webnovel

Hujan dan Kesedihan

Di tengah hujan, cahaya lampu-lampu mobil di tengah malam melebur menjadi aliran-aliran cahaya, menyamarkan kebahagiaan dan kesedihan orang-orang di dalamnya.

Mia berkendara berkeliling Jakarta di malam berhujan itu.

Dia tidak tahu apa yang sebenarnya dilakukannya. Yang dia tahu hanyalah, dia tidak ingin kembali ke tempat yang bahkan tidak terasa seperti rumah itu…. Bahkan teknologi tinggi pun tidak mampu menenangkan hatinya yang sedih.

Baik dalam pernikahan, cinta, atau kemampuan diri, orang yang tidak percaya diri hanya akan tenggelam dalam gelap, semakin dalam... dan semakin dalam….

Hujan berhenti, namun dunia masih dingin dan basah.

Mia menepi di sisi jalan, membuka pintu, turun dari mobil, dan berjalan ke sebuah bangku batu di tepi jalan untuk duduk. Angin dingin berhembus, dan tubuhnya bergidik.

Mia tidak pergi dari sana, hanya terus duduk di bangku batu yang dingin, matanya menatap lurus dengan tatapan kosong. Lama-kelamaan, matanya kehilangan fokus.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com