webnovel

Sudah Isi?

Editor: Wave Literature

Sheng Nanxuan dengan erat melingkarkan tangannya di pinggang Gong Mo dan menekan Gong Mo ke dalam pelukannya. Beberapa menit kemudian akhirnya ia melepaskan Gong Mo yang sudah kehabisan napas.

Sheng Nanxuan mengulurkan tangannya dan menyeka sudut mulutnya, lalu berkata sambil tersenyum, "Rasanya enak. Sedikit manis."

Gong Mo memelototi Sheng Nanxuan dengan terengah-engah, Aku bukan air mineral! Batin Gong Mo dengan marah.

Kemudian Sheng Nanxuan menarik tangan Gong Mo, lalu menariknya menuju hotel. Ketika melihat Fang Yang berdiri di samping, rasanya Gong Mo ingin segera mencari lubang untuk bersembunyi. Apa Fang Yang melihat semuanya? Batinnya.

Setelah Sheng Nanxuan memasuki kamar presidential suite, Fang Yang berkata, "Kalian duduklah sebentar, aku akan mencari larutan garam fisiologis untuk membersihkan luka… Nanxuan."

Setelah Fang Yang selesai bicara, ia merasakan keringat dingin. Ya Tuhan! Ini pertama kalinya aku memanggil nama Bos. Sungguh menakjubkan… Tapi aku merasa seperti tidak akan bisa melihat matahari lagi di hari esok.

"Aku gunakan air untuk membersihkannya juga cukup." Kemudian Sheng Nanxuan pergi ke kamar mandi, "Ini sudah siang. Gong Mo mau makan apa? Bilang saja ke dia biar dia siapkan."

Gong Mo dengan terkejut menatap Fang Yang, sedangkan Fang Yang dengan penuh perhatian menatapnya. Sebagai wanita milik Bosnya, Fang Yang merasa wanita yang ada di depannya ini harus dilayani dengan baik, menyanjungnya, dan jika saat bos marah ia bisa meminta bantuannya.

Gong Mo merasa segan, "Terserah saja."

"Bagaimana bisa terserah?"

Fang Yang ingin sekali memegangi paha Gong Mo dan memohon padanya. Bos sangat mementingkanmu. Bos melindungimu secara diam-diam dan menjemputmu sendiri secara langsung. Mungkin kamu adalah istrinya bos di masa depan! Batin Fang Yang.

Nyonya, biarkan aku menjadi sapi dan kuda untukmu, tolong!

"Saya juga tidak tahu harus makan apa." Gong Mo benar-benar tidak ingin tinggal di sini. Baginya, Sheng Nanxuan masih merupakan orang asing. Kemudian ia pun berkata, "Aku tidak nafsu makan. Turuti saja apa yang dia inginkan."

"Ini…" Fang Yang merasa sangat dilema.

Setelah Sheng Nanxuan selesai berkumur, akhirnya ia pun keluar. Kemudian ia melirik Fang Yang dengan tidak senang, "Mengapa kamu masih di sini?"

"Eh, aku akan segera pergi!" Fang Yang segera keluar. Karena saat ini Nyonyanya sedang tidak nafsu makan, sehingga ia menyiapkan makanan yang ringan saja.

Sheng Nanxuan berjalan menuju Gong Mo, kemudian Gong Mo bertanya dengan curiga, "Kenapa sikap dan perilakumu seperti itu kepada seniormu?"

Sheng Nanxuan tertegun sebentar, ia telah melupakan identitas Fang Yang yang sekarang adalah seniornya. Kemudian ia dengan sembarangan berkata, "Tidak masalah, hubungan kami sangat baik, kami memang selalu seperti ini."

"Oh…" Gong Mo membuka tasnya, lalu mengeluarkan ponselnya, dan ia mencoba menunjukkan video hasil rekamannya. Sheng Nanxuan tiba-tiba memasukkan tangannya ke dalam tas Gong Mo dan mengeluarkan test pack yang dibeli Gong Mo di pagi hari.

Sheng Nanxuan membaca yang tertulis di test pack, "Alat-tes-kehamilan?"

Melihat tindakan Sheng Nanxuan, seketika Gong Mo pun langsung terkejut dan buru-buru menyambar test pack itu dari tangan Sheng Nanxuan. 

Sheng Nanxuan pun terkejut, tanpa sadar ia menyipitkan matanya, dan sambil memegang tangan Gong Mo ia berkata, "Sudah isi?"

"Belum!" Gong Mo dengan cepat membantah.

"Oh…" Ekspresi Sheng Nanxuan tiba-tiba tampak sedikit senang, kemudian ia melihat test pack itu ternyata belum dibuka, "Belum kamu coba ya?"

"..." Bisa tidak jangan bertanya terlalu menuntut? Batin Gong Mo.

"Toilet ada di sana." Sheng Nanxuan menunjukkan tangannya ke arah kamar mandi.

"Aku…" Gong Mo tidak ingin memastikan masalahnya sekarang. Jika hamil, apakah Sheng Nanxuan benar-benar mau bertanggung jawab? Aku tidak mengenal Sheng Nanxuan dengan baik, jadi aku tidak ingin bersama Sheng Nanxuan!

Gong Mo ingin menunda untuk melihat hasilnya, "Sebenarnya, bukan aku yang membeli ini. Aku…"

"Apakah kamu ingin aku melepas celana kamu?" Sahut Sheng Nanxuan saat Gong Mo masih belum selesai bicara. Gong Mo pun terkejut dan ia segera berlari ke kamar mandi.

Setelah masuk ke dalam kamar mandi, Gong Mo langsung mengunci pintu kamar mandi. Ia merasa ragu dalam waktu yang cukup lama di toilet, lalu ia perlahan-lahan membuka bungkus test pack, mengikuti instruksi yang terdapat pada kemasan untuk memulai pengujian.

Beberapa menit kemudian, ia berteriak saat melihat hasil test pack. Di luar pintu segera terdengar suara ketukan pintu, diikuti dengan suara Sheng Nanxuan yang sedikit cemas, "Ada apa?"