Mendengar ucapan Mika barusan membuat otot rahang Inggrid menjadi kaku. Sepertinya kram, yang mengakibatkan mulutnya tidak bisa menutup dengan normal saat ini. "Mika, jangan buat ini menjadi sulit. Hubunganku dengan Anggi beberapa minggu terakhir ini sudah kacau dan aku tidak mau lebih kacau lagi dari ini."
Satu alis lebat Mika menukik tajam. Tanda dia tidak mengerti arah pembicaraan Inggrid kemana.
"Anggi memang jahat sekali karena tidak memberitahuku tetang momen penting ini. Tapi tidak apa-apa, aku tidak marah padanya. Dan Mika, undangan kalian sangat cantik."
Semalam Inggrid hampir tidak bisa tidur karena setiap kali ia menutup mata maka kejadian beberapa jam yang lalu akan kembali muncul ke permukaan. Ibarat luka, itu masih sangat baru, masih memerah dan sedikit sulit untuk diobati yang artinya Inggrid seperti disiksa oleh luka yang dibuatnya sendiri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com