"Ra.. gimana ?? Kamu mau kan.. ??"
"Hhmmm.. ada sesuatu yang ingin Aku bicarain Yan.. tapi kamu jangan marah ya..??"
"Tentang apa ??" Yanti mulai penasaran.
"Janji dulu kamu ga bakalan marah..!!"
"Tsk.. Kamu Kaya anak kecil aja deh..!! Ya udah Aku janji, cepet bilang apaan..!!"
"Sebenernya Aku .."
"Apaan sih Ra..??"
"Sebenernya Aku udah janjian sama seseorang..!!" ujarnya buru-buru, ia sudah pejamkan mata dan tutup telinga karena takut Gadis cempreng itu akan kembali memakinya.
"Serius Ra...?? What ... kamu punya pacar ?? Mutiara Putri kamu beneran punya pacar..?? Hahaha !!" Gadis itu justru tertawa geli karena masih tidak percaya.
"Kenapa kamu ketawa..??"
"Eh.. Tapi.. tunggu.. tunggu.. Pacar kamu itu cowo kan bukan cewe ??" Yanti skeptis.
"Ya iyalah Yan.. Aku kan masih normal. Masa iya Aku pacaran sama cewe..!!"
"Ya kali aja..!! Dasar gadis bodoh.. ngapain Aku harus marah, justru Aku malah ikut seneng dengernya. Ya... meski Aku kecewa karena sekarang kamu ga pernah cerita-cerita lagi kaya dulu, jadi Aku ga tau dehh saat-saat proses PDKTnya."
"Iya Maaf.. ceritanya panjang Yan, lain kali nanti Aku ceritain deh..!!"
"Emang siapa dia ??"
"Nanti aja pas kita ketemuan di Caffe Mutiara Aku kenalin..!!"
"Jadi kamu mau ikut nih..?? sekalian bawa cowo kamu..??"
"Ya.. semoga aja dia mau..!!"
"Haruslah Ra..!! kalo gitu nanti Aku kabarin Derry lagi bahwa nambah satu orang jadi tujuh..!!"
"Haha.. Ya udah terserah kamu..!!" Ara hanya tertawa lucu ketika membayangkan reaksi Yanti seperti apa ketika tahu orangnya ternyata tidak bertambah.
Keduanya pun mengakhiri panggilan tersebut, baru saja Ara ingin merebahkan tubuhnya handphone itu kembali berdering. Fadil menghubunginya Via VCall.
"Hhmmm... !!" Ara meresponnya dengan gumaman ketika panggilan video tersebut tersambung.
"Hallo sayang...!! Udah selesai pakai bajunya..??"
Fadil nampak masih sibuk dengan berkas-berkas yang bertumpuk di mejanya. Mendengar pertanyaan laki-laki itu muka Ara langsung memerah, Karena sebelumnya Fadil telah mengirim pesan yang tidak-tidak kepadanya tepat Setelah gadis itu membalas pesan Fadil yang pertama.
Ara terlalu jujur mengatakan bahwa ia tidak bisa mengangkat panggilan tersebut karena dirinya sedang mandi. Tentu saja hal demikian membuat laki-laki itu mengeluarkan godaan mautnya, meski cuma bercanda namun sungguh hal itu mampu membuat Ara semakin tersipu malu.
"Kenapa ga jawab...??"
"Udah malem kenapa ka Fadil masih kerja ??" Gadis itu mengalihkan pembicaraan. Ia tidak ingin kata-kata di pesan yang tadi ia baca harus ia dengar juga secara langsung di telinga, apalagi sekarang mereka sedang melakukan Video call.
"Sebentar lagi juga kelar..!! Ara udah makan ??" Fadil masih sibuk dengan berkasnya sambil sesekali melihat wajah Ara, sedang gadis itu tetap setia memandangi kegiatan laki-laki tersebut.
"Udah Ka.. Kakak juga jangan sampai telat makan..!!"
"Iya Sayang...!! Btw Ara ga keberatan kan kalo Kakak sambil kerja, soalnya nanggung. Besok juga Kakak pulang..!!"
"Ga pa-pa ko Ka.. Ara malah seneng bisa nemenin Kakak..!!"
"Harusnya Ara temenin Kakak secara langsung di sini..!!"
"Gimana ceritanya.. hahaha !!"
Mendengar suara tawa Ara, laki-laki itu menghentikan aktivitasnya. Ia kemudian mendekatkan laptopnya untuk bisa melihat wajah gadis itu lebih dekat.
"Ra.. Kakak kangen..!!" Fadil memelas ia menatap wajah Ara dengan penuh kerinduan. Sontak Ara terdiam, muka gadis itu berubah merah karena menahan malu. ia pun membuang muka dan mematikan kamera di videonya. Ia justru kembali teringat kata-kata Vulgar Fadil di pesannya tadi.
"Lho Kenapa dimatiin Sayang... ?? Ara ga kangen sama Kakak.. ??" Fadil bingung.. namun ia semakin menggodanya. Fadil tahu betul bahwa saat ini kekasihnya itu pasti sedang tersipu.
"Ra... ayo dong.. jangan hindari Kakak..!!"
"Ka Fadil makin ga tau malu..!! jauhin dulu laptop nya baru Ara mau aktifin kameranya lagi. Kalo ga mau.. panggilannya juga bakal Ara matiin..!!" Gadis itu mengancam.
"Ok.. tapi janji ya aktifin lagi kameranya..!!"
"Iya bawel..!!"
Laki-laki itu pun menurut, ia langsung menjauhkan laptopnya lagi. Namun ketika gadis itu mengaktifkan kameranya, Fadil justru tidak ada.
"Ka Fadil kemana...??"
"Mmmuuaaccchhh..!!" Ucapnya tiba-tiba seraya mencium wajah Ara di layar laptop nya dari samping.
"Aahhh...!!" Gadis itu langsung histeris karena terkejut, ia spontan menjatuhkan handphone nya. Sementara Laki-laki itu tertawa dengan keras..
"Ka Fadil jahat banget, jantung Ara hampir copot ka..!!" Gadis itu kembali menatap layar handphone nya dan langsung memarahi Fadil.
"Iya Maaf.. Abisnya Ara itu nakal, ngapain pake matiin kamera segala..!!"
"Abisnya Kakak juga nakal, ngapain pasang pose wajah kaya gitu..?? Bikin Ara canggung aja..!!"
"Jadi Ara malu gitu..?? Kakak kan cuma ngomong kangen..!!"
"Iya tapi pasang mukanya jangan mesum gitu..!!" Ara keceplosan.
"Mesum.. ?? Ara tau apa artinya mesum..??" Fadil terkejut, selama ini ia merasa sikapnya biasa saja kepada kekasihnya itu. Tidak menjurus ke hal-hal yang bisa merugikan, kenapa dianggap mesum. Jika pun ada hal yang menjurus ke sana, laki-laki itu hanya bercanda. Itu semata-mata hanya untuk menggodanya, Apakah Ara menganggapnya serius ?? atau justru memang dirinya terlalu berlebihan ketika bercanda hingga disalah artikan oleh gadis polos dan lugu seperti kekasihnya itu.
"Ya... begitu deh !!" Jawabnya singkat.
"Hahaha.. Ara sayang..!! Ok Kakak minta maaf, Ara masih kepikiran tentang pesan..
"Stop bahas kata-kata dalam pesan itu !! Ara ga mau denger..!!" Selanya seraya cemberut dan menutupi dua telinga. Sungguh membuat Fadil semakin ingin menggigit bibir gadis itu, Ia sudah sangat gemas. Ternyata benar, Ara memang terlalu baper dengan kata-kata Fadil di pesan tadi. Padahal ia hanya bilang..
"Wah sayang.. kalo kakak di situ pasti Kakak yang keringin rambutnya, trus kakak pakein baju juga biar Ara bisa langsung istirahat..!!"
(Ya kali Fadil, anak perawan mau Lo pakein baju.. ya pasti pikirannya jadi traveling lah 🤭)
"Ya udah kita bahas yang lain aja..!!" Fadil mengalah, ia kembali sibuk dengan berkasnya.
"Yanti tadi bilang mau ajak Ara ketemuan di Caffe Mutiara bareng temen-temennya... Ka Fadil mau ikut ??"
"Cewe semua kan..??" Fadil mulai menunjukkan tanda-tanda ketidaksukaannya.
"Ga juga siihh, kemungkinan ada cowoknya juga..!!"
"Owh..?!" Respon Fadil singkat.
"Jadi.. ??" Ara memastikan.
"Jadi Apa..??"
"Ya udah kalo Kakak ga mau, padahal Ara mau ngenalin Kakak ke temen-temen Ara..!!"
"Kakak ga mau dibilang posesif sayang.. kalo Ara mau ketemuan sama mereka Kakak ga bakal ngelarang. Yang penting.. seperti yang kakak bilang kemarin jaga hati Ara dan perasaan kakak..!!"
"Iya.. tapi Yanti bilang temennya dia itu temen Kakak juga.. namanya Derry..!!"
"Derry.. ?? Astaga.. iya itu temen satu SMA kakak dulu dan kita emang lumayan Deket sama Alfan juga." Fadil keceplosan menyebut nama laki-laki itu.
"Maaf sayang...!!"
"Jadi bagaimana.. Kakak ikut..??" Ara pura-pura tidak mendengar.
"Kakak terserah Ara Aja.. baiknya bagaimana. Kalo kakak pribadi pengen ngenalin ke temen Kakak bahwa Ara itu sudah menjadi milik Kakak seutuhnya..!!" Karena Fadil sudah memperkirakan bahwa sepertinya Alfan juga akan datang dalam pertemuan itu.
"Apaan siihh kak, kita belum nikah !! Seutuhnya dari Hongkong..!!"
"Owh baiklah, kalo gitu kita nikah dulu baru ketemu mereka. Bagaimana..??" Goda Fadil lagi.
"Kakak.. Ara serius..!!"
"Iya sayang.. kakak juga serius!!"
"Kakak.. !!"
"Oh bentar sayang.. kakak ada Email masuk dari kantor..!!"
"Hhmmm..!!" respon Ara dengan gumaman. Ia pandangi wajah Fadil yang tengah serius membaca email di handphone nya. Ia Tidak menyangka bahwa suatu saat ia akan jatuh cinta pada laki-laki itu, bahkan sangat mencintainya. Apalagi beberapa hari ini ia belum bertemu secara langsung, hingga Rasa rindunya kembali berkecamuk.
"Jadi mau Ara gimana ??" Fadil bertanya ketika ia selesai membaca dan membalas email tersebut.
"Ara kangen ka..!!" Ucap Ara tanpa sadar, ia seperti melamun memandangi wajah Fadil pada layar handphone nya.
"Mmmuuaaccchhh..!! Kakak juga kangen sayang..!!" Fadil Kembali mencium layar laptop nya, ia sengaja memancing Gadis itu supaya tersadar dari lamunannya. (Melalui layar kaca saja sudah seagresif itu, bagaimana ya sikap Fadil kalo ngobrol langsung dengan Ara. Andai bisa berjejak mungkin wajah gadis itu sudah penuh dengan lambang dua bibir😍)
"Aahhhh.. Kak Fadil.. ngagetin Mulu..!!"
"Siapa suruh Ara melamun..?? masih mikirin tentang acara ketemuan itu ??"
"Hu,um.." Gadis itu mengangguk.
"Baiklah kakak putuskan kita akan datang, sekarang sudah larut. Ara istirahat giihh.. besok kan harus kerja. Kakak temenin sampe Ara tertidur..!!" Ara kembali mengangguk.
"Selamat malam sayang.. semoga mimpi indah, jangan lupa baca doa.. I Miss you."
"Iya Ka terimakasih.. I Miss you too..!!" Ara langsung memejamkan matanya tanpa mematikan panggilan video tersebut.