webnovel

Bab. 102. Sidang Perceraian.

Sebulan kemudian.

Ridho menghubungiku, karena hari ini kami harus menjalani sidang. Tak ada perasaan berat akan menjalani proses sidang ini. Ridho sudah menungguku di ruang tunggu.

Aku telah sampai di kantor di Pengadilan Agama. Melangkah masuk ke Pengadilan ini. Sidang berjalan lancar. Pak Hakim memutuskan kami berpisah. Tapi saat Ridho mengucapkan talak tiga. Dadaku berdenyut nyeri. Bagaimanapun Ridho Ayahnya Kinara, kami juga menjalin hubungan dengannya sudah dua tahun. Kenangan manis dan pahit melintas di memori ku. Tapi aku berusaha tegar. Mungkin ini yang terbaik bagi kami berdua.

Selesai sidang, kami berdua keluar dari Pengadilan. Tak ada pembicaraan dari kami. Hanya basa- basi saat akan pulang. Tapi kami berjanji akan menjalin silaturahmi, Ia juga titip salam buat Kinara. Ridho melambaikan tangan saat akan masuk mobilnya. Aku mengangguk sebagai jawaban. Kami berdua menuju rumah masing- masing.

Sampai di rumah. Kinara dengan Mbok Yem di teras. Tapi dia rewel banget.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com