Goku lalu sekali lagi berjalan melewati pintu antar multisemesta, saat ini Goku merasa jauh lebih pintar dari sebelumnya. Ketika kepalanya masih memliki cedera Goku tidak mampu berpikir lama-lama dan ia juga tidak mampu memikirkan hal yang berat-berat. Tapi saat ini setelah kepalanya sembuh dari semua cedera yang ia alami. Goku mampu berpikir lebih rasional dan keinginannya bertarung melawan orang yang kuat sudah agak berkurang walaupun tidak sepenuhnya.
"Ah, Goku selamat datang," Kata dewa penguasa yang menyambut Goku yang baru saja kembali ke istana miliknya. "Apakah Maria-Sama sudah berhasil memperbaiki cedera yang ada di kepalamu?"
"Yah, begitulah," Kata Goku sambil tersenyum. "Sekarang aku merasa kepalaku jadi lebih ringan dan saat ini kurasa aku mampu mengingat dengan lebih baik."
"Baguslah kalau begitu," Kata dewa penguasa. "Dengan begitu berarti aku juga bisa mengajarimu hal lain selain cara bertarung."
"Hal lain selain pertarungan?" Tanya Goku. "Hal seperti apa?"
"Misalnya sosial, politik, sejarah, matematika, biologi dan pelajaran lain yang tadinya kau tolak untuk pelajari," Jawab dewa penguasa.
"Hmm pelajaran yang mengharuskan aku membaca banyak buku, ya," Kata Goku. "Yah, tidak masalah, kalau dewa merasa kalau hal-hal itu bisa membantuku."
"Hmm rupanya kau sudah bisa berpikir secara lebih rasional," Kata dewa penguasa. "Bagus-bagus! Mr Popo siapkan semua buku yang harus Goku pelajari! Sebab hari ini ia akan mempelajari banyak hal!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Ma, menurutmu apakah Goku bisa mengubah masa depannya?" Tanya Ban setelah Goku kembali ke dimensinya.
"Mungkin saja, karena pada dasarnya bocah itu adalah seseorang yang pantang menyerah," Jawab Maria. "Semoga saja dia bisa mendapatkan masa depan yang lebih cerah."
"Yah, selama dia bisa menahan keinginan bertarungnya yang berlebihan itu," Kata Ban. "Keinginan bertarung yang berlebihan adalah kutukan standar bagi setiap orang Saiya."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Momoko sudah berhasil merebut peluru dcm milik Karin dan saat ini ia sudah kembali ke kamarnya yang kedap suara.
"Ehehehehehe, akhirnya aku bisa juga mendapatkan kemampuan yang merupakan versi upgraded dari kemampuan Cutie Honey milikku!" Kata Momoko sambil memegang pistol khusus untuk menembakkan peluru dcm. "Dengan menembakkan peluru dcm ke tubuhku! Maka aku akan memiliki kemampuan untuk meniru dna orang lain dan memiliki kemampuannya! Ini benar-benar menyenangkan!"
Momoko lalu mengarahkan pistol berisi peluru dcm ke tangannya dan menembakkan peluru itu masuk ke dalam tubuhnya.
"Dorrr!" Peluru itu masuk ke dalam tubuhnya Momoko dan ia pun langsung pingsan seketika.
Sepuluh menit kemudian ia pun terbangun, Momoko merasakan pusing di kepalanya dan tubuhnya merasa agak kesakitan tapi wajahnya tidak terlihat kesakitan malah kebalikannya wajah Momoko terlihat amat senang dan puas.
"Hahahahaa aku bisa merasakannya! Kekuatan untuk meniru dna ada di tubuhku ini!"