"What if we rewrite the stars?
Say you were made to be mine
Nothing could keep us apart
You'll be the one I was meant to find
It's up to you, and it's up to me
No one could say what we get to be
So why don't we rewrite the stars?
And maybe the world could be ours, tonight"
- James Arthur ft Anne Marie - Rewrite the Star -
☜☆☞
Yoona berlari turun kelantai kamarnya dengan rona merah diwajahnya. ia membuka pintu kamarnya dan lansung tidur diranjangnya sambil menutup semua bagian tubuhnya dengan selimut. Hyun Ri yang sedang bermain ponsel di ranjangnya menatap bingung dengan tingkah aneh Yoona.
Hyun Ri bangkit dari tempatnya dan berjalan menghampiri ranjang Yoona yang ada disebelahnya kemudian ia menarik selimut yang menutupi tubuh Yoona, "kau kenapa?"
"aku malu" jawab Yoona dengan wajahnya yang masih ia tutupi dengan bantal.
Hyun Ri mengernyitkan dahinya bingung, "malu kenapa?" tanyanya lagi.
Yoona mengangkat wajahnya dari bantal dan menatap Hyun Ri, "aku malu karena aku sudah mencium Jimin"
"Apa!!?" Hyun Ri bertanya sekali lagi tapi kali ini dengan nada terkejut, "apa maksudmu?"
Yoona kemudian memposisikan dirinya duduk di ranjang dan mulai menceritakan kejadian obat kepada Hyun Ri. Hyun Ri yang mendengar itu hanya bisa tersenyum samar bahkan sepertinya ia tidak terkejut lagi dengan kejadian seperti ini mengingat betapa keduanya sama-sama saling suka.
"aku pasti sudah gila" Yoona mulai mengacak-acak rambutnya frustasi. "bagaimana aku bisa menghadapi Jimin, Hyun Ri-ah?"
Hyun Ri hanya bersendekap, "untuk apa kau bingung? bukankah kalian saling suka? aku yakin Jimin tidak mempermasalahkan itu"
Yoona hanya menatap sahabatnya dengan pandangan tidak percaya. bukannya tidak ingin menyangkalnya hanya saja tindakan tadi benar-benar diluar jangkauannya, ia terpesona dengan Jimin dan terlarut dalam ciumannya dan hampir melakukan hal yang tak diinginkan jika saja bunyi bel itu tidak terjadi.
Yoona kembali menutupi wajahnya dengan bantal berharap besok ia tidak bertemu dengan Jimin.
"kita akan pulang besok"
suara Hyun Ri kembali membuat Yoona mengangkat kepalanya dengan cepat ia sedikit kaget dengan informasi yang disampaikan, "kenapa?"
Hyun Ri tersenyum samar dan mulai menggoda Yoona, "kenapa? kau jadi tidak bisa melihat Jimin? bukankah bagus? pasti kau masih malu jika bertemu dengannya lagi"
Yoona hanya merotasikan bola matanya dengan jengah, "bukan begitu"
Hyun Ri tertawa melihat reaksi Yoona yang sedikit kesal dan salah tingkah, ia merasa senang jika sedang menggoda Yoona.
"hahahaha lihat mukamu hahaha"
Yoona mulai memukul wajah sahabatnya dengan bantal yang sedari tadi ia pegang untuk menutup wajahnya, "jangan tertawa!!"
"hahaha baiklah baiklah. aku akan jelaskan alasannya kenapa kita pulang lebih cepat karena presdir Kim ingin mempersingkat waktu kerja kita jadi ia tidak membiarkan satu hari kosong untuk kita libur jadi setelah konser selesai besok kita langsung pulang dan itu akan berlangsung seterusnya selama Tour Konser berakhir. dan presdir Kim sudah mengkonfirmasi dengan CEO Bang Sihyuk"
Yoona mengangguk mengerti setelah mendengar penjelasan Hyun Ri. yah dia tidak akan begitu kaget mengingat presdir Rumah sakitnya sangat ketat dengan jadwal kerja para dokter disana.
"kalau begitu aku akan membereskan koperku" Yoona beranjak dari ranjangnya dan mulai bergegas merapikan semua bawaannya.
☜☆☞
Jimin menatap semua membernya dengan raut wajah yang sedikit kesal ketika semuanya serempak bertanya 'kenapa' dengan wajah tanpa dosa mereka. bukankah sudah jelas kehadiran mereka sangat tidak tepat disaat ia sedang berciuman dengan Yoona. ah mengingatnya kembali membuat Jimin menghembuskan nafasnya keras.
Yoongi yang menyadari raut wajah kesal Jimin hanya bisa tertawa kecil dan membuat yang lainnya menatap Yoongi dengan bingung.
"kenapa kau tiba-tiba tertawa?" tanya Seokjin yang berada disebelahnya.
"hmm..." Yoongi melihat sekelilingnya masih dengan tawa kecilnya, "sepertinya kita mengganggu momen penting mereka berdua" Yoongi menatap Jimin yang mulai memalingkan wajahnya karena sedikit malu namun masih tetap kesal.
saat mendengar penjelasan Yoongi yang lainnya mulai memahami maksudnya kecuali Jungkook yang tidak paham apa yang sedang dibicarakan oleh hyung-nya.
"oooh Jimin kau mulai nakal hmm?" Goda Hoseok dengan suara cerianya
"ini baru konser kedua Jimin-ah cepat juga kau kekeke" Taehyung menimpali.
"wah aku kalah oleh si kecil ini" Namjoon juga ikut menggoda Jimin dengan mendorong kecil bahu Jimin
Seokjin dan Yoongi hanya tertawa melihat ekspresi Jimin yang mulai merona karena malu.
"memang Jimin hyung melakukan apa dengan Yoona Noona?" pertanyaan Jungkook seketika membuat suasana bercanda menjadi hening sesaat lalu kemudian semua tertawa termasuk Jimin yang ikut tertawa dengan pertanyaan polos si Maknae.
"aigoo si bungsu ini tangannya saja yang bertato tapi ternyata masih seperti anak kecil" Seokjin hanya mengusap kepala Jungkook sambil tertawa.
Jungkook hanya bisa mengerucutkan bibirnya sambil menatap semua hyung-nya yang tertawa karena dirinya, "aku bertanya karena tidak tahu. kenapa kalian malah tertawa!?"
"kau akan tahu jika sudah waktunya" ucap Yoongi kembali menggoda Jungkook.
Jimin menatap semua membernya yang sedang asik menggoda Jungkook. ia bersyukur mereka menekan bel disaat ia mencium Yoona, jika tidak ia tidak akan tahu apa yang akan terjadi dan bisa saja Yoona akan lebih membencinya kalau saja ia hampir melakukannya.
tapi, saat ia mencium Yoona ia merasa bahwa Yoona membalas ciumannya. apa itu artinya? apakah Yoona mulai membuka hatinya kembali? disaat ia tahu bahwa Yoona menjadi anggota medis untuk Tour konser mereka kali ini. itu berarti Yoona akan terus mengikutinya selama konser. bukankah itu sebuah kesempatan bagi Jimin untuk membuat Yoona jatuh cinta kembali padanya?
Jimin kembali menyunggingkan senyumnya samar, sepertinya dewi fortuna sedang berpihak padanya. saat ia terlarut dengan pikirannya tiba-tiba saja tangan Seokjin terulur menempelkannya di dahi Jimin. Jimin sedikit terkesiap dengan tindakan Hyungnya disaat pikirannya masih berkelana memikirkan Yoona.
"demam-mu sudah turun. sudah makan?" tanya Seokjin.
Jimin mengangguk sebagai jawabannya, "aku bisa ikut wawancara besok"
"kalau begitu kami akan membiarkanmu istirahat" ucap Namjoon dan kemudian semua member keluar dari kamar Jimin membiarkannya untuk beristirahat.
Jimin merebahkan tubuhnya yang lemas, manik matanya masih melihat jelas langit kamar hotelnya. hari ini adalah hari paling bahagia untuk Jimin disaat ia berpikir tidak bisa melihat Yoona dalam waktu lama karena konser namun ternyata Yoona menjadi tim medis untuk Groupnya. ia sudah banyak membayangkan akan menghabiskan waktu dengan Yoona setelah konser, ia merasa seperti kencan keliling dunia dengan orang yang disayangi hanya saja bedanya ia berkeliling dengan semua kru dan staf kantor.
Jimim tersenyum memikirkan lelucon yang terlintas dibenaknya kemudian ia menarik selimutnya sampai menutupi tubuhnya hingga menyisakan kepalanya. meskipun ia masih merasa lemas tapi ia sudah merasa begitu baikan setelah meminum obat yang diberikan oleh Yoona dengan cara yang ekstrem. mengingatnya kembali ia sedikit merona karena malu, kenapa ia harus muntah didepan Yoona. yah.. jika tidak seperti itu mungkin kejadian ciuman mematikan tidak akan terjadi.
namun Jimin tidak menyesalinya dengan cepat ia mengubah posisinya menghadap jendela kamar hotel dan mulai memejamkan matanya secara perlahan dan tertidur.