Rafael memandang gedung sekolah non formal itu dengan senyum bahagia.
Hari ini dia sudah membantu Murni mewujudkan impian istri tercintanya itu.
Memiliki sekolah untuk mereka yang tidak bisa sekolah formal seperti dirinya dulu.
Membantu orang-orang meraih impiannya, impian yang sempat hilang di masa anak-anak dan di masa mudanya.
Memberikan kesempatan kepada orang-orang yang ingin merubah hidupnya, menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Murni, Ibu Mega dan Raslina menatap gedung PKBM yang berdiri megah di depan mereka.
Ibu Mega menangis sesugukkan, dia adalah saksi hidup yang melihat kesuksesan Murni, muridnya yang penuh semangat dan pandai.
Dengan kesederhanaan Murni tidak putus asa belajar hingga larut malam melatih jari-jari nya menulis dan latihan membuat tanda tangan yang bagus.
"Suatu saat tanda tanganku ada di sebuah prasasti!" Kata Murni penuh percaya diri saat dia berhasil membuat tanda tangan yang bagus. Mbo Minah dan ibu Mega tertawa mendengarnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com