webnovel

Indonesian Love Girl For Iraq Army

" Indonesian Love girl for Iraq Army" merupakan kisah cinta yang kuat dan bergairah dari seorang pemuda Irak dan gadis berkewarganegaraan Indonesia, kisah cinta mereka di angkat dari kisah nyata. Di mulai dari perkenalan lewat dunia maya Elif gadis indonesia jatuh cinta kepada seorang pemuda yg berprofesi sebagai Tentara di Irak Mereka bersahabat selama dua tahun, Elif mulai jatuh cinta tapi gadis itu memendam perasaan cintanya selama ini kepada Jnas pemuda dari negara irak Elif tak pernah mengungkapkan perasaan cintanya karena Jnas memiliki tunangan yang sangat di cintainya. Akan kah Elif berhasil mendapatkan cintanya atau hanya di simpannya saja dalam hati dan memilih hanya untuk bersahabat dengan pemuda itu ???

faiqoh_alfha · โรแมนซ์ทั่วไป
Not enough ratings
75 Chs

season2.1.Iraq

" sejak kapan kamu melakukan semua ini.?" ucap elif di dalam kamar mereka.

elif menatap tak percaya pada undangan resepsi pernikahannya yang sedang ia pegang. bulan depan mereka akan mengadakan pesta pernikahan yang belum mereka rayakan di indonesia dua bulan yang lalu, yang hanya melakukan akad nikah sewaktu elif koma dan tak sadarkan diri di rumah sakit. dan tentu saja itu atas kehendak jnas

" sejak kita kembali ke iraq aku sudah mulai mempersiapkan semuanya dan juga aku sudah membicarakan dan merencakan semuanya dengan keluarga ku elif " ucap jnas dengan santai.

" selama itu dan kamu belum memberitahu ku.??" tanya elif sambil melotot.

" aku berniat untuk memberikan kejutan untuk istriku,apa aku salah !?" jawab jnas cuek

elif tersenyum air mata bahagia jatuh melewati pipinya.ia terharu dengan sikap jnas

"i love you jnas " elif memeluk erat tubuh jnas suaminya

jnas mencium puncak kepalanya. " i love you too elif farosyah ku, sudah lah tidak perlu menangis elif, apapun akan aku lakukan untuk mu " ucap jnas tak melepaskan pelukannya

" jnas " panggil elif

" heemm ada apa sayang ? "

" Selama kamu ada di samping ku dan menjadi milik ku aku tidak butuh pesta pernikahan dan semacamnya jnas, kamu adalah hadiah terindah dalam hidup ku, karena aku tidak bisa hidup tampa mu "

" Ssssssstttt sudah lah jangan ngomong seperti itu, selamanya aku akan bersama mu sayang dan tidak akan meninggalkan mu lagi, I am promise " ucap jnas sambil mencium kening elif.

mereka saling berpelukan sampai rasa kantuk mulai menyerang mereka berdua hingga mereka terlelap.

***

Elif berjalan melewati taman halaman depan rumah paman ruqia,beberapa kali ia memencet bel rumah tapi tak ada tanda tanda seseorang untuk membuka pintu rumah mereka, akhirnya elif membuka sendiri pintunya yang ternyata tidak terkunci, rumah paman abdullah sudah seperti rumah elif sendiri jadi ia sudah terbiasa keluar masuk rumah mereka.

keadaan rumah terlihat sangat sepi elif terus melangkah untuk mencari keberadaan ruqia sahabatnya dan yusuf sepupu ruqia yang sudah elif anggap kakaknya sendiri.

langkah elif terhenti saat mendengar sayup sayup suara tawa ruqia dan yusuf, elif melihat mereka sedang duduk di kursi bagian depan yang menghadap kolam ikan di taman belakang rumah paman abdullah,tempat favorit mereka dulu.dekat jendela.

" good morning guys " sapa elif membuat dua orang itu menengadah.

" Elif !!" Ucap ruqia dan yusuf bersamaan

" kemana saja sih kamu elif? setelah kembalinya kamu dari indonesia, kamu tak pernah mengunjungi kami lagi sepertinya sudah lupa dan tak mengenal kami lagi sahabat sahabat mu hah !" ucap ruqia sewot

" kami sangat mengkhawatirkan mu elif " sambung yusuf tak kalah sewotnya

" iya...maafkan aku, setelah menikah dengan jnas aku tidak bisa bebas keluar rumah lagi seperti dulu, tapi aku janji akan menceritakan semuanya kepada kalian " ucap elif sambil memeluk ruqia dan menggenggam tangan yusuf.

" Ayoo, cepat ceritakan elif, !?" ucap ruqia tak sabaran sambil melepaskan pelukan elif

" iya sabar ruqia " ucap elif

" Tidak Bisaa !. Cepat .... !" elif hanya mendengus

" sebenarnya aku punya kabar gembira, sebenarnya aku- " belum sempat elif menyelesaikan kalimatnya,ruqia berteriak memotong pembicaraan elif.

" wooowwww jadi kamu hamil elif !! " triak ruqia

" A- apa.? ka- kau hamil !?" yusuf menatap tak percaya

" hei hei ayolah kalian jangan berteriak, aku belum hamil dan aku belum menyelesaikan kalimat ku dan kalian langsung berteriak tidak jelas " elif mendengus kesal kepada kedua sahabatnya di hadapannya

" apa maksudmu elif ada kabar gembira kalau bukan hamil ?" tanya ruqia dengan kerutan di dahinya

" makanya jangan memotong pembicaraan orang khobalah kamu tidak pernah berubah " ucap elif marah

" heheeee oke sorry aku kira kamu sudah hamil jadi aku terkejut sekaligus senang " ucap ruqia sambil menunjuk perut elif yang rata

" huuuuf kalian wanita !. ayo elif katakan jangan berbelit belit dan ruqia diamlah jangan banyak bicara, biarkan elif menyelesaikan cerita "ucap yusuf kesal dengan kedua wanita di hadapannya ini.

" ini " elif mengeluarkan dua buah undangan berwarna kuning perak lalu memberikannya kepada mereka berdua.

" Apa ini ?" tanya ruqia, ia mengambil undangan itu.

mulutnya menganga lebar dan matanya semakin membulat " Kau ! Astaga yusuf cubit pipi ku sekarang apa aku sedang bermimpi ???" ucapnya yang di turuti oleh yusuf.

Yusuf mencubitnya sangat keras pipi sepupunya, membuat pipi ruqia memerah " Awwhh !!" yusuf, apa-apaan kamu ini " triak ruqia kesakitan sambil memukul bahu pria itu

" kamu yang menyuruh ku untuk mencubit mu ruqia, Dasar pelupa !" ucap yusuf. membuat ruqia bertambah kesal

" Kamu jahat sekali elif !. teganya kau " ucap ruqia dengan nadanya di buat sedih.

" Maksud mu ?? " tanya elif bingung

" Kamu jahat elif, kamu sudah melangkahi ku untuk menikah dan sekarang aku juga masih belum mendapat pasangan. dan lihat sekarang kau juga akan mengadakan pesta pernikahan tampa memberitahu ku terlebih dahulu" ucap ruqia di buat sedih membuat yusuf tertawa terpingkal-pingkal

Elif terkekeh " apa selama aku pulang ke indonesia kamu jadi seperti ini ruqia ? apa sekarang kamu hobby berdrama ?"

ruqia mengerucutkan bibirnya kesal

" hahahaaa kamu seperti bebek ruqia " ucap yusuf tertawa keras

" Diam kamu !" ucap ruqia sewot

" Sudahlah jangan merajuk ruqia, aku hanya bercanda bagaimana jika setelah ini kita jalan-jalan ke mall, tapi kita harus mampir dulu ke rumah makan, aku sangat lapar ni " ucap yusuf sambil mengelus elus perutnya.

" Yups itu ide bagus yusuf, dan aku dengar-dengar ada tas keluaran terbaru dari turki aku ingin membelinya sekalian berbelanja baju untuk aku kenakan di pesta pernikahan elif nanti" ucap ruqia penuh semangat

" sepertinya aku tidak akan ikut kalian, aku akan pulang saja " ucap elif

" tidak tidak elif, kamu harus ikut, sudah lama kita tidak keluar bersama elif dan ini adalah kesempatan kita untuk keluar, iya kan yusuf ? " ucap ruqia yang di angguki setuju oleh yusuf

" Tapi aku pamitnya ke sini hanya sebentar mengantarkan undangan kepada jnas dan sopir keluarga jnas sedang menunggu ku di luar " ucap elif dengan cemas

" Tidak mau tau,kamu harus ikut dengan kami elif, aku masih merindukan mu dan aku akan sangat marah jika kamu tidak ikut kami " rengek ruqia

" baiklah, tapi aku telpon jnas dulu ya, tadi sebelum aku kesini dia pamit akan pergi berdua dengan yunus ke rumah teman temannya." ucap elif sambil mengambil handphone nya di dalam tas.

elif terus memencet hanphonenya.

" gimana elif ?" tanya yusuf

Elif menggelengkan kepalanya " tidak di angkat "

" Aaahhh ayolah, mungkin dia sibuk dengan teman temannya dan tetunya lupa sama kamu sekarang , dan kamu juga harus ikut kami saja ke mall " ruqia manarik tangan elif untuk mengikutinya, elif hanya bisa pasrah di seret ruqia, karena dia sangat hafal betul dengan sikap sahabatnya ini yang pemaksa.

dengan perlahan mobil yusuf meninggalkan halaman rumah paman abdullah.

di rumah itu ruqia hanya tinggal bertiga dengan yusuf dan satu asisten rumah tangga mereka

paman abdullah beserta seluruh keluarga kembali ke bagdad karena pekerjaan paman abdullah menuntut untuk mereka menetap di bagdad sementara waktu, yusuf tidak bisa ikut keluarganya tinggal di bagdad karena tidak bisa meninggalkan bangku kuliyahnya yang hanya tinggal satu tahun lagi di kota mosul, sedangkan ruqia mencoba meneruskan sekolahnya di mosul dan tinggal di rumah pamannya karena sepupunya yusuf tidak ikut ke bagdad jadi dia tidak takut tinggal sendiri di rumah itu dan juga karena tidak mau di jodohkan oleh ammah dengan sepupu dari ibunya ahmed, anggap saja ruqia lari dari perjodohan.hehee

Setelah mereka mengisi perut mereka di restauran tempat favorit mereka dulu, mereka langsung menuju ke sebuah mall besar di mosul

dengan semangat ruqia memilih beberapa baju dan tas incarannya yang di temani elif

yusuf hanya mengikuti mereka dari belakang dengan malas

Bruuuuk !!!

elif dan ruqia menoleh saat mendengar bunyi sesuatu terjatuh, yusuf tak sengaja menjatuhkan tas belanjaan seorang gadis

" Maaf uhkti saya tidak sengaja " kata yusuf sambil mengambil belanjaan yang ia tabrak

" Tidak apa apa " ucap gadis itu

yusuf terpana saat melihat belanjaan gadis yang ia tabrak sangat cantik.

" Aisyah !" panggil elif

wanita yang yusuf tabrak menoleh terkejut ke arah elif, dia terdiam saat melihat elif menghampiri dirinya.

" Aisyah " ulang elif sambil menghampirinya

Aisyah tersenyum kaku ke arah elif " Ha-hai elif " ucapnya kemudian

" Hai juga Aisyah, bagaimana kabar mu ?" ucap Elif

" Aku baik, dan kamu sendiri bagaimana kabar mu dan Jnas ?"

" Kami baik baik saja Aisyah " jawab Elif sambil memeluk Aisyah

" mulai kapan kau kembali ke Iraq Elif ?" tanya Aisyah berbasa basi

" Satu bulan yang lalu kami kembali, oh ya Aisyah perkenalkan dia Ruqia sahabat ku dan sepertinya dulu kalian juga pernah bertemu tapi beljm sempat aku kenalkan dan ini yang menabrak kamu barusan namanya Yusuf sepupu ruqia " ucap Elif sambil memperkenalkan kedua sahabatnya kepada Aisyah.

" Salam kenal manis " ucap Yusuf sambil mengerlingkan sebelah matanya.

" Dasar yusuf mata keranjang " ucap ruqia sambil menjewer telinga Yusuf, dan membuat pria itu meringis kesakitan.

" Aawwww oke oke maaf " ucap Yusuf sambil menghindar dari tangan Ruqia

Elif dan Aisyah tertawa melihat tingakah permusuhan antara Ruqia dan sepupunya.