webnovel

Mau Pergi Denganku Tidak?

Editor: Wave Literature

Gong Mo yang memulainya duluan. Dia tidur dengan Sheng Nanxuan… Lalu dia merasa putus asa, dia tidur dengan Sheng Nanxuan… kalau begitu dia dan Donglin...

Terdengar suara teriakan yang cukup keras dari dalam rumah, teriakan itu adalah suara Sheng Zhongtian, "Keluar dari rumah ini! Aku tidak punya putra sepertimu!"

Sheng Nanxuan berkata dengan sinis, "Ayah mengatakan itu beberapa tahun yang lalu. Aku sendiri memang tidak berencana pulang. Ayah sendiri yang menyuruhku segera pulang setelah lulus. Aku pikir Ayah memanggilku pulang untuk membagikan warisan padaku!"

Kelopak mata Sheng Zhongtian berkedut, ia menunjuk ke arah Sheng Nanxuan dan berkata, "Keluar! Keluar dari sini! Meskipun aku punya warisan, aku tidak akan memberikannya padamu!"

"Ayah, apakah Ayah akan memutuskan hubungan antara ayah dan anak denganku?" Tanya Sheng Nanxuan dengan nada provokatif.

Setelah itu Gong Mo tidak bisa lagi mendengar suara keributan yang terjadi di dalam, karena Sheng Donglin menyeretnya keluar. Sheng Donglin menyeret Gong Mo menuju gerbang vila, kemudian Sheng Donglin membuka gerbang besi, dan mendorong Gong Mo keluar.

Gong Mo buru-buru meraih tangan Sheng Donglin dan memegangnya dengan erat, "Donglin, dengarkan penjelasan dariku…"

"Penjelasan? Apa lagi yang perlu dijelaskan? Apa kamu mengharapkan aku memaafkanmu dan tetap bersamamu saat kamu sudah berhubungan seks dengan pria lain?" Tanya Sheng Donglin dengan sikapnya yang dingin, "Gong Mo! Aku tidak menyangka kamu ternyata wanita murahan!"

Gong Mo sangat terkejut saat mendengar Sheng Donglin berkata seperti itu kepadanya, Sheng Donglin… mengatakan bahwa aku perempuan murahan?

Tiba-tiba, Sheng Donglin mendorong Gong Mo keluar. Karena Sheng Donglin mendorongnya cukup keras, sehingga Gong Mo pun tersungkur di tengah jalan. Kemudian ia pun menatap Sheng Donglin yang kembali menutup gerbang besi itu, lalu ia melihat sheng Donglin kembali masuk ke dalam vila.

"Tidak…" Gong Mo terduduk di tanah sambil meneteskan air mata di wajahnya, "Donglin…"

Yang dikatakan Sheng Donglin memang benar. Bagaimana bisa Gong Mo meminta Sheng Donglin untuk melanjutkan hubungan, sedangkan Gong Mo sendiri tidur dengan pria lain. Bahkan pria yang meniduri Gong Mo itu adalah adik kandungnya Sheng Donglin sendiri. Dengan begitu, sudah jelas bahwa Gong Mo tidak akan bisa bersama Sheng Donglin lagi…

Gong Mo mengangkat kepalanya sambil menangis tersedu-sedu. Angin datang berhembus dari sekelilingnya sehingga membuat rambutnya beterbangan dengan liar. Beberapa saat kemudian, Gong Mo mendengar suara benturan logam yang cukup keras, seketika ia pun menoleh dan melihat Sheng Nanxuan keluar dari gerbang.

Brak! Sheng Nanxuan berhenti di gerbang besi, kakinya yang panjang berada di tengah jalan, dan saat ini posisinya hanya berjarak setengah meter dari Gong Mo. Sheng Nanxuan meninggalkan barang bawaannya di tanah, ia melihat ke atas dan merasakan angin di sekelilingnya. Lalu ia berkata, "Cuaca yang bagus."

Tidak lama setelah sheng Nanxuan berkata seperti itu, tetesan air hujan besar menghantam Gong Mo, dan suara guntur pun terdengar sangat keras.

Dalam sekejap, hujan turun dengan deras. Hanya dalam waktu kurang dari satu menit, rambut Gong Mo menjadi basah kuyup dan semua barang yang menempel tubuhnya juga menjadi basah. Gong Mo menggigil kedinginan sambil duduk di tanah ia menangis tersedu-sedu.

Tiba-tiba, dua lampu menyilaukan datang dari kejauhan. Gong Mo pun berkedip dan melihat mobil itu perlahan mendekat ke arahnya, kemudian ia pun menggeser tubuhnya ke tepi jalan. Sheng Nanxuan tersenyum lembut, lalu ia berkata, "Masih takut mati?"

Suara hujan sangat keras dan diiringi petir yang menggelegar, bahkan Gong Mo tidak bisa mendengar suara mesin mobil yang ada di depannya, apalagi suara Sheng Nanxuan. Kemudian dengan segera, mobil itu berhenti di depan mereka berdua.

Tidak lama kemudian tampak seorang pria turun dari mobil sambil membawa payung dan berjalan cepat ke arah Sheng Nanxuan, "Bos!" Lalu pria itu melirik Gong Mo yang duduk di tanah.

Sheng Nanxuan berbalik dan jongkok di depan Gong mo. Di sisi lain Gong Mo menatap Sheng Nanxuan dengan ketakutan, tubuhnya pun menggigil di tengah derasnya hujan yang mengguyur, "Mau ikut denganku tidak?" Tanya Sheng Nanxuan.

"Hiks…" Gong Mo menangis dengan putus asa. Ia sama sekali tidak bisa mendengar apa yang Sheng Nanxuan katakan. Tapi ia ingin berdiri dan mengulurkan tangannya pada Sheng Nanxuan. Cahaya mata Sheng Nanxuan menghangat, ia mengulurkan tangan untuk menggendong Gong Mo.

Namun Gong Mo masih tetap berusaha untuk sementara waktu, tetapi tubuhnya yang lemah seperti tidak memiliki kekuatan apapun. Kemudian Sheng Nanxuan menoleh dan melihat cahaya lampu di vila yang belum padam. Tatapan matanya tampak sangat dingin. Jika dia tidak pulang hari ini, apa yang akan dilakukan Sheng Donglin kepada Gong Mo? Batin Sheng Nanxuan.

Saat memikirkan kemungkinan yang terjadi pada Gong Mo, tatapan mata Sheng Nanxuan terdapat aura membunuh. Ia menundukkan kepalanya dan mencium dahi Gong Mo dengan lembut. Saat ini Gong Mo telah pingsan di pelukan Sheng Nanxuan, ia sama sekali tidak merasakan ciuman lembut dari Sheng Nanxuan.