Tak lama, dia mendengar suara pintu tertutup. Dia menghela napas pelan dan menoleh untuk melihat pintu kamar mandi yang tertutup rapat.
'Gadis bodoh!! Bagaimana bisa kau tidur di tempat tidur yang sama dengan Pangeran Es itu?'
Scarlett terlalu takut membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Bisakah dia menghentikan dirinya dari menjatuhkan tubuhnya ke dalam pelukan pria itu? Dia tidak tahu jawabannya — Pangeran Es sulit untuk ditolak.
Ini adalah ancaman besar yang sulit untuk diabaikan.
Beberapa saat kemudian, pandangannya kembali untuk melihat sekitar dengan pikiran yang lebih jernih. Berharap dia bisa menemukan tempat untuk tidur, dan dia menemukannya.
Dia tersenyum samar, membayangkan dia akan tidur di lantai yang dingin. Untuk saat ini, ini adalah satu-satunya pilihan baginya. Dia lebih memilih tidur di lantai dengan menggunakan selimut tebal, lembut, dan nyaman daripada tidur di tempat tidur yang sama dengan Xander.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com