Wu Xiao Dao tidak suka orang asing mengikutinya, jadi ia meminta pengawal kediaman pangeran pergi dan ia pergi jalan-jalan sendiri.
Ibu kota kekaisaran sangat besar, dan Wu Xiao Dao belum selesai berbelanja selama berhari-hari. Terutama melihat warung pinggir jalan dan sulap jalanan, ia sangat tertarik, jadi ia membaur dengan kerumunan di situ sebentar, menonton di sana sebentar, dan bersenang-senang.
Namun, tak lama kemudian ia tahu bahwa ia sudah jadi sasaran.
Awalnya, ia mengira itu hanya berkhayal, bagaimana mungkin ada orang yang menatapnya? Namun, meski kekuatan rohnya disegel dan sedang lemah, bukan berarti ia tidak bisa merasakan tatapan orang itu. Ia bertanya-tanya apakah para pengawal kediaman pangeran diam-diam melindunginya, tetapi detik berikutnya ia tahu kalau itu tidak benar.
Para pengawal kediaman pangeran tidak akan membuatnya merasa ada yang berbahaya, dan orang-orang itu jelas memancarkan niat membunuh.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com