BAB 4.
"Leira!Aku lihat kau hanya merenung saja dari tadi, apakah ada masalah?" Tanya Liandra yang membuat Leira bangkit dari lamunannya
"Eh!Tidak,aku hanya sedikit membayangkan isi buku ini" Jawab Leira sambil menggaruk tengkuknya
"Baiklah!Kau akan membaca buku bukan?we only have one hour to read a book" Kata Liandra dengan memperlihatkan salah satu jari telunjuknya
"Alright!Aku bisa membacanya walau sesingkat apapun waktunya" Jawab Leira yang langsung berjalan ke arah bangku untuk membaca buku
Leira hampir menghabiskan waktu sejam yang di berikan oleh Liandra,namun belum ada sejam Leira sudah selesai membaca buku tersebut
"Done" Kata Leira dengan wajah penuh dengan kesenangan dikala ia melihat Liandra yang masih tekun membaca komik pilihan Leira
"Kau masih seperti Liandra kecil ku,namun hanya sikap mu lah yang berbeda terhadapku yang sedikit memperlakukan ku seperti orang asing" Kata Leira dalam hati dan memandangi Liandra selagi ia membaca komiknya
"Membaca buku dengan sesingkat itu memanglah kewajiban mu,kau masih sama seperti dulu" Jawab Liandra yang masih asik membaca komiknya
"Kau masih mengingatnya?" Tanya Leira dan mengarahkan wajah tampan Liandra ke arah nya
"Tentu saja aku mengingatnya,Leira! You are my friend,today and forever" Jawab Liandra sembari memegang wajah Leira,suara Liandra terdengar sangat menyejukkan hati Leira yang membuatnya luluh seketika dan berusaha untuk mencoba menahan air matanya
"Dan kau tau?I think of you as my moon. Walaupun jauh dari jangkauan,tetapi masih bisa bersinar dikala gelap muncul" Tambah Leira yang menatap mata Liandra dengan penuh kenangan masa kecilnya
"Aa aku tau sekarang,kau ingin aku menganggap mu lebih dari seorang sahabat? Alright! from now on, you are my star,yang akan menemani ku dikala aku menyinari hari hari mu yang gelap" Tambah Liandra yang melengkung kan bibirnya ke atas
Setelah Liandra mengucapkan kata kata nya,Leira langsung memeluk tubuh Liandra dengan erat seolah ia tidak akan melepaskan pelukannya
Liandra yang melihat tingkah Leira,seketika langsung ikut memeluk tubuhnya tanpa memperdulikan pandangan dari orang orang di sekitarnya
"I miss u Liandra" Bisik Leira lirih di telinga Liandra "I miss u more Leira" Jawab Liandra sembari mengelus puncak kepala Leira
"Kita jadi minum teh bareng kan?" Tanya Liandra yang mendapatkan Leira masih berada dalam pelukannya
Karena mendengar pasal teh,Leira langsung melepas pelukannya dan menarik tangan Liandra keluar dari perpustakaan buku itu
"Sekarang,ayo!" Seru Leira sembari memegang tangan Liandra, terlihat raut wajah yang pasrah dari wajah Liandra karena ia harus benar benar mengikuti perintah sahabatnya
"Cepet nyalain motornya" Perintah Leira yang tidak karuan "Iya sabar" Jawab Liandra yang masih mengenakan helm di kepala Leira
"Udah,ayo" Ajak Liandra yang dengan cepatnya Leira langsung menaiki motor tersebut
Selang beberapa menit kemudian,mereka akhirnya tiba di tempat yang sedari tadi dinanti nanti oleh Leira
Tanpa berucap apa apa dan tanpa perintah dari Liandra,Leira sudah turun dari motor milik Liandra dan membuka helm nya
Tanpa pikir panjang,Liandra langsung mengambil helm dari tangan Leira dan menaruhnya di motornya
Liandra yang melihat mata berbinar dari Leira yang sedang menatap kafe kopi dan teh tersebut langsung mengambil tangan Leira dan memegangnya
"Eh eh,hati hati Liandra" Kata Leira sedikit berlari sedangkan Liandra hanya tertawa melihat reaksi gadis cantik itu
"Makanya jangan melamun Leira" Jawab Liandra yang masih menatap Leira dengan tertawa kecil
Usai berjalan dengan langkah kecilnya,mereka akhirnya sampai di dalam kafe yang sudah lama tidak pernah di kunjungi oleh Leira
"Duduk dulu disini,aku akan memesannya" Kata Liandra dan menyuruh Leira duduk di sofa kafe yang empuk itu sedangkan Leira hanya mengangguk dan memandangi kafe itu dengan kagum
Karena terlalu asik melihat desain kafe,Leira sudah mendapatkan Liandra duduk di depannya
"Sudah selesai?cepat sekali" Kata Leira melongo dengan kehadiran Liandra yang super cepat bagi Leira
Liandra yang mendengan itu langsung tertawa dan berkata "Kau terlalu lama melihat desain kafe ini"
"Ya habisnya aku udah lama gak pernah kesini" Jawab Leira yang bersamaan dengan langkah kaki seorang wanita yang membawa nampan berisi segelas teh dan segelas kopi susu
"Aku bahkan tidak bilang bahwa aku akan memesan teh, tetapi kau susah memesannya" Kata Leira dengan mata mengarah ke Liandra
Liandra menepuk jidatnya dan berkata "Bukankah kau kesini hendak minum teh?kau sudah mengatakannya lebih dari 100 kali"
"100 kali?benarkah?kau menghitungnya?" Tanya Leira bak anak kecil
"Iya aku menghitungnya" Jawab Liandra yang kali tertawa dengan geli,karena dari tadi ia berusaha untuk menahan menahan tawanya
Leira menatap Liandra dengan geram dan berkata "Liandra"
"Eh eh,becanda atuh neng" Jawab Liandra menyeringai
Setelah menghabiskan waktu setengah jam di kafe itu,mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing
"Udah sore,ayo pulang" Kata Liandra dan menarik tangan Leira "Alright" Jawab Leira pasrah
Mungkin hanya memerlukan 15 menit perjalanan untuk mencapai rumah milik Leira
"Thank ya Ndra" Kata Leira dengan memamerkan senyumannya "Ur welcome Leira" Jawab Liandra dengan tersenyum manis kearah Leira
Motor Liandra perlahan menghilang dari pandangan mata Leira
"Aku sangat merindukan mu yang dulu Liandra" Ucap Leira dengan dirinya sendiri
Liandra tengah berada di pekarangan rumahnya dan memarkir kan motornya di garasi khusus untuk motor
Liandra membuka pintu rumahnya dan menepuk jidatnya,ia melihat kedua temannya sedang tertidur pulas di sofa dengan keadaan tv yang menyala
"Oh gitu,tunggu aja kalian" Kata Liandra dan berjalan sedikit pelan ke arah Risky dan Egi
"Gempa bumi!" Teriak Liandra di sebelah telinga kedua sahabatnya
Risky dan Egi terkejut dan seketika bangkit dari tidurnya yang hendak berlari keluar rumah
Liandra yang melihat reaksi Risky dan Egi,seketika tertawa terbahak bahak "Rasain lo"
"Woi jahat lu ya,datang datang malah ngagetin" Kata Risky dengan nafas yang tidak teratur sedangkan Liandra masih tertawa dan berkata "Lagian kalian tidurnya ga sopan"
"Emangnya gimana contoh tidur yang sopan?" Tanya Egi kepada Liandra "Kayak gini nih" Jawab Liandra sambil meletakkan tangannya di samping pipinya dan menirukan gaya orang tidur yang mengarah kesamping
"Kalau kita tidur gitu,dibilang tikus" Jawab Risky sedangkan Liandra masih tertawa dan berjalan ke arah tangga
"Oe!mau kemana?" Tanya Egi "Mau mandi" Teriak Liandra kepada ke dua temannya,sedangkan Risky dan Egi hanya menggeleng kan kepalanya