webnovel

Mimpi dan Rasa Kecewa

Keesokan harinya, cuaca di Jakarta mulai semakin hangat, dan matahari bersinar sangat cerah di pagi hari.

Mia bangun dan mandi, kemudian pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuknya dan anaknya.

Semenjak insiden keluarganya, Mia tidak pernah merasa santai dan rileks seperti hari ini. Dia tidak perlu menyenangkan Petra, tidak perlu memikirkan keadaan ibunya, dan tidak perlu memikirkan soal uang.

Mia mengambil ponselnya yang berdering dan melihat bahwa Eri meneleponnya. Dia pun terkekeh. "Eri?"

"Hei, kau sudah siap?" tanya Eri. "Semua sudah siap. Nanti siang aku menjemputmu."

"Sudah kukemasi semua..." jawab Mia dengan santai.

Semua yang ada di rumah itu toh bukan miliknya, dan tidak banyak yang bisa dibawanya.

"Oke!" jawab Eri, kemudian menambahkan, "Aku mau mengurus satu kasus dulu, lalu kita makan siang bersama nanti."

"Hm, oke!" jawab Mia sebelum menutup telepon.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com