Petra menatap Mia dengan tajam ketika mendengarnya.
Ditatapnya Mia dengan lurus, matanya memperhatikan sikap Mia yang seperti anak manja. Pertahanan dirinya sejak berada di The Blues seketika buyar. Rasanya seolah ada yang berteriak di dalam dirinya, membuat hatinya goyah.
Semenjak Petra memutuskan untuk bergabung dengan Grup Kaisar, tak pernah sekali pun hatinya terasa begitu bimbang, seperti saat ini. Ketakutan akan kehilangan seseorang; perasaan ini sudah nyaris sekali menghantam sarafnya hingga terputus.
Mia mulai merasa tidak nyaman ditatap oleh mata Petra yang tajam. Sementara dirinya masih terbatuk sesekali, entah kenapa, pandangannya tetap tertuju pada Petra.
Mata itu, yang menatapnya, seolah mampu membakar dan menembus dirinya. Namun seperti es, mata itu mampu menusuk, dan seperti api, mata itu melelehkan Mia.
Petra tiba-tiba mengulurkan lengannya yang panjang, menarik punggung Mia ke arahnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com