Rahimah masuk kamar Raslina. Wajahnya terlihat pucat kembali.
"Rahimah...kenapa kamu pucat begitu?"
"Kak Lina...aku minta tolong!"
"Rahimah kamu Kenapa?' Raslina membimbing Rahimah duduk di tepi ranjang. "Aku menemukan bapak Raihan!"
"Zul?"
"Bukan...!" Rahimah menangis.
"Dia...aku tak yakin...tapi aku yakin dia orangnya!"
Raslina bingung,.maksud Rahimah tidak jelas.
"Rahimah tenangkan dirimu...minumlah dulu!" Raslina menyodorkan gelas air putih. Rahimah meminumnya dengan tangan gemetar.
"Aku...aku...mengingatnya, suaranya, senyumnya, tapi dia tidak mengenaliku lagi hiks...hiks!" Rahimah terisak.
"Rahimah...tenangkan dirimu, jangan paksa cerita kalau kamu tak sanggup!" kata Raslina lembut dan memeluk pundak Rahimah. Dia tidak mengerti siapa yang di maksud Rahimah. Raslina sejenak tanpa bertanya, Rahimah tenang kembali.
"Aku yakin dia orangnya... ayahnya si kembar!"
"Si kembar?"
"Zul?" ulang Raslina
Support your favorite authors and translators in webnovel.com