"Besok aku harus kembali ke Manila karena proyek di sini sudah selesai." katanya cukup tenang.
Inggrid mengerutkan satu alisnya, "Besok? Mendadak sekali?"
Senyum di bibir Deval justru membuat Inggrid merasa bersalah.
"Aku ingin menghubungimu sejak pertengkaran kami yang terakhir kali namun aku takut kalau kau masih marah dan tidak mau bicara denganku."
Inggrid meringis, "Aku sangat kekanakan, bukan?"
Deval menggeleng, satu tangannya yang bebas bergerak ke arah wajah Inggrid, merapikan helaian anak rambut yang mengganggu pandangannya saat mengamati wajah ayu wanita di depannya.
"Apa kau tidak mau masuk ke dalam dan berpamitan dengan Ando?"
"Maksudmu pukulan perpisahan?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com