"Maaf, Nyonya Scarlett Piers, tetapi Anda tidak memiliki hak istimewa untuk mengabaikan saya—" Suara Simon tiba-tiba terputus. Matanya membelalak kaget saat pintu terbuka lebar, memperlihatkan kehadiran ayahnya yang berwibawa memasuki ruangan itu.
'Kenapa dia juga di sini? Bisakah gadis ini yang memberitahunya?' Pikiran Simon berlomba saat ia bangkit dengan cepat dari kursinya, dan menyapa Roland dengan penuh hormat.
"Ayah," Simon menyapa Roland dengan sikap patuh, suaranya membawa sisa ketegangan yang menandakan rasa takut akan teguran potensial dari ayahnya.
Dengan sapuan tatapan yang cepat, Simon mengamati Scarlett tetap duduk, tampaknya mengabaikan kedatangan ayahnya, raja sebelumnya.
'Betapa beraninya dia! Mengapa dia belum menyapa Ayah? Di mana sopan santunnya?' Simon merasa tergoda untuk mengingatkannya, tetapi sebelum ia bisa mengucapkan sepatah kata pun, ia melihat ayahnya membiarkannya dan duduk di sofa, memfokuskan tatapannya pada Scarlett.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com