, rumahku di Jalan Hawthorn nomor 2 mainlah ke sana kalau kau ada waktu. Aku punya banyak stok minuman jahe itu di rumahku, minuman itu adalah resep rahasia warisan dari keluarga istriku, sepertinya kau menyukainya"

"Rasanya hangat dan menyegarkan, membuat badanmu merasa bertenaga... Ahhh" Jack berkata sambil menikmati minuman di tangannya.

"Apa rencanamu sekarang Jack?" tanya Tarud terlihat penasaran.

"Karena aku sudah punya tempat tinggal, aku akan mulai belajar menggunakan mana dan memperkuat diriku sambil membaca buku di Perpustakaan Alexandrium, mungkin aku dapat menemukan sebuah petunjuk di sana"

"Jangan sungkan-sungkan untuk meminta bantuanku kalau kau butuh sesuatu dan jangan lupa untuk menemuiku kalau kau punya ide cemerlang lainnya, hahahaha"

Sebenarnya aku punya cukup banyak ide, tapi kalau aku mengatakannya sekarang akan terlihat sangat mencurigakan. Lebih baik aku lebih fokus untuk meningkatkan kekuatanku dulu karena di dunia ini kekuatan adalah nomor satu.

"Tidak masalah, aku juga punya beberapa ide yang ingin kucoba, tapi masih ada beberapa hal yang perlu aku pelajari lagi. Aku akan mengabarimu setelah kutemukan jawabannya"

"Menarik, anak muda yang benar-benar menarik. Pantas saja perasaanku mengatakan kalau kau akan menjadi salah seorang tokoh berpengaruh di Guild ini, hehehe"

"Biasa saja, aku hanya seorang anggota baru yang tidak tahu apa-apa. Mungkin suatu saat nanti... Hahahaha"

"Hahahaha"

Mereka tertawa bersama dan mengobrol selama beberapa menit sebelum Jack berpamitan dan pergi ke Perpustakaan Alexadnrium untuk menepati janjinya pada pak tua Izack. Setelah itu ia berjalan menuju ke rumah barunya.